DKI Jakarta sebagai pusat awal pandemi kini lebih terkendali, memang luas wilayah berbeda dengan Jawa Timur. Pasti akan ditemukan penyebab serta langkah yang diperlukan. Bila suatu daerah kasus tetap tinggi sebaiknya ada pendampinan dari pusat.
Dari kondisi yang berlaku, sebagai pemimpin berasal dari suku Jawa, Jokowi mulai "jengkel" karena menilai hambatan birokrasi membuat para menteri menjadi hati-hati bahkan takut melanggar aturan, takut kalau langkahnya dilaporkan ke KPK. Maklum ada menteri asal parpol, tidak berani mengambil resiko.
Menurut penulis, kemarahan Presiden Jokowi sebagai Panglima Perang karena merasa kurang didukung para pembantunya yang disebut tidak mempunyai sense of krisis.Â
Jokowi nampaknya akan berani mengambil langkah extraordinary untuk mengatasi pesebaran covid. Memang menurut penulis dalam keadaan genting, kadang pemimpin memang harus nekat.
Presiden mengatakan akan mempertaruhkan reputasi politiknya demi rakyat 267 juta dan negara. Pemimpin dari suku Jawa tidak akan berbicara keras kecuali kalau menilai ada yang sudah keterlaluan.Â
Saat diwawancarai Retno Pinasti bulan Mei 2019 Jokowi menegaskan , "Kalau saya ya dekat dengan rakyat kalau sudah diberi amanah ya bekerja keras untuk rakyat," ungkapnya. Kira-kira demikian mengapa sang Panglima Perang Lawan covid ini marah.
Kesimpulan
Presiden tidak puas dengan kinerja beberapa menterinya dinilai santai, bisa karena mereka takut salah, bisa karena tidak profesional, tidak kredibel dan kompeten atau mempunyai hambatan lainnya.
Nampaknya Presiden akan melakukan reshuffle memilih tokoh kunci untuk menyelesaikan masalah kesehatan dan ekonomi dan sosial, bisa Juli atau Agustus, tergantung perkembangan situasi serta perubahan langkah menteri terkait. Di sisi lain presiden akan tetap mempertahankan pejabat "anker" atau jangkarnya, karena disitu kekuatannya.
Reputasi politik yang dimaksud adalah besar kemungkinan presiden akan menabrak rambu-rambu psikologis politis yang selama ini membatasi ruang geraknya, sebagai contoh pengajuan RUU HIP yang dimintanya berhenti.
Penutup
Demikian analisis penulis tentang sikon perang besar melawan covid serta analisis kemarahan sang panglima perang. Bagi yang berfikiran buruk seperti mau melengserkan Jokowi, sebaiknya mikir dahulu.Â
Sosok ini sederhana dan jujur, sudah dua kali menang pemilihan Wali Kota Solo, dua kali putaran Gubernur DKI Jakarta, dan dua kali menang pemilihan presiden Republik Indonesia. Itulah takdirnya yang tidak dihitung dan diperkirakan orang, bahkan ada yang meremehkan.