Pada pertemuan, Menhan Perancis menawarkan pespur Mirage-2000 untuk menggantikan pespur F-5 Tiger dengan opsi akuisisi pespur jenis Jaguar  yang masih memiliki 2000 jam terbang dan berada di dua negara mitra di luar Perancis.Â
Saat berbincang mengenai harga, ternyata harga satu unit Mirage-2000 setara dengan 3 (tiga) unit F-16 Fighting Falcon. Â Ditambah belum tersedianya perangkat pendukung pespur buatan Perancis. Â Dibutuhkan anggaran besar dan waktu yang relatif lama. Akhirnya, rencana pembelian pespur Mirage batal. Jika tahun 1997 Indonesia setuju membeli Mirage-2000, mungkin kita telah menerbangkan pespur Mirage-2000 sejak awal tahun 2000.
Spesifikasi Singkat. Kecanggihan pespur Rafale terwujud dengan perangkat peralatan modern yang dimilikinya yang menjadikan pespur tersebut gahar atau mungkin juga sangar. Â
Secara singkat, ciri-ciri umum atau spesifikasi pespur Rafale adalah diawaki satu atau dua orang. Â Panjang pespur 15.27 meter dengan rentang sayap 10.80 meter dan luas sayap 45.7 meter, sedangkan tinggi 5.34 meter.Â
Tercatat berat kosong bervariasi yakni 9500 kg (varian C untuk AU), 9.770 kg (varian D untuk AU) dan 10.196 kg (varian M untuk AL).  Saat lepas landas, berat maksimum  tercatat 24.500 kg (C/D) dan 22.200 kg (varian M). Â
Pespur Rafale menggunakan dua buah mesin turbofan Snecma M88-2 dengan kemampuan dorong 50.04 kN dan dorongan mesin dengan afterburner 75.62 kN. Â Â
Rafale memiliki jangkauan terbang 3.700 KM dan radius terbang 1.852 KM pada satu misi tempur. Â Diketahui masih banyak keunggulan fitur khas lainnya dari Rafale.
Penutup.  Dengan kehadiran pespur canggih Rafale pada awal 2026 mendatang sebagai Alutsista andalan terbaru Indonesia di wilayah kedaulatan udara, maka TNI AU akan memiliki beragam jenis pespur dari berbagai negara yang berbeda, seperti F-16 Fighting Falcon (buatan AS), Sukhoi SU-27 dan SU-30 (buatan Rusia) serta T-50 Golden Eagle (buatan Korsel), bahkan akan dilengkapi dengan F-15EX (AS) dan KF-21 Boramae (Korsel) di samping Mirage-5 dan Mirage-9 (Perancis) yang walau menua namun dapat diandalkan.Â
Sebelumnya masih ada Hawk  (Inggris).  Jumlah dan ragam pespur canggih yang dimiliki akan menimbulkan the deterrence of power (daya tangkal) Indonesia di dunia internasional.  Â
Dengan kata lain, semboyan TNI AU Swa Bhuana Paksa atau Sayap Tanah Air sebagai garda terdepan negara di udara NKRI akan berjaya kembali dalam menghadapi dinamika tantangan dan ancaman di tanah air, kawasan dan dunia. Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H