Mohon tunggu...
Imam Prawoto
Imam Prawoto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pria asal Banten, tepat nya kampung Menes kel. Menes, kec. Menes Kab. Menes (th 1883 Menes adalah kabupaten,setelah krakatau meletus kota kab. oleh Belanda di pindah ke Pandeglang); maka sejak itu hingga sekarang kabupatennya pandeglang.\r\n\r\nMukim di kota kecil, Blenheim,di kepulauan bagian selatan New Zealand. Saat ini, untuk waktu yang belum ditentukan sedang berada di bumi pertiwi tercinta kita, Indonesia. \r\n\r\nPengalaman bekerja, hampir seluruhnya di private sector, termasuk salah satunya terkait dengan jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

I'tibar Politik Propaganda Media: Ketokohan AS.Panji Gumilang, dan Kekuatan Civitas Al-Zaytun

8 Juni 2011   08:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:44 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Maklum saja, karena keluarga besar institusi ini memang sudah biasa respect menghormati kepada siapapun tamu yang berkunjung. Suasana yang luar biasa hangat serta penuh kekeluargaan dan khidmat tercipta. Konon ketika itu, pemandangan yang biasanya nampak kekuning kuningan berubah total menjadi bak lautan biru. Aroma citra Al-Zaytun yang selama ini dianggap sebagai 'kuning', berubah 'biru'.

TV One mulailah memerankan fungsinya sebagai corong politik kepentingan.

Berawal dari tayangan pemberitaan orang hilang, kemudian hebohnya issu pencucian otak dilakukan oleh wanita bercadar, pembai’atan mahasiswa di Malang, serta kasus terorisme dan bom yang kemudian di kait- kaitkan kepada pesantren Al-Zaytun. Upaya konfirmasi tak pernah dilakukan. Apa ini bukan termasuk all about the project ? An Actual provocation !

Yang tidak kalah pentingnya, ada beberapa pihak dan kalangan yang mungkin ladang usaha dan kepentingan pribadinya khawatir akan terusik, pemikirannyapun mulai dibalut bayangan fantasi delusive, seolah Panji Gumilang sebagai ancaman yang bakal menjadi petaka bagi masa depan, sehingga harus dihakimi sebelum terhakimi.

Beberapa hari setelah kunjungan Anas -Ibas itu, pendopo dan gedung DPRD Indramayu mendadak berubah bak “pasar kaget”. Orang ramai berbincang perihal kunjungan mereka ke pesantren itu.

TV One, ternyata seperti tak “rela” rival partai politik ownernya melakukan kunjungan silaturrahim politik ke pesantren Al- Zaytun.

Suatu ketika, beberapa tahun lalu, owner Metro TV Surya Paloh melakukan kunjungan ke Al-Zaytun. Paloh dan rombongannya diterima dengan baik dan meriah. Kunjungan silaturahim, katanya. Sekembalinya dari lawatan itu, anehnya, tak jarang Metro TV justru menayangkan pemberitaan yang mengkait kaitkan isu NII dengan Al-Zaytun.

Lebih mengherankan lagi, tidak ada upaya melakukan konfirmasi kepada pihak pesantren. Pertanyaan sederhananya, apakah karena Al-Zaytun dan community nya yang menurut SP merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki potensi besar di masa depan bangsa akan menghambat karier gembong Nasdem itu ? Entahlah.

Kasus yang terjadi di negeri ini, yang paling menjadi hot news hingga sekarang sekalipun, memang adalah aksi terorisme. Ketika belum lama ini tidak kurang sebelas orang dari kalangan akademisi jebolan salah satu institusi pendidikan negeri terpandang, bahkan tiga diantaranya pernah menempuh pendidikan ditingkat menengah pertama dan menengah atasnya di salah satu institusi pendidikan Islam modern kenamaan di Jawa Timur. Namun tak satupun dari mereka alumni Al-Zaytun.

* * *

Hari terus berganti, masa menelan waktu. Santri Al- Zaytun tetap dengan berbagai kegiatan pendidikan dan pembelajaran, baik yang bersifat in-curriculum atau extra kurikuler.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun