Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

TransJakarta Dahulu, Kini dan Nanti

6 Juli 2016   21:52 Diperbarui: 6 Juli 2016   22:20 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sistem Transportasi BRT TransJakarta (Foto:dokpri@prattemm)

Tak terasa telah 12 tahun lebih warga Jakarta Raya telah menikmati layanan bus rapid transport (BRT) TransJakarta yang dikenal dengan istilah populer 'Busway'. Sistem tranportasi BRT pertama di Asia Tenggara dan Asia Selatan ini mengadopsi sistem transportasi yang sama di kota Bogota negara Kolombia. Jalur lintasan pada saat itu merupakan yang terpanjang di dunia 208 kilometer. 

Pertama kali resmi beroperasi secara gratis pada 15 Januari 2004 selama dua minggu, dimana dahulu teringat ikut merasakan ujicoba koridor pertama Blok M - Jakarta Kota. Mulai 1 Februari 2004 diberlakukan tarif Rp.2000,-. Tarif kembali disesuaikan menjadi Rp.3500,- pada tahun 2012.

 Ingat Trans Jakarta jadi teringat anak dari sepupu ayah, yang sempat berprofesi sebagai pengemudi wanita TransJakarta. Namun sayang selama menaiki berbagai koridor TransJakarta saat itu tak sempat bersua dengannya. Profesi tersebut dijalani setahun lebih, kemudian terdengar kabar sudah berhenti dan memutuskan pindah ke kota kecil di sekitar Jogja. 

Ternyata perekrutan pengemudi (driver) bus wanita TransJakarta telah dimulai bertepatan hari Kartini 21 April 2005. Ditargetkan pengemudi wanita akan mencapai 30% dari total jumlah pengemudi. Dua tahun kemudian (2006) TransJakarta mengoperasikan dua koridor baru yaitu Pulogadung-Harmoni (Koridor 2) dan Kalideres-PasarBaru (Koridor 3). 

Tepat 27 Januari 2007 terdapat tambahan operasional 4 koridor baru yaitu Pulogadung-DukuhAtas (Koridor 4), Ancol-KampungMelayu (Koridor 5), DukuhAtas2-Ragunan (Koridor 6), KampungMelayu-KampungRambutan (Koridor 7) . 

Beberapa bus TransJakarta koridor 3 mulai melaluI  rute yang baru pada 10 Febuari 2008. Kemudian pada 10 September 2008 telah beroperasi secara resmi Halte Grogol dan Halte Sumber Waras. Pada akhirnya Koridor 8 resmi beroperasi pada 21 Februari 2009 melayani LebakBulus-Harmoni.

Pencapaian penumpang bus TransJakarta antara tahun 2004-2009 telah terangkut 75.158.675 orang , dengan jumlah rata-rata per bulan 6-7 juga pelanggan. Pada tahun 2010 dibuka koridor baru yaitu rute Pluit-PinangRanti (Koridor 9) dan rute PGC-Cililitan (koridor 10). Lalu pada tanggal 28 Desember 2011 dioperasikan Koridor 11 , yang melayani KampungMelayu-Pulogebang. Pertengahan Juni 2012 telah dimulai sosialisasi perubahan logo TransJakarta berwarna merah . 

Pemberlakuan tiket elektronik (e-ticketing) TransJakarta dengan menggandeng lima bank, efektif diresmikan pada 22 Januari 2013. Mulai 14 Februari 2013 telah resmi Koridor 12 beroperasi melayani rute Pluit-TanjungPriok. Pada 27 Maret 2014 Joko Widodo (Gubernur DKI Jakarta) meresmikan perubahan TransJakarta menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Logo baru TransJakarta berwarna biru diresmikan 10 November 2014 oleh Basuki Tjahaja Purnama (Plt Gubernur DKI Jakarta). 

Dalam operasional setiap koridor pihak TransJakarta bekerjasama dengan operator bus yang berbeda. Adapun operator bus tersebut adalah Perum Damri (Koridor 1, 8, 9,11), PT Bianglala Metropolitan (Koridor 9, 10, 12), PT Jakarta Trans Metropolitan (Koridor 4, 6), PT Eka Sari Lorena (Koridor 5, 7), PT Jakarta Mega Trans (Koridor 5, 7), PT Primajasa Perdayana Utama (Koridor 8), PT Trans Batavia (Koridor 2, 3). 

Seiring waktu beberapa operator diberhentikan oleh TransJakarta atau habis masa kontrak, diantaranya PT Jakarta Express Trans (sejak 10 Juni 2013), PT Trans Batavia (sejak 15 Januari 2016), PT Jakarta Mega Trans (sejak 1 Juni 2016), PT Jakarta Trans Metropolitan (sejak 1 Juni 2016), PT Primajasa Perdanarayà Utama (sejak 1 Juli 2016). 

Saat INI operator armada koridor adalah Perum Damri-DMR (Koridor 1, 8, 11), PT Eka Sari Lorena-LRN (Koridor 5, 11), PT Bianglala Metropolitan-BMP (Amari, Koridor 8, 9), PT Trans Mayapada Busway-TMB (Koridor 9, 10), Kopaja-KPJ (Feeder, Koridor 4, 6a, 7a, 7b, 12), Mayasari Bhakti-MB (Koridor 2, 2b, 3, 5, 7a, 7b, 9, 10), Perum PPD (Amari, Rute Penyangga, Rute Langsung, Feeder KRL, Koridor 2, 2b, 3, 4, 6, 12), PT TransJakarta-TJ/TJSB ( Seluruh Koridor, Rute Langsung, Feeder Rusunawa, Feeder KRL, Layanan Bus Gratis, Bus Wisata, Rute Special , Rute Penyangga).

 

Sejak awal tahun 2016 telah dibuka rute-rute baru TransJakarta (TransJabodetabek) menuju daerah Penyangga Jakarta seperti Depok, Tangerang dan Bekasi. Layanan terbaru TransJakarta dalam mengantispasi penghapusan 3 in 1 Sudirman-Thamrin, dengan pengoperasian trayek Bunderan Senayan - Harmoni yang dapat dinikmati secara gratis. 

TransJakarta juga menyedakan bus tingkat wisata sesuai rute tema yang diminati. Saat ini ada bus tingkat jenis BCI warna hijau-ungu (5 unit), MAN R-37 hibah dari Coca Cola dan Tower Bersama Group, MercedesBenz hibah dari Alfamart dan Tahir Foundation.

Dalam jangka waktu kedepan akan dioperasikan koridor baru yang masih dalam tahap pembangunan dan perencanaan seperti rute Tendean-PondokKelapa (Koridor 15), Manggarai-UI/DepokBaru (Koridor 14), Ciledug-BlokM-Tendean (Koridor 13). Menariknya jalur koridor baru ini akan beroperasi  di jalan layang. Untuk koridor 1 akan mengalami pengurangan halte dengan adanya proyek MRT. Sementara Halte Pluit di koridor 12 ditutup  hanya melayani sampai halte Penjaringan, untuk kemudian langsung ke Halte Landmark Pluit.

Tarif bus TransJakarta reguler tetap Rp. 2000,- pada pukul 05.00-07.00 , Rp.3.500,- pada pukul 07.00-23.00. Begitu pula Angkutan Malam Hari (Amari) / Angkutan Dini Hari (Andini) tetap Rp.3500,-. Bahkan tarif TransJabodetabek untuk seluruh Koridor tetap Rp.3500,-. 

Suasana Diskusi Interaktif Komunitas Pengguna TransJakarta di Arena PRJ 2016 (Foto:dokpri@prattemm)
Suasana Diskusi Interaktif Komunitas Pengguna TransJakarta di Arena PRJ 2016 (Foto:dokpri@prattemm)
Segala perubahan nyata TransJakarta terungkap dalam Buka Bersama TransJakarta dengan komunitas pengguna TransJakarta pada 25 Juni 2016 lalu yang berlangsung di Arena PRJ JIExpo Kemayoran Jakartà Pusat. Diskusi interaktif ini menghadirkan narasumber David Tjahjana (Dewan Transportasi Kota DKI Jakarta) dan Prasetya 'Prabu' Budi (Direktur Humas TransJakarta). 

Sebagai unsur masyarakat pengguna jasa transportasi,  David Tjahjana mengatakan bahwa Dewan Transportasi Kota DKI Jakarta selalu beusaha menampung keluhan / aspirasi pengguna moda transportasi. Kemudian semua itu diteruskan sebagai bagian masukan / saran kepada pemangku kepentingan (stakeholders) terkait. Dalam keseharian sebagai pengguna TransJakarta,  David telah melihat perubahan besar atas sarana dan prasarana TransJakarta. Manajemen TransJakarta telah cepat mengakomodir segala fasilitas di dalam bus maupun area halte, sehingga dapat dirasakan kenyamanan lebih baik,  bahkan untuk pengguna yang penyandang disabilitas. Sehingga moda transportasi TransJakarta diharapkan menjadi salah satu solusi mengurai kemacetan di jalan raya. 

Prabu menjelaskan bahwa tongkat estafet pucuk pimpinan TransJakarta baru - baru ini, memberikan keyakinan bahwa TransJakarta selalu siap untuk #BeraniBerubah menghadapi perubahan cepat dan tingkat ekspetasi pengguna yang tinggi. Peremajaan armada bus dengan mengkandangkan bus tak laik jalan khususnya yang berwarna abu-abu, diharapkan dapat memberikan kenyamanan pada penumpang. Dari beberapa kejadian seperti bus yang tiba-tiba terbakar, mogok maupun yang kemasukan air saat hujan,  mengindikasikan betapa perlu perbaikan dalam penyediaan armada bus yang berkualitas. 

Saat ini tersedianya bus baru seperti Scania telah memberikan minat tinggi masyarakat untuk menggunakan TransJakarta. Apalagi dengan penambahan fasilitas free WiFi di dalam beberapa bus dan area halte. Selain jam operasional selama 24 jam, jangkauan layanan TransJakarta telah mulai melayani hingga Depok, Tangerang dan Bekasi. Dalam jangka waktu kedepan telah direncanakan TransJabodetabek akan melayani trayek hingga wilayah Bogor. 

Bus TransJakarta berwarna pink yang saat ini berjumlah dua unit di Koridor 1, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang wanita. Bus khusus kaum hawa ini akan dilayani pramudi dan petugas jaga wanita. Tentu saja bus ini akan terus ditambah kapasitas unitnya. Begitu pula fasilitas kursi penumpang yang dapat didesain untuk penyandang disabilitas. 

Sementara Halte TransJakarta itu pastilah terhubung dengan jembatan penyeberangan orang (JPO). Namun wewenang TransJakarta hanya dalam pengelolaan halte, untuk JPO dalam wewenang Dishub setempat. Terkadang terlihat JPO yang mengalami kerusakan yang tak terlihat mata namun membahayakan bagi yang melewatinya. Ada juga JPO yang batangan besi/logam hilang akibat pencurian. Perlu sinergitas yang baik antar pemangku kepentingan. 

SDM di TransJakarta terus ditingkatkan kualitas dalam hal pelayanan. Maka tak heran kita akan melihat petugas TransJakarta di dalam bus, akan aktif memberitahukan posisi bus, tujuan halte transit. Memang terkadang ada yang masih kurang pro aktif. Untuk pramudi (driver) tentu terus diberi penyegaran pelatihan, untuk meningkatkan dan menjaga profesionalitas keahlian mengemudinya. 

Nah ada yang menjadi pertanyaan, kenapa halte TransJakarta tak tersedia toilet?  Padahal seharusnya petugas TransJakata pun sangat membutuhkan. Selama ini pergerakan penumpang yang hanya transit sebentar,  dianggap tidak membutuhkan fasilitas toilet. Apalagi lokasi halte yang banyak berada di tengah taman tengah jalan atau atas sungai, agak menyulitkan penyediaan fasilitas toilet. Namun kedepan faslitas toilet akan segera tersedia pada halte tertentu yang memungkinkan terlebih dahulu. 

Untuk sterilisasi jalur bus TransJakarta (Busway) memang sangat diperlukan mengatasi kecelakaan yang tak diinginkan. Misalnya pengendara sepeda motor maupun pejalan kaki yang menerobos jalur, kemudian tertabrak bus, maka biasanya sopir TransJakarta akan menjadi yang dianggap bersalah. Ada juga peristiwa di Jalur TransJakarta di sekitar Halte Kuningan Barat pada 26 Mei 2016 lalu. Kendaraan MPV berplat CD tiba-tiba masuk ke jalur bus. Sebuah bus TransJabodetabek yang akan masuk halte , berhenti mendadak yang mengakibatkan salah satu penumpang terjatuh dan terluka di dalam bus. Pengemudi MPV yang sedang tertahan lampu merah kemudian turun untuk mengetahui apa yang terjadi. Setelah diinformasikan lalu balik ke mobil , kemudian memundurkan mobil , dan membawa korban ke rumah sakit dikawal seorang polisi. Ketika kujelaskan kronologis peristiwa ini, Prabu menjelaskan bahwa korban akan tercover Asuransi Jasa Raharja. Berkaca dari peristiwa ini, semakin pentingnya sterilisasi jalur bus.

TransJakarta dengan tagline #BeraniBerubah, terus melakukan penataan moda transportasi terintegrasi yang aman, cepat dan terjangkau. Ayo dong , kamu #BeraniBerubah juga gak !!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun