Dahulu Melayani Kaum Priyayi, Kini Menjaga Kedaulatan Rupiah Hingga Pelosok Negeri dan Mancanegara

Akselerasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI, telah menyalurkan kredit sebesar Rp. 10 triliun untuk 600 ribu pelaku UMKM sejak minggu ketiga Agustus hingga minggu ketiga Nopember 2015. 69% terserap dalam sektor perdagangan (terkait pertanian, perikanan dan industri pengolahan), 21% sektor pertanian, dan 10% sektor perikanan dan industri pengolahan. Market share KUR BRI terhadap KUR Nasional mencapai 74% (per 25 Nopember 2015). 

Gambar: Instagram @Bank.BRI

Foto: via Instagram @BankBRI

Untuk menjawab permasalahan kondisi geografis dengan ribuan pulau yang saling terpencar, Bank BRI telah meluncurkan Teras BRI Kapal dalam menjangkau pulau terluar dan terpencil sejak 4 Agustus 2015. Teras BRI Kapal yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo ini, diharapkan dapat mengembangkan perekonomian masyarakat perairan dan pesisir pantai.

Per September 2015, tercatat ada hybrid lounge, 21.685 ATM, 155.096 EDC, 442 CDM, 55 e-Buzz, dengan 38,7 juta pemakai kartu debit, 4,1 juta pemakai internet banking, serta 10,8 juta pemakai mobile banking.
Kehadiran e-channel Bank BRI yang melayani jutaan transaksi dan nasabah, tentu perlu diperkuat khususnya di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga. Maka hadirnya BRI-sat yang merupakan satelit perbankan pertama di dunia dan Indonesia, dapat memperkuat peran Bank BRI menjaga kedaulatan rupiah di wilayah tersebut.

Gambar: Instagram @BankBRI

Unit Kerja Luar Negeri (UKLN) pun telah dilayani Bank BRI dengan jaringan yang berada di New York AS, Cayman Island, Hongkong dan Singapura. Para pekerja migran asal Indonesia yang merupakan salah satu jumlah terbesar berada di Hongkong, mendapatkan program pelatihan tahunan dalam mengembangkan kompetensi jiwa berwirausaha yang dimiliki. Nantinya diharapkan saat kembali ke tanah air, dapat memanfaatkan hasil jerih payah dengan tepat sasaran sesuai minat usaha.

Sebagai tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dikemas dalam Program BRI Peduli, Bank BRI telah menggulirkan dana melalui Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Untuk Program Kemitraan dilakukan melalui dua skema yaitu pemberian pinjaman bunga lunak dan bantuan hibah pembinaan pada berbagai sektor usaha. Total pinjaman kemitraan per September 2015 tercatat Rp 40,77 miliar yang dominan oleh sektor perdagangan, peternakan, perkebunan dan industri.

Sementara dana Program Bina Lingkungan difokuskan pada sektor pendidikan, peningkatan kesehatan, pelestarian alam, bantuan korban bencana alam hingga bantuan pengentasan kemiskinan. Tercatat Rp 86,3 miliar dana Bina Lingkungan telah disalurkan hingga akhir triwulan III tahun 2015.

Kinerja luar biasa di lantai bursa, juga menjadikan nilai kapitalisasi pasar Bank BRI sebagai yang terbesar diantara bank-bank berplat merah lainnya. Tercatat harga lembar saham saat initial public offering (IPO) BBRI pada 10 Nopember 2003 adalah Rp 875 per lembar, maka pada 6 Nopember 2015 harga saham Rp 10.700 per lembar dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 263,9 triliun. Saat penutupan tanggal 12 Desember 2017 kemarin, harga per lembar saham BBRI tadi ditutup pada harga Rp 3.450,- [Kok rendah ya? Iyalah karena BBRI melakukan stock split].

Karyawati BankBRI Zaman Now (Foto: via Instagram @Pegawai.BRI)

Kini dalam 122 tahun Bank BRI pada tahun 2017 ini, dituntut untuk dapat beradaptasi dan mengantisipasi dari situasi pasar global yang tak menentu. Tapi melihat berbagai BRInovasi yang mampu menjangkau wilayah hingga pelosok negeri serta melayani dengan setulus hati, Bank BRI akan dapat meminimalkan dampak dari dunia yang kini terasa tanpa sekat dan batas. Hal ini didukung pula dengan perangkat teknologi terbaru dan tercanggih, yang akan semakin mengoptimalkan jasa layanan perbankan Bank BRI dalam menjaga Kedaulatan Rupiah ke seluruh pelosok negeri hingga mancanegara. Selamat buat Bank BRI yang telah hadir bagi negeri selama pencapaian  122 tahun.

Proficiat!

Referensi:

Laporan Khusus Harian Kompas 2 Desember 2015