Jalan Inspeksi di sisi Ulujami akhirnya terhenti di dekat jalan masuk kompleks Mini Country / Perdatam. Penyempitan aliran kali ini masih dimanfaatkan oleh ojek perahu/sampan penyeberangan kali untuk menolong warga yang hendak menyeberang ke pemukiman di sisi Tanah Kusir. Masih diperlukan sosialisasi lebih intensif agar partisipasi warga menjaga lingkungan lebih efektif.Â
Dalam Harian Kompas edisi 31 Augustus 2016 lalu telah memuat kisah partisipasi warga bantaran Kali Pesanggrahan bernama Chairudin "Bang Idin" (jawara Hutan Kota Sanggabuana Pesanggrahan) , yang telah menjadi pelopor menjaga kebersihan dan mengelola lingkungan sungai. Berkat kegigihannya, tak ada lagi bangunan berdiri di bantaran Kali Pesanggrahan, tanaman yang ditanami di bantaran mulai menghijau menjadi Hutan Kota Sanggabuana seluas 130--an hektar di kawasan Karang Tengah LebakBulus.Â
Bang Idin yang menolak betonisasi sebagai solusi normalisasi, menggunakan konsep tanggul alami berupa penanaman bambu-bambu. Tak semua wilayah memang belum tentu cocok dilakukan pembetonan dengan karakteristik wilayah tersebut. Konsep yang dipegang Bang Idin sejalan dengan konsep program restorasi gambut yang tengah digalakkan oleh Badan Restorasi Gambut dan Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK), berupa pengembalian fungsi rawa / empang / danau di sekitar bantaran kali maupun penanaman kembali tanaman aseli yang dapat menyimpan air.Â
Padahal secara alami air itu suatu kelak diistilahkan akan "pulang kampung" untuk kembali mencari wilayah "asalnya". Â Diperlukan juga komunikasi dua arah tak hanya warga dan para pemangku kepentingan (stakeholders), namun juga antar warga hulu dan warga hilir agar didapat saling rasa pengertian dalam menjaga lingkungan masing-masing. Contohnya adalah adanya kesadaran warga hulu untuk menjaga kebersihan sungai, maka warga hilir akan dapat terselamatkan dari bencana banjir maupun penyakit. Dengan terawatnya air maka secara otomatis kehidupan akan terus dapat mengalir dengan lebih baik.
Referensi Susur Pesanggrahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H