Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inspirasi Surabaya Menjadi Kebanggaan Bangsa

27 Juni 2017   23:46 Diperbarui: 28 Juni 2017   00:46 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andy Suryansah [Foto: Facebook Andy Suryansah]

Menjelang perayaan 724 Tahun Kota Surabaya lalu, Pemkot terus berbenah mempercantik kawasan Dolly. Ajang bertajuk "Dolly Saiki Fest 2017"  yang dimulai 13 Mei hingga 16 Juli 2017, digelar untuk menguatkan imej Dolly sebagai salah satu sentra pengembangan UMKM dan destinasi wisata ramah lingkungan terkini. Berbagai event mulai dari pelatihan (pemadaman kebakaran,pramuwisata berbahasa Inggris), dolanan bocah lawas, Dolly City Tour, kontes becak berwarna, pemutaran film Komunitas Love Surabaya hingga puncaknya Dolly Night Run dan Jalan Sehat.

Kampung Putat Jaya Kec.Sawahan [Foto:Surya.co.id]
Kampung Putat Jaya Kec.Sawahan [Foto:Surya.co.id]
Hasilnya kini salah satu kampung dalam kawasan Dolly bernama Putat Jaya, kini terpilih sebagai wakil kota Surabaya dalam lomba antar kampung se provinsi Jawa Timur. Kampung warna warni mural yang telah menjadi destinasi wisata ini, telah memiliki industri kecil UMKM seperti sablon, kerajinan batik, telor asin hingga kurumi (rumput laut).

Kedepannya kampung-kampung tersebut dipersiapkan menjadi kawasan wisata budaya seperti Malioboro Jogjakarta. Target menuju Malioboro-nya Suroboyo ini, ternyata telah dimulai dengan program yang diinisiasi oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN). Program tersebut antara lain pengajaran bahasa asing (Korea, Jepang, Inggris), produksi kerajinan, serta kuliner seperti Taledo (takoyaki lele dolly) tanpa pungutan biaya apapun.

Wah bicara kampus (perguruan tinggi) di Surabaya, telah ada lho kampus yang mempersiapkan mahasiswanya untuk terjun dalam industri kreatif. Universitas Surabaya (Ubaya) telah memiliki Fakultas Industri Kreatif. Sementara itu Universitas Ciputra bahkan mempersiapkan seluruh mahasiswanya apapun jurusan pendidikannya, akan menjadi wirausahawan berkelas dunia. Makanya tak perlu heran jika berkunjung ke pameran industri kreatif, akan dijumpai kreasi inovatif dari mahasiswa maupun alumni Universitas Ciputra Surabaya.

Kemunculan kaum muda industri kreatif yang berasal dari perguruan tinggi, kini telah diwadahi berkat sinergitas pelaku industri dan pemerintah. Program inkubasi & akselerasi usaha rintisan (startup) bernama "Start Surabaya" yang berlokasi di Forward Factory ~ Spazio Surabaya, telah mengakomodasi 45 anak muda dari berbagai universitas ternama di Surabaya. Mereka yang berasal dari berbagai latar belakang minat dan keilmuan, selama tiga bulan akan saling bekerjasama mengembangkan ide. Kemudian berkolaborasi bersama komunitas serta industri teknologi & kreatif seperti Waft Lab, Ayorek! dan Fotografer*net.

Rek ayo rek
mlaku-mlaku nyang Tunjungan (ayo ngan)
Rek ayo rek
rame-rame bebarengan (ayo ngan)

Cak ayo cak
sopo gelem melu aku (ku ku)
Cak ayo cak
golek kenalan cah ayu

Penggalan bait lagu legendaris di atas, tentu saja mengingatkan kenangan akan kawasan Tunjungan di Surabaya tempo doeloe. Kini banyak sentra bisnis dan belanja baru lebih modern sekitar Jalan Tunjungan yang menenggelamkan kejayaan Siola. Dahulu Siola yang sempat  menjadi salah satu ikon pusat belanja modern, terus mengalami masa surut. Namun gedung Siola yang telah menjadi cagar budaya ini, oleh pihak Pemkot selalu diupayakan untuk tidak mangkrak.

Salah satu upaya terkini adalah penggunaan Siola untuk sarana pengembangan industri kreatif UMKM. Dua ajang festival industri kreatif pun telah dilaksanakan di Siola, yaitu Popular Culture Convention (Popcon) Surabaya 2016 dan Geekfest 2017. Kini bagian dalam gedung Siola ada yang telah dipermanenkan oleh Pemkot sebagai wadah mengekspos produk industri kreatif warga kota Surabaya. 

Sementara Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kota Surabaya saat ini mewadahi sekitar 210 UMKM. Produk kreatif tersebut di-display dalam galeri yang berlokasi di ITC Megagrosir Gembong Surabaya. Ada sebagian kecil yang telah dapat menembus pasar ekspor AS dan Eropa. Dekranasda Kota Surabaya pun sangat aktif mengadakan berbagai pameran di Balai Pemuda Surabaya, serta berbagai pusat perbelanjaan utama seperti Ciputra World, Royal Plaza, BG Junction, Tunjungan Plaza, Supermal Pakuwon.Namun kita juga dapat melihat langsung berbagai produk industri kreatif se-Jawa Timur, yang di-display dalam galeri Dekranasda Jawa Timur. Galeri ini berlokasi di Jalan Kedungdoro Kota Surabaya.

Foto: orenztaxi.com
Foto: orenztaxi.com
Bagi yang menjelajah kota Surabaya dengan moda transportasi umum, tentu akan menggunakan taksi demi keamanan dan kenyamanan. Namun siapa yang tak mengenal taksi O-Renz dengan slogan Care~Cozy~Courtesy, yang bernaung dalam salah satu anak usaha PT Astra International Tbk bernama PT Serasi Autoraya (Sera). Taksi berwarna oranye yang dikelola oleh PT Serasi Transportasi Nusantara sejak tahun 2005 ini, telah dan tetap menjadi taksi kebanggaan serta pilihan utama (ikon) bagi warga kota Surabaya. Gak percoyo? Tanya saja langsung ke arek-arek Suroboyo, meski kini taksi terkemuka asal Jakarta telah berekspansi ke kota Surabaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun