Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Buah Simalakama De Vrij

14 Mei 2018   17:59 Diperbarui: 14 Mei 2018   18:06 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stefan De Vrij (Foto: Twitter @stefandevrij)

Seusai menggelontorkan tuan rumah Sampdoria dengan skor 0-5, Inter Milan melanjutkan tren positif dalam lanjutan Liga Serie-A dengan kemenangan tiga gol tanpa balas atas sang tamu Hellas Verona pada 31/03/2018. Ketiga gol dicetak oleh Mauro Icardi (1', 49') dan Ivan Perisic (13'). 

Namun tren ini mulai terhenti kembali. Dimulai empat hari kemudian dalam laga bertajuk Derby Della Madonina di San Siro, Inter harus puas dengan skor 0-0 dengan tuan rumah AC Milan. 

Selang empat hari kemudian, Inter harus takluk 1-0 dari tuan rumah Torino. Lalu pada 14/04/2018, Inter pun harus tertahan lagi dengan skor 0-0 saat menghadapi tuan rumah Atalanta. 

Setelah jeblok dalam tiga pertandingan, Mauro Icardi dkk mulai bangkit kembali. 17/04/2018 di Giuseppe Meazza, mereka sukses mencukur Cagliari dengan empat gol tanpa balas yang dicetak oleh Joao Cancelo (3'), Mauro Icardi (49'), Marcelo Brozovic (60'), Ivan Perisic (90'). 

Lima hari kemudian di kandang Chievo Verona, Inter berhasil menekuk tuan rumah dengan skor 1-2. Dua gol kemenangan dicetak oleh Mauro Icardi (52') dan Ivan Perisic (61'), yang dibalas dengan gol Stepinski (90'). 

Dua kemenangan penting ini merupakan modal berharga dalam menghadapi tantangan Juventus di Giuseppe Meazza pada 28/04/2018. Setelah tertinggal 0-1 gol Douglas Costa (13'), Inter harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-15. Namun dikartumerahkannya Matias Vecino, tak mengendurkan penguasaan bola Inter atas Juventus. Akhirnya La Beneamata mampu unggul 2-1 melalui gol Mauro Icardi (52') dan gol bunuh diri Andrea Barzagli (65'). 

Sangat disayangkan tiga menit jelang berakhir pertandingan, kembali Samir Handanovic harus memungut bola di jalanya sebanyak dua kali. Gol bunuh diri Milan Skriniar (87') dan gol Gonzalo Higuain (89'), memupuskan harapan kemenangan Inter yang sudah didepan mata. Kekalahan dramatis 2-3 ini, semakin memperberat langkah Inter ke zona Liga Champions. 

Selebrasi gol MI-9 ke gawang Udinese (Foto: Twitter@Inter_Id)
Selebrasi gol MI-9 ke gawang Udinese (Foto: Twitter@Inter_Id)
Delapan hari kemudian, Inter bertandang ke Friuli menantang mantan terindahnya kiper Handanovic. Udinese yang biasanya selalu menjadi batu sandungan Inter, ternyata dapat digelontorkan dengan skor 0-4. Empat gol dicetak oleh Andrea Ranocchia (12'), Rafinha (43'), Mauro Icardi (45+1') dan Borja Valero (71'). 

13 Mei 2018 benar-benar memberikan mimpi buruk bagi segenap publik Giuseppe Meazza. Nerrazzuri dipermalukan 1-2 dari Sassuolo. Gol dari Rafinha (80') hanyalah sekedar penghibur setelah tertinggal dua gol dari Politano (25') dan Berardi (72'). 

Wow, kini Sassuolo telah menjadi batu sandungan baru bagi Inter. Pada leg pertama, Inter harus takluk 1-0 di kandang Sassuolo.  Hasil buruk yang tetap mendudukkan Inter di peringkat kelima klasemen sementara dengan raihan 69 poin. 

Beberapa jam kemudian, giliran Lazio yang mendapatkan hasil tak memuaskan. Si Biru Langit harus tertahan oleh Crotone dengan skor 2-2. Raihan satu poin ini menempatkan Lazio masih di peringkat keempat dengan 72 poin. 

Internisti menanti mukjizat (Foto:Twitter @Inter_ID)
Internisti menanti mukjizat (Foto:Twitter @Inter_ID)
Oh ternyata, Masih Ada Mukjizat untuk Inter Milan dalam mendapatkan satu tiket terakhir Liga Champions (UCL) musim depan. Nah menariknya, Inter harus duel maut langsung dengan Lazio di Olimpico pada giornata ke-38 sebagai laga pamungkas Liga Serie-A pada 21 Mei mendatang. 

Inter cukup meraih kemenangan dengan satu gol saja. Raihan poin Inter menjadi 72, menyamai perolehan poin Lazio. Memang Inter kalah selisih gol, namun Inter akan unggul head to head. Dalam leg pertama di Giuseppe Meazza pada 30/11/2017, hasil kacamata 0-0 didapat kedua tim. 

Duel maut ini tentu saja akan sangat membuat galau seorang Stefan De Vrij. Bek internasional Lazio asal negeri Kincir Angin Belanda ini, telah dipastikan akan tetap turun dalam pertandingan yang sangat emosional bagi dirinya. 

Meskipun dalam beberapa bulan terakhir telah diisukan akan merapat ke Giuseppe Meazza pada musim mendatang dengan status bebas transfer, namun akhirnya kesepakatan resmi baru bocor dalam beberapa hari ini. Ini tentu sangat mengganggu suasana hati pemain berusia 26 tahun ini dan tentu saja pihak Lazio. 

Foto:Twitter @stefandevrij
Foto:Twitter @stefandevrij
Hasil imbang saja bagi Lazio, tentu saja akan menjadi salam perpisahan yang manis dari De Vrij untuk para Laziale. Satu tiket terakhir bagi Lazio untuk berlaga di UCL. Namun konsekuensinya De Vrij hanya akan berlaga di Liga Europa bersama Inter Milan di musim depan.

Namun jika Lazio kalah dan De Vrij yang menjadi biang keladi terjadinya gol kemenangan Inter Milan, tentu saja akan menjadi noda kelam dalam menutup karir indahya bersama Lazio sejak tahun 2014. Namun De Vrij yang memiliki tinggi 189 cm justru akan tampil di Liga Champions bersama Inter Milan. 

Benar-benar Buah Simalakama...

De Vrij, Profesionalitas Itu Berat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun