Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Mengapa Pengadaan Roket MLRS Astros II untuk TNI AD Diributkan?

24 Desember 2014   15:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:34 8626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari perbandingan teknis diperoleh gambaran Alutsista yang memiliki kehandalan tinggi, adaptabilitas terhadap karakteristik daerah operasi di Indonesia, daya tahan terhadap cuaca dan medan geografis Indonesia serta mendukung kegiatan operasional dan taktis TNI AD. Secara mendalam aspek persyaratan operasional, spesifikasi teknis serta konfigurasi yang telah ditawarkan dalam proses pengadaan, akan dibahas sebagai aspek perbandingan yang utama.

Dari aspek persyaratan operasional, ditinjau dari faktor adaptability (kemampuan adaptasi), ASTROS II memungkinkan untuk dapat diangkut oleh pesawat Hercules C-130 ke trouble spot di wilayah NKRI. Dari faktorsustainability (kemampuan daya tahan). Kemampuan teknis yang dimiliki oleh ASTROS II pada pressurized cabin mampu untuk melindungi awaknya dari pengaruh senjata kimia dan biologi. Selain itu, pengalaman AVIBRAS sebagai produsen ASTROS sejak tahun 1983 dalam bidang pemeliharaan dan penyediaan suku cadang telah membuktikan bahwa produk AVIBRAS masih memiliki kemampuan operasional 90 persen setelah kurun waktu penggunaan selama 25 tahun (ASTROS MK2 milik Angkatan Darat Saudi Arabia).

Sementara pihak ROKETSAN menawarkan alih teknologi pengembangan roket dengan basis kemampuan yang dimiliki oleh Roketsan saat ini. Teknologi roket yang dimiliki oleh ROKETSAN merupakan alih teknologi yang diterima pada era tahun 1980-an pada saat pengembangan Roket WS-1 milik Cina. Perkembangan teknologi roket saat ini sudah jauh lebih modern dibandingkan dengan teknologi roket WS-1. Sehingga perlu kajian yang lebih mendalam apabila Indonesia akan menerima tawaran alih teknologi dari ROKETSAN.

Sedangkan alih teknologi yang ditawarkan AVIBRAS, yaitu peningkatan kapabilitas Rantis ANOA buatan PT. PINDAD jauh lebih realistis untuk dicapai serta dapat meningkatkan standar produksi Nasional ke jenjang yang lebih tinggi.

Faktor interoperability (kemampuan operasional yang terintegrasi dengan fungsional lainnya). Kemampuan joint interability atau joint operational dihadapkan dengan ketersediaan sistem manajemen pertempuran yang dapat diintegrasikan dengan sistem Komando dan Kendali yang dimiliki oleh TNI AD saat ini.

Faktor Reliability, merupakan faktor kehandalan Alutsista MLRS yang dibutuhkan (needs) dihadapkan dengan asumsi kemampuan dan kekuatan militer asing yang akan dihadapi. Pada faktor ini, ASTROS II memiliki kemampuan yang lebih unggul pada jarak capai roket, teknologi multi kaliber, daya hancur (firepower), dan teknologi interchangeable antar platform Ranpurnya.

Hal penting lainnya adalah kemampuan Combat Proven/teruji di medan pertempuran merupakan salah satu faktor kehandalan yang dipersyaratkan oleh TNI AD. Dengan terujinya sistem senjata di medan pertempuran dapat menunjukkan bukti otentik bahwa sistem senjata tersebut memiliki kapabilitas yang handal pada kondisi perang sesungguhnya. Altros II MLRS sudah teruji dan dipergunakan oleh Arab Saudi dalam medan tempur.

Pada tahun 2012 saja, ASTROS sudah digunakan di 5 negara di dunia sejak generasi I tahun 1980-an, sedangkan produk ROKETSAN yang terjual dalam jumlah lebih dari 200 unit bukanlah produk yang ditawarkan kepada Indonesia khususnya penggunaan teknologi sealed composite pod pada munisi roket 300 mm yang masih pada tahap uji coba. Pada aspek kemampuan mobilitas udara, T-122/300 perlu modifikasi khusus dengan melaksanakan prosedur pelepasan beberapa bagian besar platform. Hal ini menunjukkan bahwa T-122/300 tidak memenuhi persyaratan operasional TNI AD untuk dapat dimobilisasi ke seluruh wilayah NKRI dalam waktu relatif singkat.
Jika dibandingkan secara umum dapat terlihat secara nyata bahwa teknologi yang digunakan oleh ASTROS II dan T-122/300 merupakan generasi yang berbeda. ASTROS II jauh lebih unggul secara teknologi dan kemampuan teknis ditinjau dari inovasi dan kapabilitas yang dimiliki. Launcher ASTROS II sudah compatible untuk digunakan meluncurkan roket taktis dengan jarak capai 300 km.

Ketersediaan munisi latihan ASTROS II dapat digunakan dengan mekanisme tembakan dan pada platform yang sama. Sedangkan munisi latihan ROKETSAN akan menggunakan munisi kaliber 70 mm buatan PT. DI yang masih dalam tahap pengembangan sehingga belum dapat menjamin tercapainya tujuan latihan untuk meningkatkan kemampuan personel TNI AD pada pelaksanaan penembakan Roket sesungguhnya.

Untuk aspek konfigurasi yang ditawarkan, ROKETSAN memiliki keunggulan dalam pemenuhan konfigurasi yang diharapkan oleh TNI AD dari segi kuantitas. Namun, secara kualitas perbandingan antara Alutsista ASTROS II dengan T-122/300 tidak bisa disetarakan mengingat perbedaan teknologi yang digunakan. Inovasi teknologi dan kehandalan kemampuan ASTROS berada di generasi setingkat diatas T-122/300 sesuai dengan aspek spesifikasi teknis sebelumnya.

Keunggulan kualitas AVIBRAS meliputi teknologi munisi container launcher yang memberikan fleksibilitas tinggi dalam penggunaan munisi berbagai kaliber sesuai kebutuhan. Kemampuan daya hancur terhadap personel dan materiil lapis baja munisi ASTROS II didukung oleh penggunaan teknologi sub munisi sehingga mampu melipatgandakan efek kehancuran daerah sasaran serta mampu menembus baja dengan ketebalan hingga 200 mm.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun