Presiden Jokowi Menjelaskan Keputusan Besarnya
Presiden Jokowi menyatakan keputusannya menarik Partai Gerindra berkoalisi dengan pemerintahan adalah untuk membuktikan bahwa demokrasi Indonesia adalah gotong royong. "Demokrasi kita ini adalah demokrasi gotong royong. Kalau itu baik untuk negara, utk demokrasi kita kenapa tidak," katanya di Istana Merdeka, Kamis (24/10/2019).
Tentang pemilihan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, dia menegaskan hal itu memang disesuaikan dengan pengalaman Prabowo. "Kenapa? Ya memang pengalaman beliau.
Pengalaman besar beliau ada di situ," tambahnya. Dari persepsi intelijen, Prabowo sebagai patron Gerindra setelah diajak bergabung akan mengurangi tekanan dari pendukungnya ke pemerintah.
Sementara kelompok keras yang kini lepas libat justru berbalik tidak respek kepadanya . Hal ini jelas akan memengaruhi stabilitas politik lebih baik, disamping juga tentunya diharapkan dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan TNI sebagai deterrent effect. Dari sejarah, 08 yang sukses membesarkan Kopassus, baik SDM, kekuatan maupun kemampuan organisasi tempurnya.
Di samping itu ada beberapa pejabat yang dinilai kapabel untuk menangani fakta semakin berkembangnya radikalisme dan khilafahisme.
Prof Mahfud MD, ahli hukum, paham politik, pakar ilmu Islam dan kasus-kasus radikalisme yang membawa nama Islam, kini dijadikan Menko Polhukam. Dari ilmu dan pengalamannya sulit dibantah. Jenderal Pol Tito Karnavian sebagai Mendagri, jelas sudah khatam menangani terorisme dan radikalisme.
Jenderal Purn Fachrul Razi yang dikenal tegas dijadikan Menteri Agama. Mereka ini kini merupakan kesatuan dalam mengantisipasi berkembangnya virus radikalisme. Menurut penulis, target strategisnya selain meminimalisir radikalisme, juga mengamankan ideologi Pancasila dari faham khilafahisme.
Presiden Jokowi, menegaskan bahwa tidak ada visi dan misi menteri, yang ada hanya visi dan misi presiden dan wapres.
Semua kebijakan yang telah diputuskan dalam rapat, baik rapat paripurna, rapat terbatas, rapat internal dengan segala risiko harus dilaksanakan. Keputusan itu tidak lagi diperdebatkan di luar, ini sebuah bukti rentang kendali jelas dan komandonya tegas.
Membangun negara besar ini adalah kerja tim, bukan kerja menteri per menteri, kerja yang dikoordinasi oleh para Menteri Koordinator, bukan kerja sektoral. Pesan presiden kepada anggota kabinet; Menteri maupun kepala lembaga agar tidak korupsi dan menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi.
Tidak membuat visi misi sendiri (yang ada adalah visi misi presiden dan wapres). Bekerja serius, cepat, keras dan produktif, pada hasil yang berorientasi nyata dan selalu mengecek di lapangan.