Mohon tunggu...
ono Prayetno
ono Prayetno Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai semua Ciptaan Tuhan tanpa membeda bedakan

Bekerja sebagai Pramuwisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Modus Kehilangan Barang oleh Wisatawan untuk Claim Asuransi

30 Oktober 2018   16:11 Diperbarui: 31 Oktober 2018   07:51 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Di Dunia Pariwisata pun ada Hoaks."

"Dear, kita kehilangan tas yang warna pink lah.."

Suaranya datar tidak ada ekspresi dan kemudian dijawab oleh isterinya.

"Bagaimana bisa?"

"didalam tas itu ada uang kita."

"Apa mungkin tertinggal di Hotel?"

Aku terus memperhatikan dan mendengarkan percakapan mereka karena jarak antara tempat dudukku dengan tempat duduk mereka itu tidak terlalu jauh.

Seolah mereka sengaja mengeraskan suaranya agar terdengar olehku ditengah ramainya pengunjung restoran tempat kami rehat sejenak untuk toilet stop dan sekedar minum dan berphoto ria.

setelah satu jam dua puluh lima menit duduk didalam bus.

Dan kulihat isterinya mulai membongkar seisi hand bag dan meletakkannya diatas meja restoran.

Beberapa saat kemudian sang suami menghampiriku dan menceritakan kejadian yang dialaminya tentang tas warna pink yang katanya hilang tapi mungkin juga tertinggal di kamar hotel atau diatas kapal tidak pasti.

Dalam pikiranku seandainya tinggal di kamar hotel seharusnya dari waktu diatas kapal tadi sudah ketahuan karena sebelum sampai ditempat pemberhentian ini sebelumnya kami ada acara naik kapal ke pulau Samosir apalagi katanya didalam tas warna pink itu ada uang didalamnya.

"Masak mereka gak perhatikan?"

Kan di pulau Samosir itu mereka pun berbelanja souvenir juga?

Sekembalinya dari pulau Samosir kami pun ada singgah di sebuah restoran untuk makan Siang. Artinya kami sudah mengunjungi beberapa tempat dan berhenti tapi kenapa baru disini di restoran ini sepasang suami istri ini merasa kehilangan tasnya?

Tapi walaupun begitu aku tak boleh berburuk sangka apalagi menuduh pihak hotel, orang kapal atau pelayan di restoran yang mengambilnya. Begitu setelah tamuku ini melaporkan kehilangan itu aku langsung menelpon semua pihak yang terlibat melayani kami. Baik hotel tempat kami menginap,  restoran tempat kami makan maupun kapal yang membawa kami mengarungi Danau Toba semuanya tidak ada menemukan tas yang katanya hilang itu pihak hotel bahkan sempat "mengacak acak" seluruh kamar yang ditiduri oleh tamuku itu dan memeriksa room maid yang bertugas tapi hasilnya tetap saja nihil.

Sampai disini aku jadi teringat beberapa kejadian dari groupku yang lalu lalu dimana modus barang hilang seperti ini hanya untuk meng klaim Asuransi.

Dugaanku ternyata tidak meleset sesampainya di Berastagi tamuku yang kehilangan tas ini pun memintaku untuk mengantarkannya ke kantor Polisi untuk minta surat tanda kehilangan untuk claim asuransi oleh Polisi surat itu pun diberikan.

Kejadian lain yang hampir sama juga pernah terjadi tapi kali ini gagal karena waktu itu di kantor Polsek Teladan Medan kami dianjurkan untuk melaporkan kasus kehilangan itu ke Poltabes Medan. Tapi begitu sampai dan menceritakan semuanya pihak Poltabes menyarankan untuk melaporkannya terlebih dahulu ke Konsulat jenderal Negara asal turis bersangkutan.

Tapi diperjalanan menuju ke kantor konsulat tiba tiba si wisatawan membatalkan niatnya untuk melaporkan kehilangannya dengan alasan dompet yang berisi beberapa kartu kredit itu sudah ditemukan di kantong rahasia tas ranselnya.

Dan dia pun meminta maaf telah membuat kami jadi sibuk.

Aku sebagai Pramuwisata yang menerima laporan langsung bersikap tapi tidak juga langsung menuduh sana sini. 

agar tidak jadi bahan cibiran dan tertawaan pihak lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun