Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jangan Ditunda dengan PermataKPR Bijak

8 September 2018   05:05 Diperbarui: 8 September 2018   19:02 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ridha DM Wirakusumah (kanan) dan Chiang Say Piau (kiri) berjabat tangan dalam Nota Kesepahaman (Foto:Prattemm)

Staf tersebut kemudian menerangkan bahwa melalui Suku Bunga Floating Transparan SDBI / SBIS 12 bulan + 4,5% dalam masa kredit, akan meringankan dan memberikan kenyamanan bagi nasabah. Kemudian ada produk unggulan sebagai pengembangan inovasi dari PermataKPR. 

"Cicil Biaya KPR hingga 24 bulan menggunakan PermataKartu Kredit," terangnya. 

Jadi nasabah tak perlu lagi menyediakan dana tunai untuk membayar aneka biaya KPR yang timbul. Bayarnya cukup memakai PermataKartu Kredit saja. 

"Kemudian ada produk yang namanya PermataKPR Bijak, yang akan jauh lebih menguntungkan daripada PermataKPR konvensional," ujarnya lebih lanjut, sambil mengajakku untuk membuka sebuah situs yang menerangkan PermataKPR Bijak. 

Produk PermataKPR Bijak merupakan produk yang memadukan antara KPR dan rekening tabungan. Fasilitas ini akan   dapat memberikan nasabah menikmati bunga hingga 0% dan dapat mempercepat pelunasan KPR. Impian memiliki rumah sendiri akan cepat jadi kenyataan.

Nasabah cukup melakukan penambahan saldo tabungan. Semakin besar saldo tabungan, akan semakin kecil beban bunga KPR. Sekitar 75% saldo tabungan akan diperhitungkan sebagai pengurang pokok pinjaman dalam perhitungan bunga KPR. 

Contoh perhitungan dari skema PermataKPR konvensional dan PermataKPR Bijak, dengan nilai yang sama yakni pokok pinjaman Rp. 1 Milyar, bunga KPR 10,25%, dan tabungan senilai Rp. 300 juta. 

Beban bunga PermataKPR konvensional akan terhitung 10,25% x Rp 1 Milyar, yang akan menghasilkan angka Rp. 102,5 juta. Sementara bunga tabungan 4% akan menghasilkan pendapatan bunga sebesar Rp. 12 juta, dari perhitungan Rp. 300 juta x 4%. Dari pendapatan bunga Rp. 12 juta dan nilai beban bunga KPR sebesar Rp. 102,5 juta, akhirnya pembayaran yang harus dilakukan sebesar Rp. 90,5 juta. 

Sementara beban bunga PermataKPR Bijak akan terhitung [Rp. 1 Milyar - (75% x Rp. 300 juta)] x 10,25%, yang akan menghasilkan angka Rp. 79,4 juta sebagai pembayaran bunga KPR. Inovasi PermataKPR Bijak ini benar-benar tak kan membuat kekhawatiran bagi nasabah PermataBank. 

Dari penjelasan staf PermataKPR tersebut, inovasi ini akan sangat mendukung layanan perbankan PermataBank yang semakin terdigitalisasi dalam semua channel. PermataBank yang merupakan bagian dari #AstraFinancial, terus melakukan  pengembangan infrastruktur digital secara berkelanjutan. Ini tak terlepas dari janji PermataBank dalam mewujudkan hal-hal yang serba mudah (simple), cepat (fast), dan handal (reliable). 

Dengan #PermataKPR Bijak, #JanganDiTunda ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun