Jumlah itu hanya cukup untuk memvaksinasi 130 juta penduduk Indonesia agar kebal dari virus Corona (COVID-19), sebab masing-masing orang harus divaksin sebanyak 2 kali.
"Jadi dari Sinovac ini kita berharap sekitar 260 juta dosis ini sudah bisa kita amankan karena ini nanti akan kita programkan untuk lebih kurang 130 juta masyarakat, di mana satu orangnya mereka mesti 2 dosis. Makanya 260 juta itu kalau dibagi dua hanya cukup 130 juta," katanya.
(Pertanyaan penulis bagaimana dengan kekurangan sekitar 130 jutaan lagi?)
Selain itu Lembaga Eijkman juga sedang mengerjakan vaksin merah putih yang kabarnya akan selesai pada tahun 2021 dan diproduksi dengan perusahaan BUMN Kimia Farma dan Unair. Semoga uji klinis fase-3 bisa terlaksana dan cepat selesai, sukses dapat menutup kekurangan vaksin Sinovac.
Giat Politik Saat Kita Perang
Di saat kita sedang berperang melawan musuh yang semakin ganas, giat politik yang namanya pilkada tetap berjalan dan mulai berlangsung.
Gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak disepakati tetap digelar pada Desember 2020 mendatang. Pilkada 2020 tetap digelar di 270 wilayah tahun ini meski pandemi corona (COVID-19) hingga kini masih belum mereda.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri membuka pendaftaran calon kepala daerah pada 4-6 September 2020. Nantinya, masa kampanye akan dimulai pada 26 September dan pemungutan suara dilakukan pada 9 Desember 2020.
Mendagri bikin aturan, juga ketua KPU mengeluarkan aturan soal pelibatan pendukung dan larangan arak-arakan. Untuk pendaftaran pada Jumat dan Sabtu dibuka mulai 08.00 sampai dengan 16.00 waktu setempat. Sementara untuk Minggu dibuka mulai pukul 08.00 sampai 24.00 WIB.
Terpisah, Ketua KPU Arief Budiman mengingatkan para bakal pasangan calon untuk tetap mematuhi aturan.
Salah satu aturan yang musti dipenuhi adalah terkait arak-arakan. Dia ingatkan bakal pasangan calon tidak diperbolehkan membawa pendukung yang begitu banyak untuk datang melakukan pendaftaran di kantor KPU. Hal itu karena itu akan sangat berisiko terjadinya penyebaran Covid-19.
Kita saksikan di siaran media elektronik, aturan-aturan itu ya dicuekin peserta, mereka tetap berbondong-bondong ikut mengantar jagonya. Protokol Covid diabaikan, ada yang tidak bermasker, tak menerapkan physical distancing, dan entah kapan cuci tangan.