Para kelompok kepentingan (politisi) serta pelaku ekonomi (hegemoni elit) akan terus berkolaborasi dalam korupsi.
Nah, di sinilah intelijen melihat kebutuhan negara harus hadir, disamping memperbaiki ahlak penyelenggara negara dan politisi, juga ahlak masyarakat.
Tanpa itu maka korupsi akan semakin menggurita, karena sudah bukan budaya lagi tetapi menjadi komoditas. Tanpa kehadiran negara, maka sulit diharapkan akan terciptanya stabilitas politik, ekonomi dan keamanan.
Sebagai penutup, dalam menghadapi perkembangan geopolitik, geostrategi, dan geoekonomi dunia, khususnya kawasan di sekitar Indonesia, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi sebagai penyelenggara negara harus bekerja ekstra keras mengingat mulai bergulirnya ancaman resesi berupa perlambatan ekonomi dunia.
Oleh karena itu, negara harus hadir sebelum segala sesuatunya terlambat. Kita percaya presiden sudah mempunyai resep tersendiri di periode kedua kepemimpinanya.
Selamat dan sukses kepada temanku Tito dengan terbitnya buku ini, semoga dapat menjadi salah satu sumbang saran atau alternatif solusi bagi perekonomian Indonesia pada era kepemimpinan Presiden Jokowi periode 2019-2024. (PRAY)
Penulis: Marsda Pur Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H