Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Money

The Window of Indonesia Zaman Now

22 Maret 2018   13:59 Diperbarui: 22 Maret 2018   14:12 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Shopping Zaman Old...

Begitulah mungkin ada dalam benak pikiran banyak masyarakat tentang Pusat Perbelanjaan Sarinah yang berlokasi di kawasan Thamrin Jakarta Pusat. Dahulu Sarinah dikenal sebagai pusat perbelanjaan modern pertama dengan fasilitas gedung tertinggi pertama di Indonesia sejak tahun 1962.

Seiring perkembangan zaman yang mengarah ke era digital, Sarinah berusaha melibatkan experience pelanggan. Selain hadir di media sosial seperti @SarinahPersero (Twitter) dan @SarinahIndonesia (Facebook & Instagram), juga telah hadir dalam bentuk webstore SarinahOnline[dot]co[dot]id dan akan menyusul dalam bentuk apps. 

Sarinah terus berbenah mengikuti perkembangan kekinian di Zaman Now, termasuk menyediakan fasilitas tempat nongkrong dan kongkow yang asik punya. Tak hanya sebagai tempat makan, namun juga orang bisa memanfaatkan sebagai co-working space. 

Ini merupakan bentuk adaptasi Sarinah sebagai pelaku bisnis ritel, agar dapat terus eksis. Banyak pelaku usaha ritel harus tutup akibat lambat merespons perubahan perilaku pelanggan. 

Salah satu tempat nongkrong yang asik di Sarinah Thamrin adalah The Atjeh Connection Resto & Coffee. Dengan fasilitas lengkap, kudapan khas dari Aceh telah dapat dinikmati dan telah menjadi tempat favorit kongkow para generasi kekinian. 

Sekretaris Perusahaan PT Sarinah (Persero) Magry Warganegara mengatakan bahwa minuman khas Aceh yang dapat dinikmati adalah Kopi Sanger, Teh Tarik, susu milo. Untuk sajian makanannya antara lain Ayam Tangkap, Nasi Goreng Buntut, Mie Aceh, serta beberapa kue khas Aceh yang setiap harinya  didatangkan langsung dari Aceh.

Asiknya Sahabat TDB menikmati kudapan, sambil #NgobrolBarengSarinah  bersama direksi Sarinah pada 19 Maret 2018 lalu.



Direktur Utama PT Sarinah (Persero) I Gusti Ngurah Putu  Sugiarta Yasa yang mendapatkan mandat sebagai nakhoda Sarinah sejak tahun 2017, menyatakan bahwa sejarah Sarinah diproyeksikan dapat menggerakkan perekonomian nasional ini.  Melalui pembinaan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memiliki banyak keterbatasan, Sarinah menjembatani dengan bantuan fasilitas.

Beberapa fasilitas yang sesuai kebutuhan UKM antara lain manajemen proses produksi, desain produk, pelatihan manajerial usaha, akses modal kerja, akses pasar termasuk mengikuti berbagai pameran. Untuk skim permodalan yang sangat terbatas, maka hanya dapat diberikan kepada UKM yang memiliki potensi.

Sarinah juga memfasilitasi produk-produk UKM untuk menggunakan brand Sarinah. Nantinya ketika UKM telah besar dan dapat mandiri, maka dapat menggunakan brand yang dimilikinya sendiri. 

Produk-produk Indonesia yang di-display di Sarinah telah mengalami kurasi, sebagai jaminan produk unggulan yang berkelas. Produk yang rata-rata telah siap ekspor ini, akan dapat memberikan keyakinan pada orang yang berkunjung ke Sarinah untuk mendapatkan produk terbaik. Ini akan memberikan citra positip bagi produk-produk buatan Indonesia.

Orang-orang yang ingin mengetahui apa dan bagaimana produk-produk Indonesia, cukup datang berkunjung ke Sarinah. Tagline "The Window of Indonesia", akan menjadikan Sarinah representasi Indonesia. Ada produk fesyen, kerajinan tangan, kuliner.

Webstore SarinahOnline[dot]co[dot]id telah diluncurkan menjelang akhir tahun 2017 lalu. Ini merupakan upaya mendekatkan diri pada pelanggan. Tak lama lagi Sarinah akan dapat diakses melalui aplikasi (apps), sehingga pelanggan kapanpun dan dimanapun dapat melakukan order melalui genggaman tangan. Apps yang ditargetkan telah siap pada semester pertama 2018 ini, diharapkan dapat memenuhi ekspetasi kalangan Zaman Now.

Upaya membangun platform e-commerce pernah dilakukan hingga tiga kali oleh Sarinah, namun memang up & down. Kini Sarinah telah sungguh-sungguh mempersiapkan termasuk SDM, agar tak mengalami kegagalan.

Pemasaran online akan memperkuat Omni Channel Marketing dari Sarinah, yang saat ini pemasaran offline telah eksis ke banyak wilayah kerja di beberapa daerah di Indonesia.

Outlet Sarinah kini telah hadir di beberapa bandar udara di wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi.Tahun ini Sarinah akan menorehkan sejarah dengan berdiri di Tanah Suci Mekkah Arab Saudi. Insya Allah, Tuhan Memberkati.

Tiga tahun kedepan akan berdiri fasilitas MICE berkelas dunia di kawasan Sarinah Thamrin, yang merupakan meeting point berbagai event di jantung Ibukota Jakarta.

Ketika MRT Jakarta telah beroperasi melintasi Sarinah, lokasi stasiun akan berada tepat di Sari Pan Pacific. Nantinya akan dibangun terowongan bawah tanah stasiun yang akan terkoneksi ke Sarinah.

Sarinah telah bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata untuk mewujudkan Sarinah sebagai pusat oleh-oleh nusantara. Kunjungan para turis mancanegara maupun domestik di Jakarta, diharapkan Sarinah dapat menjadikan salah satu destinasi utama. 

Pada event Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Palembang dan Jakarta, Sarinah telah berkolaborasi dengan INASGOC untuk menjual pernak-pernik (merchandise) Asian Games. Nantinya telah disiapkan program kunjungan rombongan resmi peserta AG2018 ke Sarinah.

Berbagai event telah dilakukan Sarinah sejak 2017, dalam upaya me-rejuvenasi dan meremajalan Sarinah. Moment Car Free Day dimanfaatkan dalam upaya mengingatkan masyarakat bahwa Sarinah Indonesia itu masih eksis lho.. 

Masih ingat Hari Batik 2017 lalu! Dinding Sarinah menjadi arena Vertical Catwalk. Wow, it's  the First in Ibdonesia...



Tahun 2018 ini merupakan momentum Sarinah membangun kembali dalam mempersiapkan daya saing, dimana diyakini pada tahun 2022 akan lahir New Sarinah. Sarinah akan ditopang tiga pilar bisnis yaitu ritel, trading, dan property. 

Persaingan bisnis ritel yang luar biasa, dari target 95% harus meleset hanya mencapai 77%. Maka Sarinah mulai segmentasikan pelanggan pada tahun ini. Diharapkan pada tahun ini pendapatan Sarinah dapat menembus Rp. 500 milyar. Revenue 30% Sarinah berasal dari bisnis ritel. Target revenue 35% bisnis ritel diharapkan dapat tercapai dengan signifikan.

Saat ini margin di bisnis ritel besar, tapi kelak trading & property yang akan besar peluangnya. Kegiatan ekspor produk UKM telah dapat merambah beberapa negara. 

Direktur Ritel Bisnis PT Sarinah (Persero) Lies Permana Lestari menegaskan kini Sarinah terus berbenah mengikuti perkembangan Lifestyle Zaman Now. Maka untuk memenuhi selera pasar, pihaknya lebih banyak melakukan pendampingan dalam hal desain. Ini untuk memberikan nilai tambah produk agar dapat bernilai jual tinggi.

Sarinah tetap berusaha membuka dan menciptakan perluasan pasar bagi UKM. Sementara itu UKM diharapkan dapat mengubah paradigma terutama betapa pentingnya pengemasan (packaging) produk yang dihasilkan.

Ketika bisnis ritel Sarinah menjadi The Window of Indonesia Zaman Now, maka bisnis trading & property Sarinah menjadi Indonesia UKM Trading House Zaman Now.

#SarinahIndonesia

#SarinahItuKeren

#TheWindowOfIndonesia

#NgobrolBarengSarinah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun