Gunung Kelud merupakan salah satu gunung api aktif dari sekitar 127 gunung api aktif yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Gunung Kelud terakhir kali aktif pada tahun 2014 dan letusannya berimbas di wilayah Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, hingga Kabupaten Blitar. Salah satu Desa di Kediri yang terdampak letusan Gunung Kelud adalah Desa Batuaji di Kabupaten Kediri.
Meskipun Desa Batuaji telah terdampak langsung letusan Gunung Kelud di tahun 2014, namun sayangnya hingga 6 tahun kemudian warga desa masih belum memiliki pengetahuan yang baik tentang kondisi Gunung Kelud. Sementara ancaman gunung meletus dapat muncul secara tiba-tiba dan tidak terduga yang menyebabkan resiko pada komunitas disekitarnya.
Pemerintah daerah setempat khususnya kantor desa juga belum memiliki program khusus yang berkaitan dengan penanggulangan bencana alam gunung meletus.
Melihat kondisi tersebut, Tim Pengabdian yang merupakan dosen-dosen muda dari Universitas Negeri Malang berinisiatif mengadakan kegiatan penyuluhan tanggap bencana gunung meletus. Kegiatan penyuluhan ini digelar pada hari Sabtu, 4 Juli 2020 berlokasi di Balai Desa Batuaji.Â
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan dampak letusan Gunung Kelud. Kegiatan pengabdian diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana gunung meletus.
Selain itu, kegiatan pengabdian dapat mengarahkan masyarakat Desa Batuaji menjadi masyarakat tangguh bencana alam khususnya bencana gunung meletus.
Tim pengabdian yang diinisiasi oleh dosen-dosen muda dari Prodi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang ini diketuai oleh Seli Septiana Pratiwi,S.Pd., M.Pd dengan menggandeng Megasari Noer Fatanti, S.I.Kom., M.I.Kom yang memiliki kapabilitas di bidang komunikasi kebencanaan untuk menjadi pemateri utama.
Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh 30 perwakilan warga desa dengan melakukan protokol kesehatan seperti saling menjaga jarak, serta mengenakan masker dan sarung tangan.
Pemaparan materi penyuluhan dibagi menjadi tiga sesi yaitu sesi pengetahuan tentang gunung api, pengetahuan tentang persiapan menghadapi bencana letusan gunung berapi, dan pengetahuan tentang desa tangguh. Pelaksanaan penyuluhan ini mengungkapkan bahwa masyarakat Desa Batuaji belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang bencana alam gunung meletus.
Kondisi ini sangat disayangkan sebab posisi desa yang dekat dan menjadi wilayah terdampak ketika Gunung Kelud meletus dapat berbahaya bagi masyarakat ketika tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Proses persiapan dan pemulihan desa setelah bencana letusan gunung meletus tentu berbeda dengan bencana alam lainnya. Oleh sebab itu, penyuluhan yang dilakukan terbagi menjadi beberapa bagian.