Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nyaris Tertahan Mantan, Kini Kembali Berseri, tapi...

13 Februari 2018   14:11 Diperbarui: 13 Februari 2018   14:20 2003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi gol Yann Karamoh (Foto: Twitter@Inter_id)

Dalam lanjutan kompetisi Serie-A laga pekan ke-24, Inter Milan ditantang oleh Bologna di Giuseppe Meazza pada malam hari WIB (11/02/2018). Bologna datang dengan membawa tiga mantan bintang Inter. Mattia Destro yang usai debut karir yunior di Ascoli, melanjutkan lima tahun yuniornya bersama Inter dari 2005 hingga 2010. Andrea Poli sempat setahun bermain pada 2011 sebagai pemain status pinjaman. Sementara Rodrigo Palacio berseragam biru hitam mulai 2012 hingga 2017. Oh mantan lagi, mantan lagi...

Turun tanpa Mauro Icardi yang mengalami gangguan otot paha, memberikan kesempatan unjuk panggung bagi para pemain yang sering menghangatkan bangku cadangan. Eder Citadin Martins menjawab kepercayaan dengan gol cepat di menit ke-2, setelah menerima umpan akurat dari Marcelo Brozovic. #InterBologna 1-0.

Eder beneran mulai on-fire, setelah pekan lalu juga sanggup membobol gawang Crotone dalam giornata-23. Namun kemenangan Inter yang sudah di depan mata, harus buyar oleh sebuah gol di detik terakhir.

Akhirnya sang mantan biru hitam bernama Palacio sukses juga bikin dag dig dug publik Giuseppe Meazza. Sebuah gol yang dicetak Palacio di menit ke-25 di dalam area kotak penalti, mampu menyamakan kedudukan #InterBologna 1-1. Mantan oh mantan...

Untunglah Yann Karamoh turut menjawab kepercayaan penuh allenatore Luciano Spaletti, yang memberikan kesempatan debut sebagai starter. Dari luar kotak penalti, Karamoh berhasil meluluhlantakan jala Antonio Mirante. Tendangan kerasnya menjadikan skor #InterBologna 2-1.

Setelah lama cuma sebagai penghangat bangku cadangan dan hanya turun beberapa kali sebagai pemain pengganti, pemuda 19 tahun berpaspor Prancis telah siap meneruskan tradisi gol-gol keren dengan selebrasi unik. Masih pada ingat gak ya sama Nwankwo Kanu dan Obafemi Martins? Pasti Internisti kangen banget dengan gol-gol khas pemain kelahiran asal Afrika. Iyalah, butuh gol-gol yang tak sekedar indah namun dapat memberikan hiburan tersendiri...

Selebrasi gol Yann Karamoh (Foto: Twitter@Inter_id)
Selebrasi gol Yann Karamoh (Foto: Twitter@Inter_id)
Dahaga kemenangan yang ditunggu-tunggu Internisti sedunia, akhirnya datang juga di bulan Februari 2018. #InterBologna 2-1, setelah delapan pertandingan yang tiada berakhir dengan kemenangan ( 2 kali kalah dan 6 kali seri). Nyaris Inter tertahan sama mantan, namun kini dapat berseri (tersenyum) kembali. Tapi...

Lho, kok tapi? Iyalah, diyakini ada kegalauan akibat rentetan awan mendung kelabu lebih dari dua bulan terakhir. Para bintang pasti akan tergoda untuk berpindah hati ke klub lain. Mauro Icardi telah dalam bidikan Real Madrid, yang kini dalam masa keterpurukan di liga Spanyol. El Real telah berancang-ancang menebus Icardi dengan menyiapkan Mateo Kovacic sebagai bonus transfer. Wah ada mantan Inter yang mau CLBK lagi nih. Mantan oh mantan...

Menurut beberapa pengamat sepakbola, Inter akan mengalami kerugian apabila Icardi benar-benar hengkang. Tak ada striker yang dapat diandalkan lagi, meskipun memiliki dana segar berlimpah. Siapa bilang? Justru seandainya Icardi dilepas, selain memiliki dana segar berlimpah, Inter memiliki peluang mendapatkan bonus pemain yang dikehendaki sebagai bagian dari paket transfer. Inter akan bisa memiliki striker hebat lainnya tanpa rasa khawatir terkena financial fairplay. Ini merupakan solusi yang relatif aman dari kemungkinan terburuk. 

Nah kalo yang ini lebih mengkhawatirkan. Milan Skriniar benar-benar telah dalam radar utama Barcelona. Digadang-gadang sebagai pengganti Gerard Pique. Bek muda asal Slovakia yang baru bergabung di musim 2017/2018 ini, telah menunjukkan performa sebagai bek serang yang sangat mumpuni. Selain telah mencetak tiga gol di musim perdana bersama Inter, Skriniar pun mampu membendung serangan lawan dengan postur tubuh yang tinggi dan besar.

Wah jadi teringat ketika Inter harus kehilangan Roberto Carlos sebagai bagian paket bonus transfer, akibat kepincut ingin mendaratkan bomber asal Cile Ivan Zamorano ke Giuseppe Meazza. Namun kenyataannya, Zamorano sudah terlalu menurun performanya. Tak sedahsyat permainannya sebagai algojo Real Madrid. Sementara El Real sangat kelewatan beruntung mendapatkan dana segar, juga mendapatkan bek serang mungil berkepala plontos asal Brasil tersebut.

Namun Tuhan itu maha adil. Beberapa tahun kemudian giliran Inter sangat beruntung mendapatkan berkah dari cuci gudang pemain El Real, mulai dari yang bebas transfer hingga biaya yang sangat murah meriah. Masih ingat kan yang namanya Esteban Cambiasso, Wesley Sneijder dan Santiago Solari. Cambiasso dan Sneijder merupakan tulang punggung utama ketika mempersembahkan gelar Treble di tahun 2010.

Para petinggi Inter setidaknya dapat menahan Skriniar untuk dua musim kedepan. Sangat disayangkan jika harus pergi secepat ini, dimana kini pertahanan Inter juga telah datang talenta muda hebat lainnya seperti Dalbert Henrique, Joao Cancelo, Lisandro Lopez. 

Ketiga pemain dengan status peminjaman ini, tentunya dapat dipermanenkan menjadi hak milik Inter untuk kelengkapan skuat pertahanan di musim mendatang mendampingi Davide Santon dan Danilo D'Ambrosio. Terbilang langka saat ini Inter dianugerahi beberapa bek tangguh multifungsi dalam satu musim kompetisi. 

Seandainya Icardi hengkang dan mempertahankan Skriniar, siapa lagi yang harus dipertahankan. Tentu saja Ivan Perisic dan Antonio Candreva, yang memiliki karakter destroyer dari lini sayap. Inter yang masih berpeluang tampil di Liga Champions musim depan, tentunya masih butuh tambahan pemain. Sepertinya Real Madrid dan Bayern Munich akan banyak melepas pemain hebat. 

Jika El Real yang terpuruk akan melakukan regenerasi skuat, maka FC Hollywood akan kelebihan pemain hebat di setiap lininya. Jupp Heynckes saat ini masih dapat melakukan rotasi pemain bintangnya dengan tepat tanpa menimbulkan friksi. Tapi apakah musim depan masih dapat harmonis seusai keinginan Heynckes tak melanjutkan melatih Die Rotten? 

Inter dapat melirik untuk menggaet para bintang dari kedua raksasa Eropa tersebut. Sepertinya patut dicoba untuk mendatangkan para pemain Jerman yang relatif masih berusia muda. Jadi kangen Inter era 1990 dengan trio Andreas Brehme, Lothar Matthaeus, Juergen Klinsmann. Oia, apakah petinggi Inter tak ingin mencoba pelatih Jerman ya? Gimana rasanya jika Inter dilatih oleh pelatih sekelas Thomas Tuchel, Julian Nagelsmann, Juergen Klopp, Jupp Heynckes. 

Lho memang Spaletti sudah saatnya berhenti? Sepertinya iya sih. Diperlukan pelatih yang mampu membawa semangat menyala-menyala ditengah keterbatasan skuat tim dan menciptakan bintang-bintang muda baru. Selain pelatih yang telah disebutkan diatas, dapat pula Inter segera membajak Diego Simeone untuk merapat ke Giuseppe Meazza.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun