Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inspirasi Surabaya Menjadi Kebanggaan Bangsa

27 Juni 2017   23:46 Diperbarui: 28 Juni 2017   00:46 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Idham Aulia [Foto: Twitter @SATU_Indonesia

Nah Astra yang memiliki berbagai unit usaha di Surabaya, turut menaruh perhatian pada isu lingkungan dan pengembangan industri kreatif di kota pahlawan ini. Semuanya itu diwujudkan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR ~ customer social responsibility). Program CSR yang digodok oleh divisi khusus bernama  Environment Social Responsibility (ESR) Astra International, diimplementasikan melalui kegiatan CSR anak usaha Astra maupun sembilan yayasan yang bernaung dalam Astra.

Dimanapun instalasi Astra berada, haruslah memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi lingkungan sekitar. "Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara" , inilah filosofi butir pertama Catur Dharma Astra yang menjadi pedomannya.

Peresmian KBA Sukolilo oleh Prijono Sugiarto dan Tri Rismaharini [Foto: SATUIndonesia.com]
Peresmian KBA Sukolilo oleh Prijono Sugiarto dan Tri Rismaharini [Foto: SATUIndonesia.com]
Untuk menciptakan lingkungan yang sehat di tempat tinggalnya, Astra menginisiasi program Kampung Berseri Astra (KBA). Harapannya KBA akan dapat mandiri dan produktif, serta menularkan budaya hidup sehat ke kampung-kampung lainnya. Kampung Keputih Tegal Timur di Kecamatan Sukolilo yang beruntung mendapatkan kehormatan sebagai bagian KBA di wilayah kota Surabaya. KBA Sukolilo yang diresmikan pada 14 Oktober 2014 oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto, dikenal sebagai kampung yang memiliki tata lingkungan baik dan semangat gotong royong yang tinggi antar warganya. Ini dibuktikan oleh KBA Sukolilo dengan raihan penghargaan dalam ajang SGC 2014.

Instalasi Pengolahan Air KBA Sukolilo [Foto:antaranews.com]
Instalasi Pengolahan Air KBA Sukolilo [Foto:antaranews.com]
Seiring Goal Astra 2020 "Pride of The Nation", maka di tahun yang sama ditargetkan KBA Sukolilo akan menjadi ikon kota Surabaya. Ini sebelumnya yang pada tahun 2013-2014 dicanangkan menjadi kampung bersih dan asri, dan menjadi pusat wisata edukatif di tahun 2015-2016. Kini KBA Sukolilo memilki berbagai fasilitas mandiri seperti bank sampah, instalasi pengolahan air bersih, balai pertemuan serbaguna (buat Posyandu, rumah pintar).

Jika sudah berada di lingkungan yang sehat, akan relatif mudah untuk memacu kreativitas warganya dalam mengembangkan (passion) hidupnya. Arek Suroboyo membuktikan sebagai bagian generasi muda kreatif yang menyabet SATU Indonesia Award yang diselenggarakan Astra sejak tahun 2010. Sementara ada 8 arek Jawa Timur lainnya (Lumajang, Banyuwangi, Pasuruan, Jombang, Gresik, tiga arek Malang) yang tercatat sebagai bagian dari keseluruhan pemenang SATU Indonesia Award dari seluruh Indonesia.

SATU Indonesia Award merupakan persembahan Astra dalam mencari mutiara muda bangsa berusia 18-35 tahun, yang memiliki kepedulian dan kontribusi bagi pemberdayaan kesejahteraan masyarakat. Apresiasi ini diberikan dalam lima kategori yaitu Pendidikan, Kesehatan, Teknologi, Lingkungan dan Kewirausahaan. Apresiasi diberikan dalam bentuk dana bantuan dan tentu saja pembinaan kegiatan berkelanjutan. Wow keren rek rek!.

Wah pasti pada penasaran siapa saja ketiga arek Suroboyo tersebut. Yuk kita lihat profil mereka yang sangat menginspirasi.

Tutus Setiawan [Foto: SATUIndonesia.com]
Tutus Setiawan [Foto: SATUIndonesia.com]
Tutus Setiawan yang arek Dupak Kecamatan Krembangan ini, merengkuh SATU Indonesia Award 2015 ditengah keterbatasan penglihatannya. Difabel Netra ini berhasil menginspirasi sebagai "Pembuka Mata Tuna Netra". Melalui Lembaga Pemberdayaan Tunanetra (LPT) yang didirikannya, Tutus bersama rekan sesama difabel netra ingin menghapuskan stigma bahwa difabel netra itu bukanlah suatu beban. Dengan tiga program utama yaitu pendidikan & latihan (diklat), riset dan advokasi, pemberdayaan dilakukan untuk mematahakan angggapan bahwa difabel netra hanya bisa bekerja sebagai tukang pijat. Dengan pembelajaran melaui komputer via mode suara, kini difabel netra pun akan dapat belajar jurnalistik, dapat mengisi kebutuha operator telepon di kantor, maupun untuk kebutuhan mobiltas yang mandiri.   

 

Idham Aulia [Foto: Twitter @SATU_Indonesia
Idham Aulia [Foto: Twitter @SATU_Indonesia
Kemudian ada Idham Aulia yang saat itu merupakan arek mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini, meraih SATU Indonesia Award 2014 dengan karya "Teknologi Kapal Pembersih Sampah". Teknologi yang dikembangkan Idham Aulia bersama beberapa rekan di kampus ITS, dikhususkan pembersihan sampah di laut dangkal. Memang memprihatinkan melihat sampah-sampah yang berserakan di laut dangkal sekitar kota Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.

Andy Suryansah [Foto: Facebook Andy Suryansah]
Andy Suryansah [Foto: Facebook Andy Suryansah]
Sementara itu arek Dupak Rukun Kecamatan Asemrowo bernama Andy Suryansah menjadi "Pahlawan Anti-Nyamuk", saat merengkuh Satu Indonesia Award 2013 dengan alat ciptaan untuk mengusir nyamuk. Alat yang diberi nama Falle, diklaim dapat 'menarik hati' nyamuk betina untuk singgah masuk ke dalamnya. Cara kerja yang dapat menirukan suara nyamuk jantan ini, akan dapat menuntaskan keberadaan nyamuk betina yang ternyata paling aktif mencicipi darah manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun