Saran dan Pendapat Penulis
Dari peringatan WHO tersebut, kasus Covid di dunia makin memburuk, penyebabnya karena kebijakan pemerintah yang lambat dan salah arah serta tidak disiplinnya masyarakat.
Khusus menanggapi kasus Covid di Indonesia, Presiden menilai kinerja anggota kabinet sangat lambat dan biasa-biasa merespons perubahan yang terjadi. Pandemi covid adaalah fenomena krisis yang terhebat dalam peradaban umat manusia. Negara besar, maju dan modernpun kini galau dan menjadi korbannya.
Sejak wabah virus Corana melanda negeri ini presiden telah mengintruksikan agar penanganan wabah penyakit ini dilakukan secara terpadu/integral, diterbitkan Keppres Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dengan Ketua Letjen TNI Doni Munardo.
Artinya penanganan Covid-19 harus dikeroyok oleh pemerintah pusat dan daerah melalui Gugus Tugas. Presiden melihat implementasi kebijakan di tingkat pusat dan daerah lemah, terhambat dengan birokrasi dan operasional kebijakan pada level pengambilan keputusan. Presiden kini sedang menilai, mampukah pembantunya mendobrak birokrasi yg rumit baik di pusat maupun daerah.
Walaupun ada yang mencoba berisik melempar isu pemakzulan, pengaruhnya kecil, dari beberapa hasil survei popularitas Presiden Jokowi masih aman. Tingkat kepuasan publik dan kepercayaan kepada presiden masih tinggi, masih di atas 67 persen.
Dari persepsi intelijen, keadaan kritis dan krisis butuh diatasi dengan meniadakan titik lemah dan rawan. Kuncinya presiden butuh dibantu pejabat kelas penempur, tegas dan berani mengambil keputusan.
Disarankan untuk segera dilakukan reshuffle, mainkan kartu truft yang dipunyai. Kunci pertama mungkin menjadikan Menkomarves sebagai Kepala Gugus Tugas.
LBP (Luhut binsar Panjaitan) adalah menteri senior, menteri kordinator, pengalaman perang, pernah menjadi diplomat, walau ada yang kurang suka tapi ketegasan dan kewibawaannya sulit ditandingi.
Bila membutuhkan tokoh parpol, penulis mengenal Ir. Indra Bambang Utoyo, tokoh Golkar, anak kolong, bersih, tokoh FKPPI, Ampi, pernah menjadi anggota DPR, tokoh yg keras, loyal, pakar politik, menguasai geopolitik, mempunyai pengetahuan intelijen.
Bila diposisikan sebagai Mensos akan mampu menangani dengan cepat kesejahteraan rakyat kecil.
Demikian tanggapan dan saran dari persepsi intelijen, semua yang disampaikan hanya sebuah sumbangan pemikiran (urun rembuk) demi bangsa dan negara yang kita cintai bersama. Banyak dari kita yang naif menganggap presiden tidak berani tegas, sehingga biasa-biasa saja... mari kita tunggu. (Pray Old Soldier).