Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Kekeliruan Prabowo Bicara Soal Pertahanan

4 April 2019   15:45 Diperbarui: 5 April 2019   17:59 2788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah pelaksanaan debat pilpres pada Sabtu (30/3/2019) malam antara Capres Jokowi dengan capres Prabowo, penulis menyusun artikel ini  untuk menanggapi ucapan capres Prabowo  yang menilai kondisi pertahanan dan keamanan Indonesia berada pada titik yang lemah dan juga rapuh.

Dengan pertahanan dan keamanan negara yang rapuh ini, kata Prabowo, Indonesia tidak memiliki kekuatan militer yang kuat untuk bisa mengantisipasi gangguan yang mengancam kedaulatan negara.

Dia juga mengatakan bahwa politik diplomasi luar negeri yang bagus pun tidak akan ada artinya, kalau pertahanan dan keamanan negara masih dalam kondisi jauh dari yang diharapkan.

Sebagai penulis yang khusus menganalisis masalah hankam dari persepsi intelijen, selain  masalah politik, kedirgantaraan, dan budaya, penulis sangat menyayangkan ucapan tersebut, rasanya kurang pas dan kurang memperhitungkan side effect sebagai capres.

Prabowo kini mendapat sanggahan dari senior dan temannya, Menkopolhukam Wiranto menanggapi dengan keras, dan demikian juga Menhan Ryamizard Ryacudu yang sering ceplas ceplos terukur, menyatakan tersinggung sebagai Menhan.

Penampilan Menhan Ryamizard Ryacudu saat masih menjadi Kasad tahun 2015, kini mengatakan tersinggung dengan ucapan capres Prabowo, keduanya teman satu angkatan (Foto: BBC)
Penampilan Menhan Ryamizard Ryacudu saat masih menjadi Kasad tahun 2015, kini mengatakan tersinggung dengan ucapan capres Prabowo, keduanya teman satu angkatan (Foto: BBC)

Tentang yang dikatakan soal budaya ABS di TNI, soal ucapan yang oleh komunitas purnawirawan dinilai sombong, penulis tidak akan membahas. Tulisan ini fokus memberi gambaran bahwa dengan alutsista dan penyiapan sumber daya manusia, kita tidak lemah dan rapuh.

Penulis memahami dalam persaingan pilpres saat ini, kalau Prabowo sebagai penantang petahana ingin dinilai memiliki rencana hebat bila menang, dia akan menyebutkan apa yang kurang, jelek atau lemah dari petahana. Tapi ada yang masalah prinsip yang dilupakannya.

Penulis saat meluncurkan buku pertama hasil ngeblog, dihadiri oleh senior intelijen, Pak Hendropriyono, Mantan Kasau Chappy Hakim dan Edi Taslim (Foto: dokumen pribadi)
Penulis saat meluncurkan buku pertama hasil ngeblog, dihadiri oleh senior intelijen, Pak Hendropriyono, Mantan Kasau Chappy Hakim dan Edi Taslim (Foto: dokumen pribadi)

Sebagai seorang yang pernah tugas di TNI, jangan sentuh dengan nada negatif masalah pertahanan dan TNI, institusi terhormat dimana dia pernah berkarier, dapat pangkat, jabatan, kehormatan, makan nasi TNI dan segala tetek bengeknya. TNI sejak kita merdeka selalu menjadi tulang punggung dalam menjaga negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun