Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Begini Kiat Saya untuk Bertahan Awet Tua

12 November 2022   11:57 Diperbarui: 12 November 2022   12:09 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang yang sudah tua itu disebut lansia (lanjut usia). Batasan usia lansia mulai 60 tahun sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998.

Hasil survei BPS usia harapan hidup orang Indonesia terus meningkat. Tahun 2014 rata-rata, misalnya, rata-rata usia orang Indonesia yang semula 70,1 tahun meningkat pada tahun 2018 menjadi rata-rata 71 tahun.

Sementara menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2018, jumlah lansia di Indonesia sebanyak 24 juta jiwa dari total penduduk tahun 2018 yang sebesar 265 juta jiwa (sekitar 9,05 persen).

Tetapi yang perlu kita ketahui, usia manusia sekarang jauh lebih rendah dibandingkan manusia yang hidup di masa lalu, juga bentuk fisiknya jauh lebih pendek dan kecil.

Bulan lalu penulis bersyukur genap berusia 75 tahun. Nah, bila kita renungkan, kehidupan kita ini berjalan dan berlalu tanpa terasa. Rasanya belum lama penulis lulus Akabri pada tahun 1970, ketemu Garwo, menikah, dan punya anak, menikahkan anak. Rasanya belum lama gendong-gendong cucu--sekarang anak sudah jadi pejabat, cucu sudah lebih tinggi dari eyang kakungnya.

Antara Tinggi Badan dan Usia Manusia

Pada tahun 1998 saat bertugas mendampingi pimpinan TNI AU berkunjung ke Yordania dan ke Laut Mati, penulis ikut ziarah ke makam manusia masa lalu, keturunan Nabi.

Panjang makam (panjang manusia) ada yang 12 meter dan bahkan ada yang lebih panjang lagi. Seram membayangkan kalau mereka masih hidup dan berdiri, tingginya enam 6-7kali lebih tinggi dari kita saat ini, yang umumnya tinggi kita di bawah dua meter.

Bicara soal umur, manusia masa lalu umurnya panjang. Misalnya Nabi Nuh A.S. Menurut satu riwayat, usianya mencapai 1.650 tahun.

Sebelum peristiwa banjir bandang terjadi, Nabi Nuh telah berdakwah selama 950 tahun. Allah Swt mengabarkan dalam Al-Quran, "Sesungguhnya kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun."(Al-Ankabut:14). Selama itu, Nabi Nuh menyeru kaumnya agar menyembah Allah Yang Maha Esa.

Sebelum diutus menjadi Rasul, usia Nuh sudah 350 tahun. Sesudah terjadinya banjir bandang yang dahsyat, ia masih hidup selama 350 tahun lagi. Jadi, total usianya sekitar 1.650 tahun (Tafsir Al-Thabari, juz 20).

Lalu berapa usia kaum muslim rata-rata masa kini? Berkisar di antara 60 hingga 70 tahun.

Hal ini dinyatakan dalam berbagai riwayat hadits. Salah satunya diriwayatkan oleh Muhammad ibn Al-Musayyab ibn Ishaq. Rasulullah Saw bersabda, "Usia umatku berkisar antara 60 hingga 70 tahun. Sedikit sekali di antara mereka yang melebihi usia tersebut."

Bertahan Awet Tua

Penulis hingga berusia 70 tahun tidak mudah lelah, masih naik kuda besi (motor) Harley Davidson. Tetapi setelah melewati 70, perlahan terasa fisik tidak tangguh lagi, walau masih mampu bepergian, mampu bergowes ria (pernah 5 kali jatuh), dalam dua tahun terakhir hampir tiap hari gowes average 15 km/hari dan golf seminggu sekali.

Apa yang dikerjakan agar bertahan? Berat badan diturunkan 10-15 kg ke berat ideal. Asupan dijaga, tidak minum gula dan makan gorengan, kurangi nasi, selingi dengan makan buah. Perbanyak protein, ikan atau ayam agar otot tetap tumbuh.

Umumnya kalau kita diet, selain lemak hilang otot juga menyusut. Karena itu, jaga dengan olahraga dan perbanyak makan protein alami. Latih otot kaki dengan jalan pagi atau gowes atau renang.

Sebagai informasi, lemak yang tidak baik adalah lemak visceral, yang ada di dalam perut, menempel di organ (jeroan) seperti usus, lever dll. Ini berbahaya, terutama mereka yang terlihat gendut, baik pria atau wanita.

Nah, bagi Anda yang masih muda sebaiknya menjaga rutinitas olahraga, makan makanan yang baik, hindari pola hidup buruk seperti hobi makan junk food, makanan berlemak, jeroan, merokok, begadang, ngobat dll.

Ada tips lain, yaitu jangan ikuti rasa malas, pikiran terus diasah, otak tetap dipakai, misalnya rajin membaca, diskusi, syukur-syukur bisa nulis.

Pikiran jangan dibuat ruwet dan ribet, hindari emosi. Usahakan hati Anda berbahagia, jangan stres.

Karena manusia itu makhluk sosial, Anda harus punya teman, komunitas sekecil apapun. Tertawa dan berbahagialah dengan teman, akan mengurangi tekanan/stres. Bila masih punya pasangan, jaga hubungan yang nyaman.

Kesimpulan

Penulis setelah lansia, selalu berusaha agar awet tua, maksudnya, tidak agar tidak cepat menjadi tua sekali, dan tidak berdaya.

Panjang pendek usia memang sudah ada takdirnya, tetapi kita harus berusaha berbuat yang terbaik untuk tubuh dan pikiran kita. Ruh menyatu dengan raga, bila raga tidak dijaga, ruh bisa "say good bye".

Kita memang tidak bisa seperti manusia masa lalu, berumur panjang, jadi jalani saja aturan yang ditentukan oleh alam serta Tuhan dengan usaha terbaik kita.

Terakhir, jangan lupa berdoa dan mohon kepada Allah, karena umur sudah ditentukan, mohonkan tambahan nikmat panjang umur serta keselamatan di dunia dan akhirat. Akan sulit bagi manusia bila usia dipanjangkan usiannya tetapi tanpa nikmatnya.

Semoga bermanfaat, Pray Old Soldier.

By: Prayitno W. Ramelan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun