Mohon tunggu...
Gregorius Pratyaksa
Gregorius Pratyaksa Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa Pasca Sarjana Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta

Pegiat kesenian dan budaya, dengan mantra Everything about fineart!

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Peran dan Fungsi Arthandler

8 Desember 2021   10:40 Diperbarui: 8 Desember 2021   10:52 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah Rp. 2.000.000 itu cukup untuk bagi seorang art handler, pada dasarnya permintaan art handler itu bukan hanya pada pameran. Banyak permintaan juga untuk melakukan packing karya, disini prosedur kerjanya art handler mulai dari membuat crate karya hingga handling sampai dengan logistik. Rerata permintaan ini sebulannya ada 3 sampai dengan 4, sehingga bisa dikatan bersih pendapatan seorang art handler itu Rp. 5.000.000.

Tentu sebagai pendapatan di Yogyakarta Rp. 5.000.000 itu menjadi berimbang bilamana data dari pemprov bahwa pengeluaran makanan dan non makanan seseorang di Yogyakarta itu adalah Rp 1.500.000. Masih ada sisa Rp 3.500.000 untuk tabungan, ya ini tentu bisa menjawab kegelisihan orang muda di Jogja yang katanya UMR rendah maka harus mengubur mimpinya untuk memiliki rumah.

Berita itu adalah berita baik bagi teman – teman yang menekuni art handler bahkan perhitungan itu dibangun tidak menggunakan permintaan dari luar negeri. Jikalau teman – teman art handler beruntung bisa sampai dengan permintaan dari luar negeri, tentu itu bisa tercapai maka secara kesejahteraan teman – teman art handler akan lebih tenang lagi ketika tidur dimalam hari.

Pengalaman seru tentunya menanggapi pandemi ini, pameran local kebanyakan enggan untuk menghelat event tahunannya. Art handler lagi – lagi harus berpikir kreatif untuk bisa merespon kondisi tersebut, memiliki jiwa yang supel tentu menjadi kunci. Pertemanan dengan seniman juga akhirnya memberi jalan keluar, bahkan menjadi karya yang tumbuh antara seniman dan art handler. Pameran online menjadi solusi dimana teman – teman art handler dan seniman tetap bekerja. 

Art handler kemudian masuk untuk mempelajari bidang teknis yang berkaitan erat dengan teknologi, mulai dari platform yang paling tepat guna hingga bentuk artistik yang masih masuk akal untuk bisa diminati. Sebagai contoh seniman new media art yaitu Riyan Kresnandi menjadi Minecraft medium untuk tetap berkarya dalam pandemi ini, temuannya bersama seorang art handler untuk medium online ini kemudian tidak menyurutkan keduanya untuk berkarya. Bahkan medium ini cukup bebas untuk Riyan Kresnandi membuat konten dalam pameran tersebut, kalau tidak salah ingat kesempatan itu ia peroleh ketika program Yayasan Biennale yaitu ansana binaseni. Program ini diperuntukkan seniman – seniman muda yang berbakat dengan arahan kurator sekelas Alia Swastika.

Art handler disini kemudian juga harus menerima tantangan bahwa tidak melulu proses handling karya itu secara artifisial. Handling karya secara maya juga menjadi bagian penting dalam pameran yang digelar Riyan Kresnandi bahkan saat ini digelar secara hybrid di Biennale Yogyakarta 2021. Begitulah perjalanan peran penting art handler dalam pameran seni rupa, maka baik pameran yang bersifat online, maupun luring bahkan hybrid tetap art handler memilki peran penting untuk bisa mensukseskan pameran tersebut.

Kritik terhadap Art Handler sendiri adalah tidak adanya asosisasi profesi yang menaungi, sehingga setiap kota terutama kota yang seninya cukup progresif yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Bali memiliki caranya masing – masing. Di Yogyakarta kemudian bukan menjadi persoalan ketika standar handling karya diadopsi dari standar luar negeri, sehingga standar yang dibuat teman – teman di Yogyakarta mampu diterima oleh dunia. Tentu juga pada akhirnya asosiasi juga mampu mengatur adanya persaingan bisnis, sehingga stake holder yang lain ketika bermitra dengan art handler menggunakan harga – harga yang wajar.

Asosiasi ini juga pada akhirnya bisa memberikan sertifikasi kepada teman – teman art handler, sehingga dalam bekerja juga art handler menjadi bagian berdaya buka dipadang sebagai tukang. Kondisi – kondisi inilah yang nantinya akan membawa ekosistem seni rupa semakin menjadi solid sehingga mampu mencetak dan memamerkan karya hingga belahan dunia yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun