Adanya perkiraan bom yang meledak di dalam pesawat jelas jangan dinafikkan, karena penulis termasuk yang masih mencermati adanya ancaman aksi teror terhadap Malaysia berupa serangan terhadap MAS (dua kali) dan mungkin AA (satu kali). Pembuktian bom ini bisa pada saatnya dibuktikan dari hasil penyelidikan KNKT terhadap kondisi bangkai pesawat. Pada MH17 terbukti adanya partikel-partikel logam yang menghantam badan pesawat dan mengarah kebagian dalam, bukti pesawat diserang (misil) dari luar.
Apabila terdapat bom di QZ8501 maka akan ditemukan bekas ledakan (robekan kearah luar). Pihak Polri hingga kini belum menemukan keluarga copilot Remy Emmanuel Plesel (WN Perancis) yang tinggal di Perancis, tetapi keluarganya berada di Karibia. Interpol sedang diminta membantu menemukan mereka. Mungkin data ini perlu diperdalam. Siapa sebenarnya sang copilot tersebut? Dala kasus MH370, arah pengambilalihan pesawat dilakukan oleh Capt Pilotnya sendiri.
Hambatan yang mungkin akan ditemui adalah bagaimana menemukan black box sebagai kotak jimat sangat penting, yang menurut investigator KNKT belum berhasil ditemukan. Dari kasus Air France AF447, black box baru ditemukan setelah dicari selama dua tahun. Mudah-mudahan black box QZ8501 dapat segera ditemukan.
Dari beberapa fakta dan pembahasan diatas, penulis menyimpulkan, sesuai teori intelijen, agar dilakukan pemeriksaan sekuriti dimulai dari Bandara Juanda karena disitulah awal atau sumber masalah. Penulis agak tergelitik, sebenarnya Indonesia Air Asia ini milik siapa? Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla ini milik Indonesia karena ada bendera merah putih, tetapi pertanyaannya mengapa yang sibuk muncul hanya Tony Fernandes yang warga Malaysia. Semestinya kalau itu pesawat milik Indonesia, maka pemiliknya sebaiknya muncul untuk memberikan perhatian dan menunjukkan empatinya.
Mari kita doakan kepada para korban yang tewas, dan keluarga yang ditinggalkan semoga tetap tabah. Kesalahan operator dalam mengelola sebuah perusahaan penerbangan bisa saja akan beresiko berat, konsekwensinya secara psikologis maupun ganti rugi. Air France dan Airbus sudah dipusingkan menghadapi tuntutan pembunuhan dalam kasus AF447 dari pengadilan Perancis, harus membayar ganti rugi yang sangat besar kepada keluarga penumpang. Karena itu Pemilik Air Asia harus siap-siap menghadapi tuntutan, kasus terberatnya apabila QZ8501 nanti ditetapkan mengalami kecelakaan karena keteledoran manajemen. Mereka bisa dituntut dalam delik pembunuhan seperti AF447.
"Manusia kodratnya berada di tanah, tidak bisa terbang, hanya karena akalnya maka dia terbang dengan pesawat. Karena itu manusia harus patuh kepada aturan, prosedur, ketentuan pabrik, dan airmanship. Sekali saja dia melanggar, tidak patuh, menyepelekan, maka dia akan bertemu dengan kodratnya," (Pray Ramelan).
Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Ramelan, Pengamat Intelijen, www.ramalanintelijen.net
Artikel terkait :
- MH370 dan MH17 Adalah Dua Pesan Teror Terhadap Malaysia, Adakah Pesan Ketiga?
- Apakah Malaysia Airlines MH17 Memang Sudah Ditarget?
- Boeing 777 Malaysia Airlines Flight MH17 Jatuh Ditembak di Udara Ukraina
- Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Menyatakan CIA Menutupi Masalah MAS MH370
- Skenario Desepsi MH370 dan Alasan Ke Samudera Hindia
- Kasus MH370, Sebuah Pelajaran Berharga Bagi Indonesia