Sebenarnya IS-K memiliki link dengan Taliban melalui pihak ketiga yaitu jaringan Haqqani yang terkait erat dengan Taliban, melalui Khalil Haqqani tokoh yang sekarang bertanggung jawab keamanan di Kabul.
IS-K menganggap militan Taliban "murtad", membuat pembunuhan mereka sah menurut interpretasi mereka atas hukum Islam.
Militan ISIS sekarang mewakili tantangan keamanan utama bagi pemerintahan Taliban yang akan datang, sesuatu yang sama-sama dimiliki oleh para pemimpin Taliban dengan badan-badan intelijen Barat.
Reaksi Taliban dan Amerika Serikat
Melalui tweet juru bicara Taliban mengutuk serangan itu, dengan mengatakan "lingkaran jahat akan dihentikan dengan tegas". Abdullah , mantan Kepala Eksekutif Afghanistan dan pemimpin Koalisi Nasional Afghanistan saat ini, mengutuk serangan itu.
Beberapa warga sipil menyatakan kepada wartawan bahwa serangan itu telah memperkuat tekad mereka untuk mengungsi dari negara itu karena takut akan serangan lagi.
Presiden AS Joe Biden menyatakan dalam pidato publik setelah serangan tersebut, menghormati warga Amerika yang tewas dalam serangan itu, dan menyebut mereka sebagai pahlawan, mengatakan mereka kehilangan nyawa mereka "dalam pelayanan kebebasan".
Dia mengungkapkan kesedihan mendalam bagi para korban warga Afghanistan.Biden mengatakan kepada mereka yang ingin mencelakakan AS bahwa "kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar."
Komando Pusat America CENTCOM mengatakan Operasi Intelijen dan udara AS (drones) kemudian melakukan serangan ke target IS-K di provinsi Nangahar, 2 petinggi IS-K tewas dan satu luka-luka.
"Tanpa merinci rencana masa depan, saya akan mengatakan bahwa kami akan terus memiliki kemampuan untuk membela diri dan memanfaatkan kemampuan over-the-horizon untuk melakukan operasi kontraterorisme sesuai kebutuhan," kata Major General William "Hank" Taylor seperti dikutip dari NBC News, Minggu (29/8/2021).
Banyak negara menyatakan kecaman atas serangan bandara Kabul dan solidaritas dengan para korban dan pasukan yang melakukan evakuasi di bandara.