Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dengan Standardisasi Pasar Rakyat, Sudah Seharusnya Kita Rayakan Hari Pasar Nasional

3 Februari 2017   11:53 Diperbarui: 14 Februari 2017   17:38 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasar rakyat merupakan sebuah tempat yang mengandung pengertian akan kebudayaan setempat. Pasar rakyat juga menjadi ruang untuk melihat bagaimana ketahanan pangan rakyat dapat terbentuk. Siklus ekonomi dapat terlihat melalui aktivitas jual beli di pasar. Berbagai macam pasar memiliki keunikan tersendiri sesuai jenis tertentu produknya.

Pasar juga memperkenalkan berbagai macam kosakata kuliner. Babanci yang merupakan kuliner asal Betawi yang dipergunakan dalam acara lamaran, tidak dapat dikatakan berjenis apa. Sop & sayur bukan, kue juga bukan, maka disebut babanci. Pasar bukanlah masalah harga tetapi kebudayaan, ini terlihat pada pasar bisu di Sumatra yang menjual kerbau dengan cara saling menempelkan tangan dalam kain tertutup. Kode harga tersembunyi membuat orang lain tak mengetahui berapa harga transaksi yang terjadi.

Jika Undang-Undang (UU) Desa dimaksudkan untuk membuat desa semakin hidup, maka pasar haruslah menjadi tiang utamanya sebagai ruang publik. Pasar rakyat  mengalami kematian cepat, dimana tercatat 4.400 pasar hilang dalam 4 tahun saja. Agak ironi jika pasar menjadi tolak ukur perekonomian. Jika mal mengalami kerusakan akibat gempa dapat memberikan pengangguran beberapa bulan, maka pasar jika terkena gempa masih dapat beradaptasi & berpindah ke lahan sebelahnya.

Demikian pernyataan & ulasan Garin Nugroho ketika mengiringi teater musikal budaya dalam Festival Pasar Rakyat Danamon Peduli yang diselenggarakan bersama Grup Kompas-Gramedia di Bentara Budaya Jakarta pada 22 Desember 2016 lalu. Sementara dalam diskusi terbatas di Festival Pasar Rakyat Danamon Peduli pada sesi pertama, membahas bagaimanakah urgensi melaksanakan Hari Pasar Nasional dalam mengembangkan pasar rakyat yang bermartabat.

Pihak Bank Danamon melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial (CSR) yang dilakukan oleh Yayasan Danamon Peduli, memiliki perhatian besar pada perkembangan pasar yang bermartabat. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan dilakukan sinergi antara dukungan seluruh stakeholders.

Enggartiasto Lukita (Menteri Perdagangan RI) yang turut hadir dalam pembukaan festival, menegaskan bahwa pemerintah sangat peduli & hadir dalam mengendalikan harga kebutuhan pangan di pasar. Dirinya telah membuat komitmen dengan para distributor dan asosiasi perdagangan, agar tidak terjadi penimbunan komoditas pangan. Pasar itu turut mencerminkan budaya lokal. Maka dalam pelaksanaan revitalisasi pasar haruslah tetap bermuatan kearifan lokal.

Menurut Bayu Krisnamurthi (Ketua Dewan Pembina Yayasan Danamon Peduli) jikalau kita melihat sebuah alun-alun, itu  merupakan salah satu simbol pemerintahan kabupaten. Kegiatan pasar di alun-alun merupakan sumber ekonomi kehidupan masyarakat. Berdasarkan UU Perdagangan istilah pasar tradisional telah digantikan dengan pasar rakyat, serta akan dapat dibedakan kepemilikannya dengan pasar swasta. Pasar Rakyat diidentifikasikan kepemilikannya oleh masyarakat, pemerintah daerah maupun komunal. Sementara pasar swasta itu dimiliki perorangan maupun perusahaan. Pasar Rakyat harus bisa lebih modern, dalam menopang kegiatan ekonomi yang terus menerus.

Nirwono Yoga yang menjadi moderator diskusi, mengatakan masyarakat perkotaan besar saat ini telah mengalami pergeseran dalam melihat perspektif pasar tradisional dengan cara pandang berbeda. Pasar diidentikkan dengan kekumuhan yang jorok dan becek. Sementara ciri khas pasar tradisional berupa kehadiran kunang-kunang pada malam hari, mulai hilang tak terlihat dalam beberapa tahun terakhir.

Diperkirakan ada sekitar 10.000 pasar rakyat tersebar di seluruh Indonesia. Program Nawacita yang mengembangkan / revitalisasi 5.000 pasar yang direncanakan dalam lima tahun, apakah saat ini ditahun ketiga ini telah dilakukan pada 3.000 pasar. Tercatat ternyata program revitalisasi pasar sangat sulit dilaksanakan akibat pemerintah daerah tak siap sehingga mengalami gagal lelang atau penundaan proyek.

Tercacat pula ada pasar rakyat yang terbakar setiap tahunnya. Bahkan pasar rakyat yang telah direvitalisasi, baru beberapa bulan beroperasi banyak mengalami kerusakan hingga ada yang terbakar. Di sisi lain seperti terlihat bahwa banyak pasar "diibiarkan" tak terawat dengan baik. Terutama pasar yang berada di lokasi strategis tengah kota, sangat menggoda pihak swasta untuk membangun pasar dan bangunan modern. Dicontohkan Pasar di kota Palembang yang harus berubah modern 12 lantai demi pelaksanaan Asian Games 2018.

Turut hadir Rizal Effendi (Walikota Balikpapan) & Restu Pratiwi (Direktur Bank Danamon) yang menjadi narasumber dalam membagi pengalaman berinteraksi dengan pasar tradisional. Rizal Effendi mengakui sebelum menjabat walikota sering mengunjungi pasar tradisional untuk berbelanja sayur mayur, menggantikan peran istri yang memiliki aktivitas pekerjaan. Rizal Effendi ternyata sangat mendukung terselenggaranya Hari Pasar Rakyat Nasional, karena pasar merupakan nafas hidup perjuangan masyarakat.

Pusat perbelanjaan modern seperti mal di Balikpapan dapat berjalan seiring tanpa membunuh pasar tradisional. Selain kebijakan pembatasan mal yang harus berada di pusat kota, namun juga mal yang dibangun diwajibkan untuk membangun / menjaga pasar tradisional di lantai dasar. Kombinasi ini diharapkan tak kan menggusur pasar tradisional di perkotaan. Diakui seharusnya pasar dikelola oleh dinas pasar yang telah ada, namun fungsi kelembagaan pasar terpusat ke Kementerian Perdagangan maka saat ini pasar dikelola dalam salah satu naungan Dinas Perdagangan.

Pemkot Balikpapan turut menjamin kehadiran pasar tradisional di setiap kecamatan, dalam menyangga kebutuhan pokok masyarakat. Ini sejalan dengan filosofi Danamon Peduli akan terbentuknya pasar yang sejahtera, sehat, hijau dan terawat. Salah satu pasar di kota Balikpapan yang unik adalah Pasar Buton, dimana para pengunjung tak dapat menawar harga. Para pedagang menawarkan komoditas buah & sayur mayur organik, yang menetapkan harga pas tanpa bisa ditawar. Namun para pedagang tak marah dan tak tersinggung ketika pengunjung menawar harga.

Menanggapi pertanyaan peserta diskusi, Rizal Effendi berharap kemahalan harga komoditas pangan tidak terjadi terus menerus  seiring adanya tol laut. Selama ini kebutuhan bahan pangan warga Balikpapan masih didatangkan dari Surabaya Jawa Timur, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Maka warga kota dihimbau memanfaatkan lahan kosong sebagai lahan produktif untuk berkebun & bertani, agar kota tidak mengandalkan lagi hasil batubara & minyak lagi. 

Menurut Restu Pratiwi dikatakan bahwa pasar rakyat itu merupakan tempat mata rantai perekonomian. Jika pasar hilang akibat terbakar maupun terkena bencana lainnya, maka tak hanya pedagang namun para pemasok seperti petani, peternak, nelayan tak dapat memasarkan produknya.

Pengalaman pribadinya berkunjung ke pasar dilakukan rutin dengan bersepeda. Tak pernah menawar harga karena merasa sudah merasa mendapatkan harga terbaik. Jika kita ke mal membesarkan yang sudah besar, maka saat kita ke pasar rakyat turut menjaga & membesarkan pasar.

Ketika berkunjung ke salah satu pasar di pedalaman Kalimantan tiga tahun lalu, saat itulah terakhir melihat kunang-kunang. Fungsi pasar sebagai tempat ngopi masih berlaku mulai Aceh hingga Papua hingga saat ini.  Pasar Santa Jakarta telah menjadi acuan bagi ruang publik yang bukan sekedar jual beli, namun juga tempat nongkrong komunitas, etalase industri kreatif anak muda & destinasi wisata.

Pasar ekstrim yang mengundang penasaran wisatawan seperti di Pasar Tomohon, tak kalah menarik dibandingkan pasar ekstrim yang berada Tiongkok, Taiwan, Kamboja dan Vietnam. Saat ini hanyalah Pasar di Jogja & Bali  yang telah siap sebagai destinasi wisata. Nantinya semua pasar akan berstandar sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

Dok,Pribadi
Dok,Pribadi
Sementara pengalaman bisnis Bank Danamon berinteraksi dengan pasar melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP), telah menjadi inspirasi Danamon Peduli akan isu strategis namun jarang tersentuh untuk diberdayakan agar tak menghilang menjadi kenangan. Danamon Peduli sangat memberikan perhatian akan keberlangsungan pasar rakyat agar tak punah ditelan jaman, diantaranya mengusulkan ke pemerintah agar ditetapkan pelaksanaan Hari Pasar Rakyat Nasional. Ini pun sejalan dengan Nawacita Presiden Joko Widodo yang memiliki program pengembangan 5.000 pasar rakyat di seluruh nusantara. Selain itu kedepannya Pasar Rakyat akan memiliki sertifikasi SNI (Standardisasi Nasional Indonesia). Hari Pasar Rakyat Nasional diharapkan menandai semangat baru peradaban pasar agar tak hilang di bumi Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun