Dalam rentang waktu kedepan ujian sebenarnya akan dihadapi pada saat fase grup Liga Champions 2016/2017, dimana telah banyak kejutan yang diberikan tim underdog untuk tim elite para langganan juara. Bayern akan berada di grup D bersama Atletico Madrid, PSV Eindhoven dan Rostov. Pertemuan kembali dengan Atletico Madrid, merupakan ulangan semifinal Liga Champions 2015/2016, dimana Bayern harus mengakui kekalahan menyakitkan akibat agregat gol 2-2. Meski pada leg kedua Bayern menang 2-1 dikandang sendiri, namun pada leg pertama takluk 0-1 di kandang Atletico. Sementara Rostov sukses menyingkirkan Ajax di babak playoff, sementara PSV hanya kalah adu penalti dari Atletico pada musim Liga Champions 2015/2016. Â Sebuah grup yang patut diwaspadai oleh laskar FC Hollywood.
Melihat sejarah tradisi Liga Champions selama ini, banyak kegagalan Bayern justru terjadi pada saat telah unggul dan menguasai pertandingan. Pada Final Liga Champions 1987 melawan FC Porto, Bayern yang telah unggul 1-0 melalui gol Ludwig Koegl, harus takluk 1-2 dengan gol balasan Rabah Madjer dan Juary . Sementara hasil paling menyakitkan terjadi saat Final Liga Champions 1999 melawan Manchester United. Unggul terlebih dahulu lewat gol Mario Basler menit 6' , justru gawang Oliver Kahn harus kebobolan dua gol oleh dua pemain pengganti di menit terakhir yaitu Teddy Sheringham (90+1') dan Ole Gunnar Solskjaer (90+3').
Peluang meraih Treble sangat terbuka di musim 2016/2017. Don Carlo relatif tanpa pesaing kuat dalam hal skuat tim maupun manajer klub di semua kompetisi domestik Jerman musim 2016/2017. Skuat Bayern saat ini terbilang sangat merata hingga pemain cadangannya. Merengkuh Liga Champions pun bukanlah hal mustahil yang dilakukan, dengan melihat banyaknya torehan tradisi Bayern yang mampu tampil hingga babak semifinal dan final Liga Champions.Â
Fokus dan kestabilan dengan rotasi pemain yang bijak perlu dilakukan Don Carlo, maka impian trofi Liga Champions dengan kepelatihan tiga klub berbeda dapat diwujudkan. Sebelumnya Don Carlo saat menjadi pelatih telah sukses meraih trofi Liga Champions dua kali bersama AC Milan (2003, 2007) dan satu Kali bersama Real Madrid (2014).Â
Jika Treble terwujud di musim 2016/2017 maka akan melengkapi Treble yang telah diraih sebelumnya. Musim 1999-2000 Bayern sukses Treble kompetisi domestik  yaitu Bundesliga, DFB-Pokal, DFB-LigaPokal. Treble di kompetisi kontinental diraih pada musim 2012-2013 dengan trofi Bundesliga, DFB-Pokal dan Liga Champions Eropa. Treble semua kompetisi Eropa pun telah diraih saat menjadi kampiun Piala Winners 1967, Piala UEFA 1996, Piala/Liga Champions 1974-1975-1976-2001-2013.
Akankah kedashyatan Bayern Munich tahun ini dan yang mendatang, akan menyamai era 1973-1976 ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H