Di sinilah peran si Panglima Perang lawan covid yang juga menangani persoalan ekonomi di organisasi baru. Begitu keliru dalam mengambil keputusan, fokus menyelesaikan dampak, akar masalah tidak selesai, maka dampak akan berulang, sementara akar masalah tidak selesai siklusnya akan terus berulang. Kerusakan akan terus terjadi.
Saran
Pemerintah jangan berkompromi masalah penerapan hukum dan soal disiplin. Karena masalah covid di lapangan ditangani para Kepala Daerah, posisi Mendagri sebaiknya lebih diberdayakan. Polri dan TNI jelas perlu menerapkan law enforcement lebih tegas. Menteri Kesehatan sebaiknya lebih maju kedepan sebagai ujung tombak.
Peran Badan intelijen dan para psikolog mestinya bekerjasama lebih erat, hingga mampu menemukan formula melaksanakan operasi intelijen 'conditioning' mengubah perilaku masyarakat agar mau berpikir, berbuat dan memutuskan seperti yang dipikirkan pemerintah untuk memenangkan perang ini.
Penutup
Penulis mendoakan para pemegang amanah itu tetap tabah dengan hati bersih dan tulus untuk memenangkan perang ini, maju terus, jangan menyerah, jangan ambisi.Â
Kepada para tokoh-tokoh masa lalu yang ada di persimpangan jalan dengan deklarasinya, sebaikya colling down. Kita selesaikan Covid ini, habis itu mau bagaimana ya "monggo". Salah-salah nanti dituduh makar atau terbuka "aibnya", bisa dobel rugi. Siapa yang tidak punya aib?
"Ya Allah kami mohon, lindungi Bangsa, Negara dan Masyarakat Indonesia, dengan barokahmu, kami mohon keselamatan dunia dan akhirat, Aamiin". Pray Old Soldier Never Die, just Fade Away
Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H