Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Prabowo dan Peringatan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI

13 Mei 2019   15:22 Diperbarui: 14 Mei 2019   02:33 17759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prabowo mungkin tidak takut dengan Polri, walau dengan status sipil bisa saja dia ditangkap oleh Polri apabila dinilai melakukan pelanggaran hukum. Prabowo jelas harus berfikir saat ini TNI sudah berposisi back up penuh Polri yang akan menerapkan hukum serta aturan yang berlaku terkait keselamatan bangsa dan negara.

Bagi TNI bila berbicara keselamatan Bangsa dan Negara tidak pernah main setengah hati. Prabowo jelas faham hal ini, tetapi mungkin mereka (relawan?) yang ada disekitarnya lebih emosional, nekat.

Nah, kita tunggu tanggal 22 Mei, bisa  saja ada percikan kecil. Panglima TNI bersama Kapolri menyatakan sudah siap dengan Renkon terhadap setiap perkembangan yang terjadi.

Menurut penulis di bulan suci Ramadan ini yang harusnya diisi dengan kegiatan, ibadah, baca Al Qur'an, shodaqoh, mencuci dosa, membersihkan qolbu tidak elok bila umat Islam demo yang berbau konflik, bahkan ada yang emosional mengancam mau menggal presiden, kini sudah ditangkap. Ini bulan suci Ramadan Bung, selain diancam hukuman berat seumur hidup atau 20 tahun,  tidak takut dosa?

Kini kunci damai di Ramadan tinggal Prabowo bicara ke relawan dan koalisinya, stop kegiatan, jangan macam-macam, tunggu pengumuman resmi KPU, berhenti, selesailah itu.

Toh kalau Pak Jokowi yang diumumkan menang pasti ada sharing kekuasaan, hal yang lumrah di politik, yang penting kini kita bersama fokus agar aman dan damai. Buang pemikiran serta kompor BARJIBARBEH (Bubar Siji Bubar Kabeh), amit-amit itu.

Maaf, Old Soldier hanya mengingatkan. Kalau rusuh, yang tanggung jawab ya boss besar Hambalang, begitu kira-kira. Mari kita berdoa, semoga Allah melindungi Bangsa Indonesia dengan barokahNya, Aamiin. Salam, Pray.Prab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun