Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Covid-19 Makin Tidak Terkendali, Reshuffle Harus Disegerakan

20 Juli 2020   12:45 Diperbarui: 20 Juli 2020   15:54 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi melakukan jaga jarak (physical distancing) dan hindari berbicara di dalam lift. (sumber: SHUTTERSTOCK/Janon Stock via kompas.com)

Saran dan Pendapat Penulis
Dari peringatan WHO tersebut, kasus Covid di dunia makin memburuk, penyebabnya karena kebijakan pemerintah yang lambat dan salah arah serta tidak disiplinnya masyarakat.

Khusus menanggapi kasus Covid di Indonesia, Presiden menilai kinerja anggota kabinet sangat lambat dan biasa-biasa merespons perubahan yang terjadi. Pandemi covid adaalah fenomena krisis yang terhebat dalam peradaban umat manusia. Negara besar, maju dan modernpun kini galau dan menjadi korbannya.

Sejak wabah virus Corana melanda negeri ini presiden telah mengintruksikan agar penanganan wabah penyakit ini dilakukan secara terpadu/integral, diterbitkan Keppres Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dengan Ketua Letjen TNI Doni Munardo.

Artinya penanganan Covid-19 harus dikeroyok oleh pemerintah pusat dan daerah melalui Gugus Tugas. Presiden melihat implementasi kebijakan di tingkat pusat dan daerah lemah, terhambat dengan birokrasi dan operasional kebijakan pada level pengambilan keputusan. Presiden kini sedang menilai, mampukah pembantunya mendobrak birokrasi yg rumit baik di pusat maupun daerah.

Walaupun ada yang mencoba berisik melempar isu pemakzulan, pengaruhnya kecil, dari beberapa hasil survei popularitas Presiden Jokowi masih aman. Tingkat kepuasan publik dan kepercayaan kepada presiden masih tinggi, masih di atas 67 persen.

Dari persepsi intelijen, keadaan kritis dan krisis butuh diatasi dengan meniadakan titik lemah dan rawan. Kuncinya presiden butuh dibantu pejabat kelas penempur, tegas dan berani mengambil keputusan.

Disarankan untuk segera dilakukan reshuffle, mainkan kartu truft yang dipunyai. Kunci pertama mungkin menjadikan Menkomarves sebagai Kepala Gugus Tugas.

LBP (Luhut binsar Panjaitan) adalah menteri senior, menteri kordinator, pengalaman perang, pernah menjadi diplomat, walau ada yang kurang suka tapi ketegasan dan kewibawaannya sulit ditandingi.

Bila membutuhkan tokoh parpol, penulis mengenal Ir. Indra Bambang Utoyo, tokoh Golkar, anak kolong, bersih, tokoh FKPPI, Ampi, pernah menjadi anggota DPR, tokoh yg keras, loyal, pakar politik, menguasai geopolitik, mempunyai pengetahuan intelijen.

Bila diposisikan sebagai Mensos akan mampu menangani dengan cepat kesejahteraan rakyat kecil.

Demikian tanggapan dan saran dari persepsi intelijen, semua yang disampaikan hanya sebuah sumbangan pemikiran (urun rembuk) demi bangsa dan negara yang kita cintai bersama. Banyak dari kita yang naif menganggap presiden tidak berani tegas, sehingga biasa-biasa saja... mari kita tunggu. (Pray Old Soldier).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun