Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Penyanderaan di Lindt Chocolat Cafe Sydney Diperkirakan Terkait Islamic State

16 Desember 2014   05:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:14 3059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_341445" align="aligncenter" width="585" caption="Penyandera Sheik Man Haron Mansor (Foto: news.com.au)"][/caption]

Pada Senin (15/12/2014) pagi terjadi aksi penyanderaan di Lindt Chocolat Cafe, Martin Place Sydney. Penyanderaan yang diperkirakan dilakukan oleh seseorang bersenjata api kemudian menguasai cafe tersebut dan menyandera baik pegawai maupun pengunjung yang sedang berada di dalam cafe tersebut. Polisi beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa pelaku diketahui bernama Sheik Man Haron Monis (49), yang merupakan seorang pendakwah Islamic State , sebagai pria bersenjata yang menahan 15 sandera di cafe tersebut. Monis yang sedang mendapat tuduhan pembunuhan sementara bebas dengan jaminan, dia juga didakwa tahun ini dengan tuduhan kelakuan tidak senonoh dan tindak kekerasan seksual terhadap perempuan pada tahun 2002. Pada bulan Oktober Monis mendapat tambahan dengan 40 tuduhan.

Penyandera (Monis) kemudian membuat benteng manusia, dimana beberapa sandera diantaranya wanita dipaksa merapat ke jendela serta meletakkan tangannya ke jendela kaca. Nampak para sandera mengalami ketakutan yang sangat. Selain itu nampak ditayangkan adanya sebuah bendera berwarna hitam dengan huruf arab berwarna putih tertulis ditengahnya.

Setelah mendapat laporan, Kepolisian New South Wales mengatakan pihaknya telah bergegas menuju ke lokasi sekitar pukul 09.45 LT (Local Time). Polisi mengatakan pada awalnya setidaknya terlihat satu pria bersenjata yang terlibat. Polisi mengatakan terdapat juga bendera hitam dan putih yang diletakkan di jendela. Hal ini diyakini sebagai bendera hitam standard yaitu bendera jihad (news.com.au).

Insiden tersebut belum dimasukkan sebagai serangan teroris, tetapi polisi telah mengkonfirmasi mereka telah memberlakukan penanganan masuk kategori" konsisten sebagai sebuah serangan terorisme.” Polisi terus mengepung cafe tersebut dan mencoba melakukan negosiasi dalam rangka menyelamatkan sandera.

Komisaris Polisi NSW, Andrew Scipione kepada wartawan tetap sebagai situasi penyanderaan "tapi kami siap untuk meningkatkan tindakan jika kita perlu". Polisi mengatakan mengidentifikasi setidaknya satu pria bersenjata yang terlibat. Seorang pekerja di Lindt cafe yang berhasil keluar dari bangunan mengatakan kepada kepada stasiun Nine News: "Semua orang duduk, pintu terkunci. Ada satu orang berjalan-jalan dengan topi dan janggut,"katanya. Sandera sebagai pagar di jendela serta nampak bendera hitam. Dalam situasi terakhir, beberapa sandera telah dilepaskan oleh Monis, yang lainnya masih ditahan di dalam cafe. (foto:news.com.au).

Pada konferensi pers pagi ini Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan, pemerintah tidak tahu apakah situasi penyanderaan itu bermotif politik. "Kami belum tahu motivasi pelaku, kita tidak tahu apakah itu bermotif politik meskipun ada indikasi kearah itu ada," katanya."Inti dari kekerasan bermotif politik adalah untuk menakut-nakuti orang. Australia adalah masyarakat yang damai, terbuka dan murah hati dan tidak pernah harus berubah, oleh sebab itu saya menghimbau semua warga untuk tetap melakukan kegiatan seperti biasa," katanya.

PM Abbott meminta kepada warga, kalau ada melihat sesuatu yang aneh mereka diharapkan melaporkan kepada Keamanan Nasional. "Ini jelas merupakan insiden yang sangat memprihatinkan tetapi semua warga Australia harus diyakinkan bahwa lembaga penegak hukum dan keamanan kami yang terlatih dan juga telah dilengkapi akan mampu menanggapi secara menyeluruh dan profesional," katanya.

Reaksi internasional terhadap krisis telah datang dari PM Kanada Stephen Harper yang menyatakan melalui tweeter berupa dukungan. Kanada juga pernah mengalami serangan serupa dari jaringan Islamic State. Presiden AS Barack Obama juga telah mendapat laporan tentang terjadinya penyanderaan tersebut.

"Martin Place adalah lokasi bagi beberapa bangunan penting, termasuk kantor NSW Premier Mike Baird, Reserve Bank of Australia, Westpac Bank dan kantor pusat Commonwealth Bank serta kedutaan AS dan Tujuh Jaringan. Mahkamah Agung, Rumah Sakit Sydney, Perpustakaan Negara Bagian NSW, dan NSW parlemen sementara juga di tutup. The Sydney Opera House juga di tutup untuk sementara dimana otoritas keamanan melakukan langkah-langkah keamanan di seluruh kota.

Konsulat AS juga telah ditutup. Para staf dari Stasiun TV Channel 7 yang terletak di sudut Philip dan Hunter Styang berjumlah beberapa ratus orang juga telah di evakuasi. Salah seorang reporter Channel-7 Chris Reason mengatakan bahwa polisi memasuki bangunan Channel 7 pada jam 10.00/LT dan menggunakan gedung mereka sebagai titik tinjau/pengintaian setelah insiden pertama terjadi pada 09:44/LT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun