Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Semakin Dahsyatnya Bayern Munich

2 September 2016   10:03 Diperbarui: 2 September 2016   10:09 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepergian Josep 'Pep' Guardiola dari kursi kepelatihan Bayern Munich, nampaknya tak terlalu berpengaruh pada klub elit Jerman dari wilayah Bavaria ini . Selain pondasi klub yang telah teruji dengan baik  siapapun pelatih dan tim manajemen, kehadiran Carlo Ancelotti plus penambahan sedikit pemain di musim 2016/2017 memberikan suasana berbeda. 

Kuatnya pondasi ini didasari oleh filosofi /prinsip Mia San Mia, yang bermakna 'Kita adalah Kita'. Doktrin yang sangat bersifat rahasia ini telah lama menjadi Tradisi Klub, namun diperkenalkankan pada publik saat perayaan 110 tahun berdirinya Bayern Munich 27 Februari 2010. Tradisi ini bukanlah masalah kebanggaan, namun mengandung nilai kebersamaan yang sederajat dengan saling tolong menolong dan bertanggung jawab sebagai satu kesatuan sebuah keluarga. 

Tradisi Bayern yang sangat efisien dalam bursa transfer pemain, musim 2016/2017 diprediksi akan semakin tangguh di sektor pertahanan dengan hadirnya Mats Hummels. Bek tengah yang didatangkan dari rival berat Borussia Dortmund ini ditransfer dengan nilai 38 juta euro. Begitu pula sektor tengah dengan kedatangan gelandang Renato Sanches dari Benfica yang ditransfer senilai 35 juta euro. 

Sementara pemain utama yang hengkang antara lain dua gelandang yaitu Sebastian Rode dan Mario Gôtze ke rival berat Borussia Dortmund dengan nilai transfer masing-masing sebesar 14 juta euro dan 26 juta euro. Medhi Benatia dipinjamkan ke Juventus dan Pierre Emil Hojbjerg dilego 15 juta euro ke Southampton. 

Kiper utama masih bertumpu pada Manuel Neuer (1) dengan sebagai pelapis Tom Starke (22) dan Sven Ulreich (26). Mats Hummels (5) yang merupakan palang pintu Der Panzer ini akan menjadi benteng pertahanan bersama Javi Martinez (8), Jerome Boateng (17), Juan Bernat (18), Philipp Lahm (21), Rafinha (13), David Alaba (27), Holger Badstuber (28). 

Lapangan tengah akan diisi oleh Arjen Robben (10), Franck Ribery (7), Xabi Alonso (14), Douglas Costa (11), Arturo Vidal (23), Joshua Kimmich (32), Renato Sanches (35), Thiago (6), Fabian Benko (40), Niklas Dorsch (30). Duet penyerang maut Robert Lewandowski (9) dan Thomas Muller (25) akan dilapis oleh Julian Green (37), Kingsley Coman (29).

Melihat komposisi tersebut tak terbayangkan kekuatan Die Roten apabila skuat utama tersebut tak ada yang cedera. Beberapa pemain utama yang rentan cedera antara lain Javi, Lewandowski, Robben, Ribery, Alonso.

Pada pertandingan ujicoba pra-musim dilewati dengan pertandingan persahabatan dan turnamen International Championship Cup (ICC) 2016. Kemenangan pertandingan persahabatan diraih atas SV Lippstadt 4-3, SpVgg Landshut dengan skor 3-0 , 1-0 atas Manchester City. Dalam turnamen ICC 2016 Bayern sukses melumat Inter Milan 4-1, namun harus takluk 0-1 dari Real Madrid dan kalah adu penalty 6-8 (3-3) dari AC Milan. 

Kompetisi Bundesliga 2016/2017 belum dimulai, Bayern sukses merengkuh trofi Piala Super Jerman (DFL Super Cup) pada 15 Agustus 2016 dinihari WIB lalu menekuk rival abadi Borussia Dortmund dengan skor 2-0. Kedua gol dicetak oleh Arturo Vidal dan Thomas Mûller. Piala Super Jerman ini merupakan gelar kelima , setelah sebelumnya diraih tahun 1987, 1990, 2010, 2012. Kemudian pada ronde pertama DFB-Pokal 2016/2017 Carl Zeiss Juna berhasil digunduli lima gol tanpa balas melalui hattrick Robert Lewandowski plus gol Arturo Vidal dan Mats Hummels. 

Laga pembuka Bundesliga 2016/2017 yang dilakoni Bayern di Allianz Arena pada 26 Agustus 2016 lalu, sukses pesta enam gol tanpa balas ke gawang Werder Bremen. Hattrick Robert Lewandowski (menit 13', 46' , 77') melengkapi gol kemenangan melalui Xabi Alonso (9'), Philipp Lahm (66'), Franck Ribery (72').

Dengan sedikit mengubah komposisi dan hanya menyempurnakan gaya permainan peninggalan Pep Guardiola, Don Carlo berhasil memadukan tiki-taka dan catenaccio yang agresif. Ini dimungkinkan dengan skuat bek & gelandang ber-skill bertahan dan menyerang sama baiknya, baik itu pemain utama maupun cadangan.

Dalam rentang waktu kedepan ujian sebenarnya akan dihadapi pada saat fase grup Liga Champions 2016/2017, dimana telah banyak kejutan yang diberikan tim underdog untuk tim elite para langganan juara. Bayern akan berada di grup D bersama Atletico Madrid, PSV Eindhoven dan Rostov. Pertemuan kembali dengan Atletico Madrid, merupakan ulangan semifinal Liga Champions 2015/2016, dimana Bayern harus mengakui kekalahan menyakitkan akibat agregat gol 2-2. Meski pada leg kedua Bayern menang 2-1 dikandang sendiri, namun pada leg pertama takluk 0-1 di kandang Atletico. Sementara Rostov sukses menyingkirkan Ajax di babak playoff, sementara PSV hanya kalah adu penalti dari Atletico pada musim Liga Champions 2015/2016.  Sebuah grup yang patut diwaspadai oleh laskar FC Hollywood.

Melihat sejarah tradisi Liga Champions selama ini, banyak kegagalan Bayern justru terjadi pada saat telah unggul dan menguasai pertandingan. Pada Final Liga Champions 1987 melawan FC Porto, Bayern yang telah unggul 1-0 melalui gol Ludwig Koegl, harus takluk 1-2 dengan gol balasan Rabah Madjer dan Juary . Sementara hasil paling menyakitkan terjadi saat Final Liga Champions 1999 melawan Manchester United. Unggul terlebih dahulu lewat gol Mario Basler menit 6' , justru gawang Oliver Kahn harus kebobolan dua gol oleh dua pemain pengganti di menit terakhir yaitu Teddy Sheringham (90+1') dan Ole Gunnar Solskjaer (90+3').

Peluang meraih Treble sangat terbuka di musim 2016/2017. Don Carlo relatif tanpa pesaing kuat dalam hal skuat tim maupun manajer klub di semua kompetisi domestik Jerman musim 2016/2017. Skuat Bayern saat ini terbilang sangat merata hingga pemain cadangannya. Merengkuh Liga Champions pun bukanlah hal mustahil yang dilakukan, dengan melihat banyaknya torehan tradisi Bayern yang mampu tampil hingga babak semifinal dan final Liga Champions. 

Fokus dan kestabilan dengan rotasi pemain yang bijak perlu dilakukan Don Carlo, maka impian trofi Liga Champions dengan kepelatihan tiga klub berbeda dapat diwujudkan. Sebelumnya Don Carlo saat menjadi pelatih telah sukses meraih trofi Liga Champions dua kali bersama AC Milan (2003, 2007) dan satu Kali bersama Real Madrid (2014). 

Jika Treble terwujud di musim 2016/2017 maka akan melengkapi Treble yang telah diraih sebelumnya. Musim 1999-2000 Bayern sukses Treble kompetisi domestik  yaitu Bundesliga, DFB-Pokal, DFB-LigaPokal. Treble di kompetisi kontinental diraih pada musim 2012-2013 dengan trofi Bundesliga, DFB-Pokal dan Liga Champions Eropa. Treble semua kompetisi Eropa pun telah diraih saat menjadi kampiun Piala Winners 1967, Piala UEFA 1996, Piala/Liga Champions 1974-1975-1976-2001-2013.

Akankah kedashyatan Bayern Munich tahun ini dan yang mendatang, akan menyamai era 1973-1976 ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun