Korps Marinir juga mendapatkan kepercayaan untuk membantu tugas kepolisian menjaga keamanan fasilitas umum seperti stasiun, terminal dan bandara, dimana merupakan tindakan pencegahan kejahatan akan aksi calo dan para mafia taksi gelap, perparkiran yang telah mengakar selama puluhan tahun.
Sementara dalam menghadapi ancaman wilayah garis pantai & kepulauan serta menyongsong posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, keburuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Korps Marinir pun terus ditingkatkan kemampuannya sebagai pertahanan maritim yang modern. Pengembangan alutsista ini bekerjasama dengan industri pertahanan nasional seperti PT Pindad dan PT PAL. Sehingga selain postur pertahanan semakin kokoh melalui modernisasi teknologi, juga mewujudkan kemandirian pertahanan dengan berkurangnya ketergantungan impor alat pertahanan.
Markas Besar Korps Marinir berada di Jalan Prajurit KKO Usman & Harun (dahulu Jalan Prapatan) Kwitang Jakarta Pusat, dan sejak 2016 tongkat estafet Komandan Jenderal Korps Marinir TNI-AL berpindah dari Mayor Jenderal (Mar) Buyung Lalana ke Mayor Jenderal (Mar) R.M. Trusono, yang saat ini membawahi kurang lebih 21 ribu prajurit.  Di usianya  ke 71 tahun ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dengan energi baru dan inovasi cemrlang.Â
Jalesu Bhumyamca Jayamahe. Korps Marinir memang bukan yang terbesar, tapi mematikan..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H