Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Efektifkah 'Monozukuri' Melalui 'Hitozukuri' ?

23 Agustus 2016   23:33 Diperbarui: 24 Agustus 2016   00:25 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peluncuran & Talkshow Buku 25 Tahun QCC Toyota Indonesia (Foto:dokpri@prattemm)

Waku Doki Dance di GIIAS 2015 yang nampak dalam video diatas, menunjukkan refleksi adrenalin yang menggetarkan saat melakukan sesuatu yang menarik hati. Tahap langkah kebersamaan yang cepat dan melibatkan banyak orang , mampu mengobarkan hati yang riang gembira dalam mencapai tujuan yang sama. Hal ini tercermin dalam konsep filosofi Toyota Way yaitu perbaikan terus menerus (kaizen / continuous improvement) dan menghormati individu/sesama (respect to people). Semangat Kaizen dalam menghadapi tantangan dihadapi dengan kerjasama tim yang saling menghormati sesama (anggota), serta mau melihat permasalahan lamgsung ke lapangan (genchi genbutsu). 

Produk terbaik yang sesuai harapan konsumen , merupakan salah satu kunci sukses Toyota Motor Corporation sebagai produsen otomotif terdepan dengan kuantitas penjualan terbesar di dunia. Jajaran teknologi mesin terlengkap seperti Valvematic, VNTurbo, Dual VVT-i, Hybrid hingga Fuel Cell yag ramah lingkungan. Toyota Indonesia yang beroperasi melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Toyota Astra Motor (TAM) telah membuktikan sebagai produsen otomotif yang mengerti kebutuhan masyarakat dan sesuai karakter alam Indonesia. Toyota Kijang (saat ini bertransformasi menjadi Innova) dan Avanza telah menjadi mobil keluarga terbaik Indonesia. Bahkan kedua mobil yang diproduksi di tanah air ini telah memilki pangsa pasar global di beberapa negara.  


Semua ini tentunya tak terlepas dari efektifnya Gugus Kendali Mutu (QCC- Quality Control Circle) yang telah berjalan di Toyota Indonesia selama 25 tahun, yang merupakan perwujudan semangat kaizen sebagai salah satu pilar Toyota Production System (TPS).  Kegiatan QCC Toyota Indonesia yang telah dilaksanakan selama 25 tahun ini, telah dikisahkan dalam sebuah buku berjudul Perubahan Tiada Henti: 25 Tahun Perjalanan QCC Toyota Indonesia. Buku terbitan kerjasama PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan Kompas Media Nusantara ini, ditulis oleh Joice Tauris Santi (Wartawan Kompas) dan tim penulis Toyota Indonesia yang berjumlah 14 orang. 

Buku setebal 148 halaman ini pada Bab I mengulas Tradisi Menjaga Mutu yang menjabarkan upaya menjaga mutu yang komprehensif melalui Manajemen Mutu Terpadu (TQM). Penerapan Kaizen sebagai salah satu pilar Toyota Production System (TPS) sebagai upaya peningkatan mutu sumber daya manusia, untuk menjaga mutu produk dan layanan konsumen.

Pada Bab II mengulas Turut Membangun Tradisi di Toyota Indonesia. Filosofi menghormati sesama (respect for people) akan memberikan prioritas pengembangan diri sebelum mengembangkan produk, yang kemudian dikenal sebagai monozukuri wa hitozukuri (melakukan monozukuri melalui hitozukuri). Monozukuri berarti membuat sesuatu, namun lebih bermakna sikap & semangat tak hanya membuat produk bermutu tinggi tapi juga kemampuan konstan memperbaiki sistem pembuatan produk tersebut. Hitozukuri bermakna peningkatan kualitas ketrampilan karyawan secara berkesinambungan.

Dengan semangat Kaizen dalam pengembangan SDM karyawan tersebut, akan ada perbaikan kinerja terus menerus untuk menjaga mutu produk tak bercacat serta meningkatkan kepuasan Pelanggan. Ini akhirnya menciptakan slogan we make people before we make product. Budaya perbaikan di Toyota Indonesia melalui QCC di lingkungan internal telah melewati proses berkesinambungan yang panjang, telah disebarkan dan ditularkan ke para pemasok & diler juga institusi pendidikan SMK (sebagian besar operator Toyota Indonesia merupakan lulusan SMK). 

Bab III mengulas Budaya Bukan Hambatan. Penerapan QCC yang diimplementasikan sebagai sebuah Gerakan Nasional di sebuah negara, ternyatà dapat dipraktekkan secara nyata oleh Singapore, Burkina Faso dan Botswana. Perubahan mindset rakyatnya, menjadikan adanya peningkatan kreativitas dan produktivitas. Semangat Kaizen dalam metode QCC tak hanya dapat diterapkan pada tataran korporasi, namun dapat juga untuk memperbaiki keadaan sebuah negara. 

Pada Bab IV mengurai QCC sebagai panduan dan sarana pengembangan diri. Dijelaskan pembentukan dan pengembangan QCC serta tahapan implementasinya di Toyota Indonesia. Dijabarkan pula teknik QCC dan usaha menjaga kelanggengan aktivitasnya.


Peluncuran buku tersebut telah dilakukan pada 16 Agustus 2016 lalu di Gedung Kompas-Gramedia Palmerah Barat Jakarta. Selain Tim Penulis yang berjumlah 15 orang, turut hadir antara lain Warih Andang Tjahjono (VP PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia), Henry Tanoto (VP PT Toyota Astra Motor), Willy Junaedi (Presiden Direktur PT Nusa Toyosetsu Corporation / Chairman Toyota Manufacturing Club), Sonny Irawan (Konsultan PQM), Muh. Zuhri Bahri (Direktur Standar Kompetensi & Program Pelatihan Ditjen Binalattas Kemenakertrans) mewakili Dirjen Pembinaaan Pelatihan & Produktivitas (Binalattas) Kemenartrans, Budiman Tanuredjo (Pemred Harian Kompas), jajaran direksi PT TMMIN & PT TAM, jajaran direksi Kompas Gramedia Grup & pimpinan Kompasiana, perwakilan kampus Universitas Indonesia - Universitas Dharma Persada - SMK Al Muslim Bekasi, perwakilan Asosiasi Pengendali Mutu & Perhimpunan Manajemen Mutu Indonesia , serta moderator peluncuran dan diskusi interaktif dibawakan oleh Cindy Sistyarani (News Anchor KompasTV).

Budiman Tanuredjo mengingatkan bahwa hilangnya buku itu dapat menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban. Buku itu dapat menjadi pusat pembelajaran dan penerbitan buku QCC Toyota Indonesia dapat menjadi pembelajaran horizontal, dimana makna mau berbagi Toyota Indonesia akan menjadi kebaikan bagi bangsa . Faktor budaya (culture) akan dapat menjadi pembeda kemajuan suatu bangsa. Ini terlihat dari bangsa Korea yang sangat maju dari Indonesia, yang baru memperoleh kemerdekaan setelah Indonesia . 

Sonny Irawanmenegaskan bahwa QCC akan tetap sangat diperlukan sebagai antisipasi tekanan peningkatan produktivitas yang semakin tinggi. Permintaan akan QCC terus meningkat selama lima tahun terakhir.

Warih Andang Tjahjono mengatakan bahwa QCC dilaksanakan Toyota Indonesia oleh seluruh anggota (member) mulai dari operator hingga jajaran direksi. Tantangan utama pelaksanaan QCC adalah seberapa menarik implementasinya serta bagaimana tingkat perubahan lingkungan kerja yang menjalankannya. Langkah awal adalah memperbaiki lingkungan kerja kita sendiri. Jika lingkungan kita sudah lebih bagus, maka semua area produksi akan menjadi lebih baik lagi. Pimpinan harus dapat mendengar, mengerti dan merespons/beri jawaban kepada siapa yang harus dibantu, Ketika praktek ini telah memberi nilai tambah, maka penerapan di perusahaan dapat dicoba pada lingkungan keluarga dan tempat tinggal. Maka sedikit demi sedikit akan memberikan dampak luar biasa pada ruang lingkup yang lebih besar.

Joice Tauris Santi menegaskan bahwa penerapan QCC Toyota Indonesia berhasil karena dilaksanakan oleh pimpinan dan bawahan. Selain itu berbagai penghematan biaya  dapat dilakukan di berbagai level. Manfaat QCC akan dapat menggali potensi karyawan untuk dikembangkan, tempat kerja akan menjadikan suasana untuk pengembangan produktivitas yang menyenangkan. Sehingga proses produksi lebih efisien dan mampu meminimalisisir kegagalan/cacat produk. 


Muh Zuhri Bahri mengatakan bahwa isi konsep buku 25 Tahun Perjalanan QCC Toyota Indonesia sejalan dengan program Nawacita Presiden Joko Widodo yaitu peningkatan SDM untuk peningkatan produktivitas dalam memenangkan persaingan global. 

Henry Tanoto memberikan contoh penerapan QCC sederhana di SMK Al Muslim Bekasi, dimana para murid yang sering kehilangan alat tulis khususnya pulpen. Inisiatif yang dilakukan adalah penyediaan tempat alat tulis di kelas, untuk selepas pemakaian oleh murid. Terbukti hal sederhana nan efektif tersebut telah memecahan masalah kehilangan alat tulis. 

Abdul Mukti Suryo Hutomo (GM Press Production Sunter 2 Division PT TMMIN) memberikan contoh pemakaian air toilet wanita yang sangat tinggi, karena kebiasaan penekanan dua kali tombol flush (penyiraman air). Padahal seyogyanya cukup satu kali flush sudah dapat dikatakan bersih. Maka tombol flush diberi warna berbeda dan ini ternyata dapat dihemat hingga 12 juta rupiah perbulan biaya pemakaiannya.

Keberhasilan penerapan kaizen tersebut tentu harus sering di-evaluasi, apakah karena memang sudah murni keinginan para anggota yang telah sadar akan manfaatnya, atau karena iming-iming tiket kemenangan menuju konvensi / kaizen festival yang terselenggara secara tahunan. Aktivitas QCC haruslah diterapkan sebagai bagian dari sistem manajemen yang berkelanjutan. 

Toyota "Berbagi" (Bersama Membangun Indonesia) merupakan wujud kontribusi tulus terbaik bagi bangsa Indonesia. Sudah seharusnya Negara Kesatuan Republik indonesia dapat segera menerapkan prinsip kaizen dalam tataran negara. Hitozukuri secara masif telah membuat dua negara Afrika yaitu Botswana dan Burkina Faso, telah mengalami lompatan produktivitas yang sangat signifikan. Jika hitozukuri telah dapat terealisasi di tanah air maka penerapan monozukuri akan meningkatkan mutu barang/jasa dalam negeri yang dapat berdaya saing global, 'Monozukuri' melalui 'hitozukuri' akan sangat efektif jika dijalankan secara sadar, sukarela dan konsisten oleh setiap orang yang melaksanakannya. 

Artikel terkait Toyota Indonesia:

Kualitas & Layanan Terbaik Dari Toyota

Veloz & Avanza

Toyota Motor Oil (TMO) Lubricants

TMO Berbagi Ilmu

Teknologi Mesin Toyota yang Ramah Lingkungan

Agya KOJO, Yaris LEGIAN & Yaris HEYKERS

Alphard Hybrid

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun