Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Vincenzo dan Sumpah Serapan Penyesalan Mafioso

16 April 2021   13:13 Diperbarui: 26 April 2021   21:24 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Song Joong Ki dalam film Vincenzo. (sumber: Netflix via kompas.com)

Sore hari ketiga puasa bulan suci Ramadan , walau ada rencana gowes, tapi batal karena hujan, ya ngabuburit nonton film Korea berjudul Vicenco di Netflix.

Film ini adalah episode terkenal, sebuah drama Korea yg meraih rating tinggi di akhir pekan. Drama Korea (drakor) ini dgn bintangi utama Song Joong Ki.

Film ini mengisahkan tentang Vincenzo (Joong Ki) mantan pengacara mafia yang kembali ke Korea Selatan.

Selain cerita tentang mafioso , drama Korea ini cukup menghibur penonton dengan komedinya, seperti film Indonesia juga, khas film Asia

Vincenzo juga dibintangi oleh Jeon Yeo Bin (pengacara yang manis tapi ngeyelan). Dalam diskusi ada kata-kata kasar tapi menarik diperhatikan yg diucapkan dengan bahasa Italy, "La cosa pi malvagia del mondo il rimpianto" terjemahan bebasnya kira-kira: hal yang paling jahanam di dunia adalah penyesalan.

Sedikit wawasan

Ternyata penyesalan juga ada dalam kamus pelaku kejahatan, karena umumnya menimbulkan kerugian

Nah, kita sama-sama tahu bahwa penyesalan itu selalu berada di belakang, tdk pernah ada di depan, sebelum terjadinya kejadian akibat dari pengambilan keputusan.

Oleh karena itu siapapun kita, sebelum memutuskan sesuatu, seharusnya dipikir yg benar. Jangan gegabah dan terlalu cepat memutuskan, tetapi juga jangan bertele-tele.

Kondisi bisa lebih parah apabila saat Anda sedang marah, emosi meledak, langsung mengambil keputusan.

Sebaiknya tunda keputusan bbrp saat, tarik nafas... setelah emosi turun, pikiran agak 'waras', baru ambil keputusan.

Jadi intinya manusia normal itu dilengkapi otak yg sangat cerdas oleh Allah, pergunakan untuk mikir. Walau hati panas, beri ruang sekecil apapun untuk berfikir dengan dingin.

Kalau keduanya, hati dan otak, kita panas namanya kita sedang korslet, nalar dan logika kita tersumbat, yakinilah hasil keputusannya akan berakibat buruk....

Salam mikir, (hari ke empat puasa Ramadan). Semoga bermanfaat, Pray Old Soldier.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun