Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Persepsi Intelijen: Mampukah Kita Menang Melawan Covid-19?

22 Agustus 2020   13:21 Diperbarui: 24 Agustus 2020   23:44 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis Kasus Covid di India
Kasus Amerika Serikat dan Brazil pernah penulis bahas pada artikel terdahulu, keduanya belum dapat lepas dari lilitan covid. Pada topik bahasan BBC News Indonesia, pada 21 Juli, enam bulan setelah kasus pertama, India menduduki ranking tiga, nyalip Rusia.

Survei pemerintah melalui sampel acak mengatakan 23,48% dari 21.387 orang yang sampel darahnya diuji memiliki antibodi Covid-19. Ini menunjukkan bahwa infeksi di New Delhi tinggi (satu di antara empat orang terinfeksi). Delhi mencatat 123.747 kasus, setara dengan kurang dari 1% dari populasi 19,8 juta. Sementara hasil survei 23,48% bisa bermakna 4,65 juta warga terpapar untuk ukuran kota sebesar Delhi.

Siaran pers pemerintah mengatakan, "sejumlah besar orang yang terinfeksi tetap tidak menunjukkan gejala".

Para ahli mengatakan survei yang pertama dalam jenisnya di India itu sangat penting karena akan membantu pihak berwenang memahami penyebaran virus dengan lebih baik. Dengan meningkatnya kasus sebanyak dua kali lipat setiap 20 hari, maka dengan indikator itu diperkirakan jumlah kasus antara 30 sampai 40 juta.

New Zealand Sukses Menangani Covid, Patut Kita Contoh
Dari data Worldometer, New Zealand pada kasus Covid menduduki peringkat 139, total kasus 1.654 dengan jumlah penduduk 5.002.100 orang. Pada 20 Agustus, tercatat tambahan dalam 24 jam hanya +5 orang, dimana total meninggal (akumulasi) sebanyak 22 jiwa dan dalam 24 jam tidak ada tambahan yang meninggal. 

PM New Zealand seorang wanita, Jacinda Kate Laurell Ardern, lahir 26 Juli 1980 (40 tahun) adalah seorang politikus Selandia Baru yang menjabat sebagai PM ke-40 dan pemimpin Partai Buruh sejak 2017. Ardern yang muda, smart didukung sistem dan  hukum yang ketat mampu menaklukkan Covid-19. Mari kita lihat fakta pendukungnya.

Penulis pernah selama tiga tahun saat pangkat Mayor bertugas di KBRI NZ, sebagai PBU ( Asisten Athan) tahun 1986-1990. Di NZ (Selandia Baru), penerapan hukum dan aturan pemerintah (law enforcement) sangat tegas.

Saat itu penulis dan keluarga nyaman sekali tinggal di Wellington, ada rasa aman dilindungi hukum yang jelas, ditaati semua warga. My wife (Uti), ke mana-mana nyopir sendiri di Wellington. 

Ini negara dengan faham demokrasi seperti AS, Brazil dan India, tetapi semua warganya disiplin, takut berbuat salah, kalau salah pasti dihukum. Mulai denda kasus sepele, parkir yang melewati 30 cm saja garis batas kuning sampai hukuman berat kasus korupsi/kriminal. Berat dan ngeri, bisa-bisa ketemu jegger Maori dipenjara, wassalam.

Nah, dalam kasus covid, dengan penduduk 5 juta, ada 1.649 kasus, kemarin ada 6 kasus baru. Total meninggal 22. Sekarang di NZ sudah aman, tetapi aturan protokol tetap, walau longgar. Bayangkan negara dengan penduduk 5 juta, negara bersih, dengan aturan ketat, korupsi tidak ada, toh masih saja kena covid. 

Bagaimana dengan negara kita yang berpenduduk 267 juta? Kasus tidak disiplin, 'ngeyel' seperti mbak-mbak itu, yang dandannya bukan model orang tidak terpelajar, dan tidak ngerti bahaya covid jelas memprihatinkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun