PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) yang awalnya merupakan salah satu divisi PT KAI (Persero), pada tahun 2008 telah menjadi anak perusahaan sebagai operator jasa transportasi perkotaan. Komitmen dan konsistensi KCJ terus ditingkatkan dalam hal pelayanan, penambahan jumlah armada, memperpendek waktu tempuh , modernisasi teknologi serta fasilitas keselamatan penumpang. Ini semua demi memenuhi ekspetasi kebutuhan transportasi pilihan bagi masyarakat urban.Â
Para pengguna setia KRL Â tergabung dalam berbagai komunitas seperti KRL Mania, Jalur Bekasi, Jalur Depok Bogor, Jalur Serpong , Jalur Duri Tangerang, CLICKompasiana, Railfans, Tigaraksa, Aspeka, RD1, JBFT, TDV, dll. Mereka semua berkumpul dalam acara Buka Puasa Bersama Komunitas pengguna KRL, yang diselenggarakan KCJ di Redtop Hotel pada 23 Juni 2016 lalu.
Hadir pihak direksi dan manajer PT KCJ, para kepala Stasiun KA di Jabodetabek dan masinis KCJ, hingga level staf lainnya. Subakir (Direktur Operasi & Komersial PT KCJ) mengatakan bahwa pertumbuhan penumpang KRL Commuter Jabodetabek mengalami peningkatan rata-rata sebesar 24,5 % per tahun. Pertumbuhan penumpang ini dibutuhkan penambahan jumlah armada. Ada 804 KRL siap operasional dengan 74 loop untuk 882 perjalanan.Â
Kapasitas lintas dipersiapkan untuk mengurangi kelambatan KRL. Lintas Maja-TanahAbang, Duri-Tangerang, Jatinegara-Bekasi, Manggarai-Bogor yang sangat tinggi mengakibatkan 'stuck' kapasitas lintas berakibatnyà lambatnya perjalanan KRL.
Jalur eksisting KRL saat ini juga digunakan untuk jalur KA Lokal dan Antar Kota . Ke depan di Stasiun Manggarai akan ada perubahan untuk mengatur jalur KRL dan KA Antar Kota.Â
Salah satu pemecahan lainnya adalah rekayasa peningkatan SF-8 menjadi SF-12, agar pengguna menjadi nyaman. Kebijakan ini bukan untuk meningkatkan volume pendapatan, tapi meningkatkan pelayanan. Saat ini terealisasi 4 trainset untuk lintas Bekasi dan 9 trainset untuk lintas Bogor. Harapan lainnya adalah perpanjangan peron, penggeseran wesel dan persinyalan, namun masih membutuhkan perizinan yang panjang.
Subakir menanggapi pertanyaan kenapa antrian KRL dari arah Stasiun Sudirman dan Stasium Cikini tak dapat masuk berbarengan ke Stasiun Manggarai. Untuk mengatasi hal tersebut akan dipersiapkan jalur 6 dan jalur 7 Stasiun Manggarai akan dapat dimasuki secara bersamaan KRL dari arà h Cikini dan Sudirman.
Penutupan lintasan sebidang di Stasiun Tebet dapat mengatur antrian penumpang yang lebih baik dengan kerjasamà baik dengan Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan. Tahun ini akan dibangun underpass di enam stasiun untuk mengatur alur penumpang. Keenam stasiun adalah Tebet, PondokRanji,  Sudimara, Cilebut, Citayam, Bojonggede .
Pengamat transportasi Darmaningtyas yang juga pengguna KRL, mengatakan bahwa pihak PT KAI dan Pemerintah Kota harus duduk bersama bertemu dengan melibatkan komunitas pengguna KRL. Ini untuk menemukan titik temu penyelesaian keruwetan alur penumpang khususnya seperti di sekitar Stasiun Bogor dan Stasiun Depok.
Ada juga pengguna KRL menanyakan kursi sandar stasiun yang kurang nyaman. Akibat peron sempit dan tak mungkin perpanjangan peron di Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Manggarai, Â Akan dibangun hall untuk mengatasi masalah kepadatan penumpang. Untuk menunggu pembangunan hall penumpang, maka kursi penumpang di peron menggunakan sandar agar tidak memakan tempat banyak di tempat yang tak terlalu luas.