Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gampang, Asik dan Menyenangkan! Pasti Bisa Tak Lagi "Goblok to The Max"

4 November 2017   16:16 Diperbarui: 5 November 2017   10:25 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sri Wulandari (Foto: Prattemm)

Sementara itu Kristanto (Sekretaris Pengurus YPA-MDR) menyatakan bahwa konsep pendidikan eskalator yang diinginkan Astra, tak hanya sekedar menjadi Sekolah unggul. Nantinya diharapkan dapat mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan serta memiliki dampak bagi potensi ekonomi kerakyatan. Jenjang pendidikan mulai SD, SMP, SMK, dimana dilengkapi program tambahan pembelajaran dalam produksi pabrik. 

Dicontohkan seperti sekolah di Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul, yang siswa SD hingga SMK telah dapat memproduksi batik dengan berbagai corak yang dipatenkan. Kemudian dengan kerjasama Pemerintah Kabupaten, telah direalisasikan Desa Rintisan Wisata Gedangsari yang diresmikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X.

Sri Wulandari (Foto: Prattemm)
Sri Wulandari (Foto: Prattemm)
Perubahan skill mereka memang telah luar biasa. Azis akhirnya mendapat nilai post-test 60, Wahyu mendapatkan nilai 78,9, Fahri mendapatkan nilai 79,7. Adhit yang nilai pre-test 22, ternyata mampu mencapai nilai post-test 88. Adhit ternyata juga telah cakap mengajar di kelas 8 SMP Negeri 4 Leuwiliang Kabupaten Bogor, saat melakukan praktek pengimbasan pada siswa lainnya. Demikian pula Sri Wulandari yang telah sangat cakap mengajar di kelas 9. Sri yang nilai pre-test 40, akhirnya meraih nilai post-test 86. Padahal mereka baru saja duduk di kelas 7, dimana telah mendapatkan tekanan "di ambang atas" untuk melahap materi kelas 8 dan kelas 9.

Foto bersama penutupan Diklat Program Gasing (Foto: Instagram @YPAMDR_Astra)
Foto bersama penutupan Diklat Program Gasing (Foto: Instagram @YPAMDR_Astra)
Ketika ditanya apa cita-cita Adhit dan Sri, keduanya mantap menjawab menjadi Guru. Kini berkat diklat program Gasing, mereka telah mengalami perubahan nyata. Nantinya mereka ini akan didorong untuk mengimbaskan metode Gasing terlebih dahulu di sekolahnya masing-masing, dalam rangka penyiapan diri menghadapi UN. Setelah itu diharapkan dapat mengimbaskannya ke sekolah lain non binaan Astra, melalui kerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten.

Maka mereka semua akan menjadi agen perubahan dalam membantu siswa agar tak merasa "galau to the max" dan "goblok to the max'. Gampang, Asik dan Menyenangkan, menjadikan Sahabat Cerdas YPA-MDR Pasti Bisa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun