LENGGANG JAKARTA
Lenggang lenggok Jakarta
Bagai pinggul gadis remaja
Setiap pandangan s'lalu menatap
Penuh harapan untuk menjamah
Lenggang lenggok Jakarta
Suka membuat orang lupa
Terpikat oleh manisnya cerita
Mudah jadi jutawan di sana
Ribuan mimpi-mimpi ada
Menggoda mereka
Jangankan cari surga dunia
Neraka dunia pun ada
Lenggang lenggok Jakarta
Jadi simbol maju usaha
Tak kurang banyak juga yang kecewa
Akhirnya cuma buang waktu saja
Dalam setiap penggalan makna "Lenggang Jakarta" yang didendangkan oleh biduan Andi Meriem Mattalatta yang cantik pake nian pada Zaman Old, realitas Jakarta tetap tergambar dari masa dahulu hingga masa kini. Jakarta akan tetap masih menjadi magnet kuat, yang menyimpan jutaan harapan dan mimpi untuk dapat diwujudkan.Â
Jangankan surga dunia, neraka dunia pun tersedia bagi yang suka lupa daratan. Simbol kesuksesan dapat diwujudkan secara instan di Jakarta, namun pastinya akan lebih banyak yang mengalami kekecewaan.
Wilayah Jakarta menjadi pusat aktivitas mencari penghidupan di pagi hari hingga malam, maupun malam hari hingga pagi keesokan harinya. Denyut kehidupan Jakarta terus berlangsung tanpa ada jeda waktu. Kini hampir mayoritas warga Jakarta akan selalu pulang ke kediamannya masing-masing, yang kini lebih banyak bermukim berada di daerah pinggiran.Â
Bahkan sangat banyak orang daerah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi hingga Rangkasbitung & Merak, yang menggantungkan kehidupannya di Jakarta. Mobilitas tinggi warga Jakarta dan sekitarnya ini, tentu saja membutuhkan alat transportasi. Hingga akhirnya dapat ditebak, kemacetan tersebar merata dimana-mana.Â
Beruntunglah masyarakat urban kini telah memiliki pilihan transportasi massal yang cepat. Ada Transjakarta dan KRL (CommuterLine). Tak lama lagi menyusul MRT Jakarta dan LRT Jabodebek. Namun harus diakui hingga kini Kereta Rel Listrik (KRL) merupakan "Best Choice for Urban Transport".Â
Gak percaya? Yuk kita buktikan!
Volume penumpang hariannya saja telah mencapai satu juta lebih, yang dilayani dalam 926 perjalanan KRL CommuterLine setiap harinya. Jangkauan rutenya mencapai 418,5 km yang dilayani 79 stasiun di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Maja, Rangkasbitung.Â
PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) yang telah bertransformasi menjadi Kereta Commuter Indonesia (KCI) sejak 7 September 2017, telah banyak membuat berbagai inovasi yang menjadi media edukasi bagi masyarakat.Â
Kini masyarakat telah teredukasi bagaimana caranya berdisiplin dalam mengantri pembelian tiket, tak membuang sampah secara sembarangan, memiliki empati pada penggunaan kursi prioritas, hingga beradaptasi pada fasilitas yang berteknologi digital (KMT, KRL Access, Vending Machine).
Tuh keren kan!. Jadi nantinya ketika moda transportasi massal seperti MRT Jakarta telah beroperasi, masyarakat telah tak kaget dengan kultur/ budaya baru yang cepat, tepat waktu dan sarat teknologi digital. KCI telah memberikan edukasinya terlebih dahulu...Â
Ayo, bilang apa?Â
"Terimakasih KCI !"
Lima model perempuan cantik ini memeragakan pakaian batik dan kebaya nasional khas dari daerah-daerah yang ada di Indonesia. Para penumpang di setiap gerbong menyambut dengan antusias kejutan yang bertepatan perayaan hari lahir tokoh perempuan Indonesia, Raden Ajeng Kartini. Akhirnya lenggak lenggok para model cantik ini berakhir di Stasiun Juanda, dan mereka semua menghilang dari pandangan mata seusai gate-out.Â
Dari tadi pasti banyak yang bertanya, apaan sih itu C-Corner? Â
C-Corner itu merupakan official merchandise store PT KCI yang menyediakan pernak-pernik khas KRL. Saat ini C-Corner telah hadir di tiga stasiun yaitu Juanda, Tanahabang dan Bogor.
Hilir mudik masyarakat yang berada di dalam peron stasiun, dengan antusias mencicipi minuman kopi alias ngopi di beberapa booth yang menyediakan produk kopi.Â
Oh ternyata, kemeriahan Hari Kartini tak hanya digelar fashion show saja. Bagi para pengguna jasa setia KRL yang menggunakan kartu multi trip (KMT) maupun KRL Access, dapat menikmati kopi yang langsung diracik oleh barista perempuan dari berbagai komunitas kopi Indonesia.Â
Acara bertajuk "Ngopi Bareng Kartini", selain dapat ngopi cantik dan ngopi ganteng secara gratis, juga dapat berdiskusi interaktif mengupas asal-usul, kualitas, serta saran penyajiannya. Kita akan dapat belajar membedakan asal dan kualitas kopi. Komunitas kopi yang hadir berasal dari beberapa daerah seperti Jakarta, Bandung, Wonosobo, Malang.Â
Setelah asik menikmati dan melihat produk kopi, pakaian batik, kebaya nasional, serta koleksi pakaian C-Corner, apa yang ada di pikiran kalian?Â
Yupps, produk industri dari usaha mikro kecil & menengah (UMKM). PT KCI turut berkomitmen dalam mendukung kemajuan UMKM dapat berkibar di negerinya sendiri.Â
Beruntunglah bagi pengguna jasa KRL yang sedang berada dan bertransaksi di lima stasiun (Jakarta Kota, Tanahabang, Bekasi, Bogor dan Tangerang). Cukup menukarkan Tiket Harian Berjaminan (THB), akan mendapatkan KMT edisi khusus Hari Kartini di loket-loket selama masih tersedia.Â
Salah satu bentuk semangat emansipasi wanita ini, dengan dipercayakan jabatan direktur utama PT KCI kepada wanita yang bernama Wiwik Widayanti sejak 16 April 2018 lalu. Ini merupakan yang pertama perempuan diberikan apresiasi untuk mengisi jabatan tersebut.
~ CommuterLine Best Choice for Urban Transport ~