Mari kita lihat penduduk Jakarta. Kalau kita hidup dan menjadi penduduk Jakarta, mau tidak mau harus menerima  stress lebih tinggi, penyebabnya ya karakter dan pengaruh negatif kondisi lingkungan, seperti macet, emosional, banjir, plus polusi.Â
Penulis besar di Jakarta, pernah tugas di Bandung, Ambon, Papua, Jogja, Wellington dan sebelum pensiun full pulkam dinas di Jakarta.Â
Pernah my wife (Uti) rasan-rasan ngajak pindah ke kota asalnya di Jogja tapi penulis tidak mau, karena mayoritas teman, ya golf, gowes dan mall tempat ngajak jalan-jalan Amancu yang top ada dan sudah familiar  di Jakarta.Â
Jadi penduduk Jakarta kalau mau panjang umur harus bisa enjoy, happy, jangan stress, semua tergantung kita bukan? Mereka yang masih stress di Jakarta ada yang sudah diatas 70 tahun kok masih heboh, wis serahno yang masih muda-muda.Â
Mari kita yang sepuh, lansia lihat dan mendoakan generasi muda belajar untuk menjadi memimpin, tidak usah kaplok- kaplokan, Astaghfirullah. Maaf kalau nulis ada selip-selipnya, maklum lagi ngelak tur ngelih. Selamat berpuasa hari ke-19 pembaca budiman. Salam, Pray Old Soldier.
By. Prayitno W. Ramelan (Mbah Kakung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H