Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Arti Komitmen Hari Ini untuk Hari Esok

24 Mei 2016   20:17 Diperbarui: 24 Mei 2016   20:31 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Masa pensiun bukan saja membicarakan masa purnatugas para pegawai negeri sipil (PNS) maupun karyawan swasta, namun juga dapat melihatnya pada para pemilik usaha baik besar maupun kecil. Jika para karyawan/pegawai dapat menikmati masa pensiun dengan gaji pensiun, maka tak semua para pemilik usaha yang sepuh dapat begitu saja menikmati masa tua dengan tenang. 

Dahulu ada seorang pengusaha pengiriman bahan baku ke beberapa pabrik besar di Pulau Jawa yang tergolong lumayan besar pada jaman itu di sebuah kota di Jawa Timur. Aset bisnis maupum pribadi berupa kendaraan truck, tanah & bangunan, perhiasan emas, deposito yang melimpah, mulai tergerus untuk membiayai pengobatan sakit jantungnya. 

Namun hingga akhir hayatnya tersebut, masih meninggalkan usaha yang masih berjalan "hidup segan mati tak mau". Anak-anak yang telah berkeluarga dari dua istri. Aset dua rumah besar yang berlokasi di tengah kota ditempati istri tua (mbok wek) dan pinggir kota ditempati istri muda (mbok nom). Aset tanah di luar kota seluas hampir 2500m2 (taksiran harga sejuta lebih per meter) akhirnya terpotong menyisakan tanah seluas 1800m2 untuk terus menopang kehidupan sang istri tua sekitar tiga tahun lalu. 

Istri muda yang harus mengalami perhentian terakhir kehidupannya karena kanker di usia enam puluhan sekitar dua tahun lalu. Sang istri tua yang telah berusia mendekati delapan puluh masih terus menikmati hidup dengan berbagai komplikasi penyakit. Akhirnya aset tanah pun telah dilepas kepemilikannya akhir tahun lalu. Beruntunglah sang pengusaha tersebut pada masa tua masih memiliki aset yang menopang kehidupannya hingga akhir hayat. Bahkan aset yang ditinggalkan masih dapat memberikan perlindungan kehidupan bagi kedua istri dan seluruh anaknya. 

Coba bayangkan jika kehidupan tak terduga seperti dalam video youtube dibawah ini,  menimpa pengusaha maupun pekerja yang masih memiliki anak yang masih kecil tanpa memiliki aset yang besar dan berlimpah. Tentu saja kehidupan tak terduga ini akan memporak-porandakan kehidupan. 


Maka dari itu dalam setiap tahap kehidupan diperlukan perencanaan perlindungan keuangan yang baik. Pada usia awal bekerja maupun berbisnis selepas pendidikan tertingginya dan masih belum memikirkan kehidupan berkeluarga,  kemungkinan besar belum memikirkan manfaat asuransi jiwa sebagai investasi terbaik. Ini tentu akan menjadi solusi tepat untuk persiapan pernikahan, perlindungan finansial dan kesehatan diri sendiri.

Ketika sudah menikah dan berkeluarga, akan banyak perubahan tak terduga yang berisiko tinggi pada pasangan maupun keturunan. Masa depan pendidikan anak dan perlindungan kesehatan keluarga, harus dipersiapkan. Bahkan perencanaan masa pensiun hingga warisan keluarga pun telah terproteksi. Saat tiba di masa keemasan kerja keras kehidupan,  risiko kecelakaan dan biaya medis relatif sangat tinggi. Diperlukan permainan pemahaman lebih lanjut agar proteksi asuransi jiwa tersebut memiliki akumulasi pengembangan dana, proteksi dana dan proteksi terhadap penyakit.

Di masa pensiun pun diperlukan perlindungan asuransi jiwa terbaik yang mampu memberikan proteksi dalam keadaan kondisi ekonomi apapun. Tentu saja proteksi asuransi jiwa tersebut haruslah memberikan perlindungan dari risiko finansial tak terduga, akumulasi pengembangan dana, hasil investasi yang optimal, kesempatan berinvestasi yang fleksibel. Nah pada saat tibanya pada perhentian terakhir kehidupan menghadap Sang Maha Pencipta, juga diperlukan proteksi finansial untuk warisan bagi anggota keluarga yang ditinggalkan. Perlindungan terbaik bagi warisan ini harus berikan proteksi dari risiko finansial tak terduga seperti kecelakaan serta proteksi dana. 

Mulai hari ini diperlukan komitmen (commitment) yang kuat untuk memberikan perlindungan yang terbaik di hari esok. Tentu sebagai orang beriman kita menyerahkan diri pada perlindungan Sang Maha Pencipta, namun juga harus siap untuk berjaga-jaga dalam masa kesesakan tak terduga seperti yang telah diFirmankan-Nya. 

Untuk dapat mempelajari estimasi kondisi keuangan di masa kini dan masa mendatang, kita dapat memanfaatkan fasilitas kalkulator keuangan (financial calculator). Selain itu kita dapat belajar bagaimana berkomitmen dengan membaca majalah digital interaktif yang menghadirkan Commonwealth Life, gaya hidup, dan informasi praktis menarik lainnya. Ada juga permainan interaktif (games) Commonwealth Life yang merupakan sarana edukasi keuangan yang dapat dimainkan bersama anak-anak. Aplikasi (apps) Permainan interaktf ini dapat dimainkan melalui perangkat komputer yang dimiliki. 

Setelah mengerti apa artikomitmen hari ini, tentu kita dapat berjalan dengan tenang menghadapi hari esok yang tak dapat kita prediksi apa yang akan terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun