Mengutip data dari BPS pada tahun 2020, rata-rata angka harapan hidup penduduk 34 provinsi di Indonesia ialah 71,52 tahun. Menurut Nila Djuwita Farid Moeloek selaku mantan Menkes RI Â mengungkapkan gaya hidup dan budaya adalah 2 faktor yang memengaruhi tingginya angka harapan hidup.
Penduduk DI Yogyakarta paling panjang umurnya (75,02 tahun), Â sikap tenang dan kalem menjadi faktor penunjang warga DI Yogyakarta memiliki umur panjang. Penduduk DKI Jakarta rata2 72,95 tahun/Â
Menurut teori Jawa, Prinsip 'nrimo ing pandum' yang dipegang kukuh oleh warga Jogja menanamkan tiga konstruksi psikologis yakni penerimaan, kesabaran, dan kebersyukuran atas apa yang diberikan oleh kehidupan.Â
Sikap ikhlas menerima atas segala yang terjadi inilah yang mendorong terbentuknya kesejahteraan psikologis lebih tinggi pada manusia serta 'tingkat stres yang lebih rendah'. Kesejahteraan psikologis yang lebih baik menunjang kesehatan serta umur yang lebih panjang.Â
Berbeda Jogja dengan Jakarta, ini hutan beton, pusat pemerintahan dan perdagangan, kota keras penuh persaingan. Sebagai melting pot Nusantara, Jakarta tak lagi didominasi penduduk dari suku Betawi; bisa dibilang semua suku di Indonesia ada di Jakarta.Â
Semua yang terbaik ada di Jakarta, makanan franchise, Â buah import dan lokal, pakaian dan benda bermerk, mobil yang mewah, apartemen mewah, real estate, mall mewah, tokoh-tokoh dan politisi hebat, sampai artis yang top cantik ada di ibukota ini.
Nah, inilah informasi sebagai tanda umum kalau Anda penduduk Jakarta yang ditulis Kayla Pasha, menarik. Orang Jakarta  terbiasa dengan kemacetan, jangan memancing orang Jakarta soal 'ketepatan waktu' (jam karet).Â
Kalau di jalan, bisa jadi orang Jakarta termasuk penduduk kota modern dunia yang paling 'emosional'. Maklum, kemacetan atau banjir membuat mereka sulit menahan emosi sering tidak mau ngalah.
Orang Jakarta sering berpikir kalau semua yang 'ter'- ada di Jakarta, dan yang di luar itu adalah 'daerah' (komen penulis: OMG, sumbung sekali nih!)Â
Orang Jakarta itu hobinya NgeMall, kalau ke mall, bisa dibilang semua ada, bahkan mau beribadah juga nyaman. Satu lagi, adem. Lain lagi, orang Jakarta, tua muda, besar kecil, Â smartphone tak ada artinya jika tak ada koneksi internet.Â