Tim Panser Jerman telah menggetarkan publik kota Marseille, dengan mendominasi permainan atas tuan rumah Prancis di babal semifinal Euro 2016 yang berlangsung pada 8 Juli 2016 dini hari tadi WIB. Namun kecerdikan Antoine Griezmann dengan dua golnya ke jala Neuer, berhasil menghentikan laju Panzer menuju puncak partai final menantang Portugal.
Pertandingan yang dipimpin wasit Nicola Rizzoli ((Italia), Prancis langsung menekan begitu pluit berbunyi. Manuel Neuer harus sudah membuang bola dari umpan jauh Prancis ke kotak penalty Jerman dalam detik detik awal pertandingan. Menit keenam tendangan Griezmann berhasil ditepis tangan Neuer. Hingga menit 11 pertama Jerman dalam tekanan tuan rumah.
Kemudian Jerman mulai mengendalikan serangan. Menit 12 tendangan Thomas Muller di kotak penalty masih melebar. Semenit kemudian tendangan Muller masih dapat ditepis Hugo Lloris. Menit 14 Lloris masih dapat mendekap bola tendangan keras Muller. Kembali LIoris berhasil menghalau tendangan pemain Jerman  menit ke 25, kali ini tendangan dari Bastian Schweinsteiger. Di menit ke 31 bek Prancis berhasil menyapu bola di kotak penalty, hasil umpan sayap kanan Jerman.
Prancis praktis hanya mengandalkan serangan balik. Emre Can harus menerima kartu kuning setelah mengganggu pergerakan Griezmann di menit 34. Peluang Griezmann di dalam kotak penalty menit ke 40, sayang tendangan kaki kirinya bola masih di samping jala Neuer. Menit ke 41 Oliver Giroud menggiring bola dari tengah lapangan yang mana bola melewati kepala Jerome Boateng. Ketika dekat kotak penalty Benedikt Howedes berhasil menghalau bola sambil menjatuhkan diri.Â
Tackling terhadap Toni Kroos, mengakibatkan ganjaran kartu kuning bagi Patrice Evra di menit 42. Petak bagi Jerman dimulai saat injury time dengan Bastian Schweinsteiger yang tampak tangan terlihat aktif menyentuh bola di area kotak penalty sendiri. Tak ayal lagi ganjaran kartu kuning dan tendangan penalty bagi Prancis.Â
Dengan tenang Griezmann mengirimkan bola ke sudut kanan gawang, sementara Neuer bergerak ke kiri. Jerman-Prancis:0-1. Pertandingan babak pertama berakhir dengan penguasaan bola Jerman 66% lebih baik dari Prancis 34%, juga peluang tembakan mengarah ke gawang yang lebih banyak. Hanya kegemilangan Hugo Lloris yang mampu menjaga gawang Prancis dari noda gol Jerman.Â
Pertandingan babak kedua dimulai dengan serangan Prancis. Bola Tendangan kaki kiri Griezmann menit ke 46 membentur kaki Boateng, hingga melayang tipis di atas mistar gawang Neuer. Menit ke 49 Julian Draxler terkena kartu kuning setelah menggunting pergerakan pemain Prancis.Â
Boateng harus keluar karena cidera hingga digantikan Shkodran Mustafi di menit 60. Peluang Prancis lewat sundulan Laurent Koscielny menit le 62, sayang masih di atas mistar gawang. Emre Can digantikan Mario Goetze menit ke 65. Sementara N'Golo Kante menggantikan Dimitri Payet menit ke 70.
Menit ke 72 Griezmann berhasil menambah keunggulan gol. Berawal dari serangan sayap kiri Prancis, Â bola diumpan ketengah kotak penalty dan terlihat Giroud dalam posisi siap menyundul bola. Neuer agak maju menghalau bola, namun tak terduga Griezmann yang berada di depannya segera menyambut bola halauan Neuer. Tanpa ampun bola mampu melewati hadangan kaki Neuer. Jerman-Prancis:0-2.
Lloris dengan gemilang menepis bola tendangan keras Joshua Kimmich di menit ke 73. Kante harus menerima kartu kuning menit 74 setelah menghalangi pergerakan Draxler. Namun sayang tendangan bebas Draxler menit ke 75, masih menyamping di sisi gawang. Menit ke 76 Andre Pierre Gignac masuk menggantikan Oliver Giroud. Penyerang mungjl Jerman Leroy Sane masuk menggantikan Schweinsteiger.Â
Tendangan keras Mustafi di luar kotak penalty masih melambung jauh di atas gawang Prancis pada menit ke 78. Kemudian menit ke 81 sundulan Howedes menyambut umpan tendangan bebas Kroos, namun sayang sundulannya masih melayang tipis di atas gawang.Â
Serangan balik Prancis melalui tendangan Griezmann menit ke 85, namun bola masih dalam dekapan Neuer. Â Akhirnya Griezmann keluar digantikan Yohan Cabaye. Menit ke 90+1 sundulan Kimmich berhasil dimentalkan oleh Lloris. Skor Jerman-Prancis:0-2.Â
Ulangan sejarah pesta akbar Piala Eropa UEFA kembali terjadi. Bola itu bundar dan ada misteri sejarah yang harus terulang kembali. Aneh dan ajaib, Jerman kembali gagal menjadi kampiun Piala Eropa setelah dua tahun sebelumnya menjadi kampiun Piala Dunia.Â
Setelah menjadi kampiun Piala Dunia 1974 di negeri sendiri membungkam keperkasaan Belanda, saat Euro 1976 Jerman gagal menjadi kampiun Eropa setelah kalah dari Cekoslowakia di partai puncak final melalui adu penalty.
Begitu pula dengan keberhasilan menjadi kampiun Dunia setelah mengalahkan Argentina pada Piala Dunia 1990 di Italia. Pada saat Euro 1992 Jerman berhasil menyingkirkan tuan rumah Swedia di babak semifinal, justru Jerman harus kalah menyakitkan dari Tim Dinamit Denmark di final. Padahal Denmark tampil di Piala Eropa saat itu karena menggantikan Yugoslavia yang terkena sanksi UEFA.Â
Pada Piala Dunia 2014 di Brasil lalu, Jerman mampu menjadi kampiun dunia dengan mengalahkan Argentina di partai final. Di babak perempat final Prancis berhasil dipecundangi oleh Jerman. Nah pada Euro 2016 yang berlangsung di Prancis, langkah Jerman terhenti di babak semifinal oleh tuan rumah.Â
Jerman gagal mengulangi sejarah Piala Eropa, Â dimana tim yang berhasil mengalahkan tuan rumah akan menjadi kampiun Eropa. Hal ini terbukti pada Euro 1988 saat Jerman menjadi tuan rumah, Â ditekuk Belanda di babak semifinal. Lalu Belanda menjadi kampiun Eropa dengan mengalahkan Uni Soviet di partai final.Â
Jerman merasakan sendiri menjadi kampiun Eropa pada Euro 1996 yang berlangsung di Inggris. Setelah menghentikan perlawanan tuan rumah Inggris di babak semifinal, Â Jerman berhasil mempecundangi Ceko di partai final. Ini juga merupakan pembalasan Jerman yang gagal menjuarai Euro 1976 yang berlangsung di Yugoslavia.Â
Tradisi sejak era kepelatihan Jerman Juergen Klinsmann hingga Joachim Loew saat ini, Â adalah proses regenerasi pemain muda yang cepat dalam setiap event akbar turnamen sepakbola internasional. Kita di Euro 2016 ini dapat melihat kedahsyatan bek serang baru Jerman Jonas Hector dan gelandang serba bisa Joshua Kimmich.Â
Ada juga gelandang bertahan tangguh Emre Can dan Shkodran Mustafi. Kemudian ada gelandang serang Julian Draxler serta kelincahan penyerang mungil Leroy Sane. Pemain inilah yang akan menjadi bagian timnas Jerman menjadi kampiun , entah di Piala Dunia 2018 atau Piala Eropa 2020 dan 2024.
Â
Susunan pemain:
JERMAN (4-2-3-1): 1- Manuel Neuer, 3-Jonas Hector, 21-Joshua Kimmich, 17-Jerome Boateng / 2-Shkodran Mustafi (61'), 4-Benedikt Howedes, 14-Emre Can (Kartukuning 36') / 19-Mario Goetze (67'), 7-Bastian Schweinsteiger© (Kartukuning 45+1') / 20-Leroy Sane (79'), 18-Toni Kroos, 18-Toni Kroos,  8-Mesut Oezil (Kartukuning 45+1'), 13-Thomas Müller,  11-Julian Draxler (Kartukuning 50')
PRANCIS (4-2-3-1) : 1-Hugo Lloris©, 22-Samuel Umtiti, 19-Bacary Sagna, 21-Laurent Koscielny, 3-Patrice Evra (Kartukuning 43'), 18-Moussa Sissoko, 14-Blaise Matuidi, 15-Paul Pogba, 8-Dimitri Payet / 5-N'Golo Kante (71') (Kartukuning 75'), 7-Antoine Griezmann / 6-Yohan Cabaye (90+2'), 9-Oliver Giroud / 10-Andre Pierre Gignac (78')
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H