Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Healthy

'Healthy Life Zaman Now' Gitu Lho!

24 Oktober 2017   20:12 Diperbarui: 24 Oktober 2017   20:13 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Aplikasi Mobile JKN

Beberapa tahun lalu saat masih terdampar di kota Surabaya, kebetulan sekali mendapatkan kesempatan kesekian kalinya untuk "main" ke sebuah rumah sakit yang tak jauh lokasinya dari Stasiun Gubeng. Kakak sepupu yang memiliki usaha dalam layanan jasa periklanan (advertising), meminta tolong untuk mengurusi prosesi perawatan kecelakaan kerja anak buahnya.

Untunglah kecelakaan kerja itu terjadi di hari minggu pagi selepas subuh, sehingga korban dapat dibawa cepat ke rumah sakit dan tanpa menimbulkan kegaduhan hingga mendatangkan aparat keamanan. Tentu ada kekhawatiran akan timbul permasalahan hukum kecelakaan kerja, karena saat itu aktivitas kerja tak menggunakan standar alat pengaman diri (APD). Seoranganak buahnya (sebut saja Sotoy) tersetrum listrik, jatuh dari ketinggian tiang papan billboard di salah satu sudut jalan utama kota Surabaya. Menurut rekan kerjanya, Sotoy ini tak mengindahkan peringatan rekan lainnya agar tak sok "jago" di atas tiang billboard. Untunglah masih diberikan kesempatan bernyawa dan mengalami luka bakar tak terlalu parah. Siang hari dikontak sepupu untuk siaga ke rumah sakit, mengurusi berbagai macam prosesi perawatan tim  medis, sambil menunggu kedatangan keluarganya dari luar kota. Mungkin dianggapnya diriku ini telah memiliki pengalaman berurusan dengan prosesi rawat inap di rumah sakit. Emang sih dulu saat mengurus perawatan almarhum kedua orang tua di dua rumah sakit di Jakarta.

Akhirnya perawatan Sotoy memerlukan perawatan hingga sebulan lebih, dengan biaya semuanya nyaris ditanggung oleh sepupu. Mungkin SKTM dari desa asalnya, hanya mampu meng-cover biaya yang tak seberapa. Kondisi waktu itu para pekerjanya memang belum diikutkan pada program Jamsostek, serta masa itu belum hadir layanan BPJS Kesehatan. Tak hanya penyakit saja, namun berbagai macam kecelakaan dapat datang tanpa dapat diduga. Maka sangat diperlukan jaminan kesehatan agar dapat melakukan pengaturan keuangan yang aman ketika berurusan dengan layanan kesehatan.

Dalam era 'People Zaman Now' saat ini, informasi layanan kesehatan terkini dapat diperoleh dengan bantuan teknologi digital. BPJS Kesehatan memahami bagaimana jutaan masyarakat Indonesia telah melek dengan penggunaan perangkat komunikasi digital. Maka untuk lebih mendekatkan jutaan jiwa dalam layanan kesehatan dimanapun dan kapanpun, BPJS Kesehatan telah menghadirkan aplikasi #MobileJKN. Tentu ini akan lebih efektif dapat menggerakkan jutaan cinta dalam usaha untuk membangun bangsa yang sehat. 

Aplikasi yang telah dapat diunduh melalui Google Play maupun Apple Store ini, benar-benar dapat memenuhi kebutuhan layanan 'Healthy Life Zaman Now'. Bagi yang belum memiliki kartu JKN-KIS, dapat melakukan pendaftaran sebagai peserta baru melalui aplikasi ini. Aplikasi #MobileJKN menjadi salah satu kanal pendaftaran yang sangat memudahkan untuk tak perlu mengantri ke kantor BPJS Kesehatan.

Foto: Aplikasi Mobile JKN
Foto: Aplikasi Mobile JKN
Foto: Aplikasi Mobile JKN
Foto: Aplikasi Mobile JKN
Sementara bagi yang sudah memiliki kartu JKN-KIS, tentunya akan lebih memudahkan dalam mengelola catatan kepesertaannya. Mulai dari mengubah data peserta, premi, melakukan catatan pembayaran, melihat skrining riwayat kesehatan, hingga dapat melakukan pengaduan keluhan. Tak hanya fasilitas itu saja yang dapat dinikmati, namun akan memperoleh informasi ter-update dari layanan JKN.

Ada yang menarik dari sebuah postingan akun Instagram @ajiepratamaa : "Bagi saya, menjadi peserta BPJS adalah sebuah keberuntungan. Bukan karna keuntungan yang kita dapatkan, tapi lebih daripada itu kita bisa bergotong royong dengan jutaan peserta lainnya. Semangat kerjasama untuk meringankan sesama. Bayangkan ada lebih dari 2000 jumlah rumah sakit yang ada di Indonesia. Betapa banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan sosial untuk sebuah jaminan kesehatan yang terjangkau. Jangan tanya apa yang sudah negara berikan untukmu, tapi tanyakan pada diri sendiri, apa yang sudah kamu berikan untuk negara".

Yuk segera unduh Aplikasi #MobileJKN, mari kita berpartisipasi dalam jutaan cinta untuk membangun bangsa yang sehat. Satu Genggaman yang meRingankan. "Healthy Zaman Now" gitu lho! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun