Pada intinya HR adalah Uninterrupted Comerce, Fredom of Navigation, Conectivity dan Maritim Domain Security.Â
Di sini muncul pertanyaan negara-negara di tiga Wilhan mau bergabung atau tidak? Paling khusus di wilayah Indo Pasifik. Karena itu AS pada bulan lalu menilai ulang posisi politik dan kebijakan luar negeri dari empat negara yaitu Jepang, Korsel, India dan Indonesia.
Terjadi perubahan dari konsep globalisasi menjadi regionalisasi. India mendapat nilai plus, menyatakan mendukung, karena itu Presiden Trump mengunjungi India. Sementara tiga negara lainnya belum ditetapkan statusnya.
Selain itu AS terganggu dengan ulah China yang mencoba menguasai LCS sebagai jalur SLOC (Sea Lane of Communication) yang merupakan utar nadi perdagangan AS.
Seperti kita ketahui, AS sejak peristiwa 911 selalu melakukan counter potensi ancaman langsung ke negaranya (mainland). China dan Rusia telah ditetapkan sebagai musuh utamanya.Â
Dari data kasus dan sejarah, AS selalu menetralisir ancaman Nubika, misalnya Korea Utara dan Iran terus ditekan karena masalah bantuan ahli nuklir Iran ke Korea Utara.Â
Selain itu Korea Utara dinilai intelijen AS memiliki racun kimia VX yang dimuncukan saat pembunuhan Kim Jong Nam di Bandara Sepang Malaysia. Mereka memberkirakan jumlah racun VX seberat 5.000 ton.
Nah, kini mendadak muncul kasus Coronavirus yang baru diidentifikasi sebagai SARS-CoV-2 (sebelumnya 2019-nCoV), menimbulkan penyakit yaitu Covid-19. Ini jenis virus yang belum ada vaksinnya.
Setelah itu kini virus tersebar ke seluruh dunia, muncul saling tuduh antara Partai Komunis China China dan Presiden Trump AS asal muasal virus. Partai Komunis China menyebarkan video yang menghubungkan Wuhan Coronavirus ke AS.Â
Ilmuwan China mengungkap rahasia, 4 protein yang diidentifikasi dalam virus diubah untuk serangan presisi --khususnya terhadap gen yang ditemukan pada orang China.