Mohon tunggu...
ono Prayetno
ono Prayetno Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai semua Ciptaan Tuhan tanpa membeda bedakan

Bekerja sebagai Pramuwisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalan Tol Tebingtinggi-Kualanamu dan Kebiasaan Lama yang Harus Diubah di Tahun 2019

1 Januari 2019   06:25 Diperbarui: 1 Januari 2019   07:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk Menutup tahun 2018 ini kemarin aku dan rombongan berhenti dikawasan bisnis Kuala Namu Hub, jaraknya tinggal tiga setengah kilometer lagi dari bandara Kualanamu.

Untuk numpang Toilet sambil belanja belanja sedikit, karena Di sepanjang jalan tol yang kami lalui yaitu dari pintu masuk Tol Tebingtinggi ke Pintu Keluar Kualanamu. belum tersedia Rest area karena masih dalam pengerjaan.

Rombongan wisatawan yang yang berjumlah 33org itu harus sudah berada di Bandara Kualanamu pukul 13.25 atau dua jam setengah sebelum waktu keberangkatan pukul 16.00. jadi mau tak mau harus tancap gas untuk berjaga jaga mana tau terjadi kemacetan diakhir tahun.

Dan ternyata semua baik baik saja karena Pintu tol Tebing Tinggi- Kualanamu sudah mulai dibuka beberapa hari yang lalu membuat jarak tempuh dari pintu tol  Tebingtinggi ke kualanamu semakin cepat yaitu sekitar 45 menit saja  dari biasanya 2 sampai 3 jam karena macet. Rasa aman, nyaman, menyertai semua orang yang ada didalam bus.

Tapi dengan kecepatan Bus yang rata rata 90km /jam ada memang sedikit rasa was was seandainya salahsatu ban  meledak maka hancurlah semua.
Tapi syukur Alhamdulillah berkat do'a seisi bus semua berjalan dengan baik dan lancar.

Setelah semua selesai dengan uneg-unegnya yang sudah ditahan tahan sejak satu jam tadi,  akhirnya semua merasa lega karena memang tiada rasa yang paling lega dan bahagia kecuali keluar dari Toilet. "Tentu bagi yang sudah menahannya hampir satu jam."

Seorang peserta mendekatiku sementara menunggu yang lain sedang berbelanja karena di gedung ini di lantai bawahnya tersedia tempat belanja oleh-oleh khas Medan.

Sambil duduk disebuah bangku panjang yang masih kosong diluar gedung dia menceritakan apa yang dilihatnya tadi ketika dia sedang antri didalam Toilet.

"Pak itu tadi,  kernet bus kita masak dia setelah buang air enggak di Flush  toiletnya dan langsung keluar gak cuci tangan lagi."

"Kok bapak tau dia gak cuci tangan?"

"Yaa, saya kan pas kali dibelakangnya."  katanya menerangkan.
Dalam hatiku mungkin kernet bus kami ini masih terbawa kebiasaan anak jalanan yang atau kampung yang belum membudayakan hidup bersih.

"Terus kemarin waktu dia mau buang ingus pun cuma pake satu jari jempol menutup satu lobang hidung dan menyisinya kuat sekali dan keluar hijo hijau seperti "CENDOL"
gitu, kebetulan saya dan kakak saya melihatnya."
"iihhh.. jijik pak!!" katanya sambil lanjut bertanya,
 
"kenapa ya.. kok sebagian orang kita itu gak mau pake tissue kalau membersihkan atau menyisi hidungnya?"

"Kan lebih sopan, lebih bersih lagi dan orang lain pun ga jijik dibuatnya."katanya sambil menoleh kearah  pintu gedung karena saebagian dari group yang juga adalah keluarganya sudah ada yang mulai keluar.

Kebiasaan jorok kebanyakan masyarakat kita yang perlu "diupgrade" atau perlu diubah di tahun 2019 ini selain kebiasaan mengupil, meludah sembarang tempat apalagi sampai mengeluarkan dahak hijau seperti cendol dan masih banyak lagi kebiasaan kebiasaan jorok yang tanpa sadar kita lakukan membuat orang jijik melihatnya.

Selamat Tahun Baru 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun