Presiden Jokowi menghadiri Silaturahmi Nasional (Silatnas) Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, pada hari Jumat (5/8).Â
Silatnas dan HUT ke-19 PPAD yang dihadiri lebih dari 8.000 purnawirawan TNI AD (masuk MURI) mengangkat tema "Memperkokoh Persatuan Untuk Kemakmuran Bangsa".
Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih atas pengabdian para purnawirawan selama masa aktif maupun setelah purnatugas. Presiden mengatakan pensiun purnawirawan yang relatif kecil akan ditanyakan ke Menku.
Bagian menarik lain pada Silatnas adalah sambutan Menhan Prabowo yang tetap energik, dimana dalam perjalanan hidupnya, dia ditakdirkan jadi tokoh nasional.Â
Pernah menjadi pejabat tinggi TNI, pernah nyawapres, nyapres, dan kini menjadi Menhan (menteri Triumvirat dengan Menlu dan Mendagri).Â
Muncul di abstrak penulis sebuah pertanyaan, "Apakah dia ditakdirkan jadi Presiden RI pada 2024?".Â
Fakta survei sudah ada, Prabowo sebagai calon kuat bersama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang kini elektabilitasnya di tiga besar. Kita percaya takdir, tapi tahu takdir seseorang bila hal tersebut sudah terjadi. Takdir tetap merupakan rahasia Allah.
Penulis pertama mengenal Prabowo pada tahun 1978 saat sama-sama sekolah intel di Pusdik Intel ABRI Bogor, waktu yang sama hanya beda jurusan. Prabowo berpangkat Lettu Kopassandha (Kursus Perwira Penyelidikan) dan penulis, Lettu AU (Kursus Perwira Penggalangan).Â
Penulis dalam penugasan di Satgasud Latma Indonesia- Malaysia (sbg intel udara) pernah bersama-sama dalam latihan di Pulada Malaysia antara Batalyon 328 (Pimpinan Prabowo) dengan Ranger Malaysia, dalam menerjunkan pasukan Yon 328 di sebuah DZ Malaysia.
Pada suatu hari (waktu lupa) saat menjabat sebagai Kadispamsanau, penulis pernah mendampingi Kabais TNI, Marsdya Ian Santoso dalam pertemuan di sebuah hotel di Singapore dengan Pak Luhut Panjaitan Dubes RI di Singapore yang bersama Prabowo, untuk security clearance Bais sebelum Prabowo kembali ke Indonesia.