Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Takdir Prabowo, Akankah Jadi Presiden Pada 2024?

8 Agustus 2022   09:48 Diperbarui: 9 Agustus 2022   09:01 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prabowo menjelaskan bahwa dia ingin berbakti dan mengabdikan diri ke bangsa Indonesia, tegasnya. Intelligence clearance selesai dengan disaksikan LBP dan penulis. Prabowo kemudian kembali ke Indonesia. 

Gerakan Indonesia Raya (Gerindra Prabowo)

Prabowo kembali ke Indonesia dengan aman, tanpa kesulitan maupun hambatan dari pejabat terkait dan badan intelijen lainnya. 

Kemudian di Indonesia, selain membangun bisnisnya, Prabowo juga berkiprah di pentas politik melalui Partai Golkar, dan kemudian berhasil mendirikan Partai Gerindra pada 6 Februari 2008.

Pada pemilihan umum legislatif Indonesia 2009, Partai Gerindra berhasil meraih 26 kursi (4.64%) di DPR RI, mendapat 4.646.406 suara (4,5%) nasional. 

Pada pemilu 2014, Gerindra makin menguat, menjadi partai politik ketiga terbesar di Indonesia, mampu meraih 73 kursi di DPR, dengan perolehan 14.760.371 suara (11,81%).

Kiprah politik Prabowo makin moncer setelah menjadi Cawapresnya Ibu Megawati pada pilpres 2009, walau kalah dari paslon SBY-Budiono. Pada pilpres 2014 Paslon Prabowo-Hatta kalah dari paslon Jokowi-JK. 

Pada pilpres 2019 paslon Prabowo-Sandi dari paslon Jokowi-Ma'ruf Amin. Tetapi perolehan Gerindra besutan Prabowo ini sangat sukses, yang hanya dalam enam tahun berhasil menduduki peringkat ketiga dibawah parpol senior PDIP dan Golkar. 

Hal ini merupakan prestasi tersendiri dan patut diacungi jempol. Sebagai patron ada sisi Prabowo yang masih laku dijual ke publik disamping dukungan finansial yang kuat.

Setelah Prabowo kalah pada pilpres 2019, dalam pembentukan kabinet, Presiden Jokowi mengajak Prabowo menjadi Menhan dan kemudian juga Sandiaga menjadi Menteri Pariwisata. 

Kini dari beberapa survei politik, sosok Prabowo sebagai capres adalah calon kuat diantara Ganjar dan Anies. Nilai plus dari Prabowo, punya partai besar, populer, elektabilitas tinggi, berbeda dengan Ganjar (petugas partai, PDIP) dan Anies (tidak punya partai). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun