Amerika sebagai negara super power hanya melihat dunia sebagai bagian dari ruang hidupnya, ukurannya berkisar kepada Keamanan dan Kepentingan Nasionalnya.Â
Tercatat kemajuan teknologi dan militernya tak tertandingi. AS selalu mengedepankan pendekatan sekuriti (security approach).Â
Dunia sudah dibaginya menjadi beberapa wilayah pertahanannya, berkoalisi dengan sekutu dan penggelaran kapal induk. Musuh utamanya dinyatakan secara tegas Rusia dan China (RRT). Di Eropa AS selalu memosisikan dirinya sebagai kepala meja.
Reformasi Tahun 1998
Dalam membahas artikel ini, penulis mengajak kita melihat kembali Reformasi 1998 di Indonesia. Krisis finansial Asia yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan semakin besarnyaketidakpuasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itu menyebabkan terjadinya demonstrasi besar- besaran yang dilakukan berbagai gerakan mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia.
Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang menyebabkan empat mahasiswa tertembak mati dan kemudian memicu kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya.Â
Gerakan mahasiswa pun meluas hampir di seluruh Indonesia. Di bawah tekanan yang besar dari dalam maupun luar negeri, Soeharto akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada 21 Mei 1998.
Pemahaman Demokrasi AS dan Indonesia
Pada tanggal 9 Desember 2021, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony J. Blinken, dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Y. Kim, menyampaikan sambutan dalam acara tahunan Bali Democracy Forum (BDF) ke-14 di Nusa Dua, Bali. Tema BDF
tahun itu, "Democracy for Humanity: Advancing Economic and Social Justice for the Pandemic", sejalan dengan tema U.S. Summit for Democracy 2021 yang bertujuan untuk merevitalisasi demokrasi secara global untuk dunia yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.