Setelah pada 7 Mei 2016 lalu tim Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan RIbersama komunitas TauDariBlogger melihat tiga stasiun kereta api dengan tampilan baru lebih modern di Lintas Tanah Abang - Merak, akhirnya diresmikan pengoperasiannya oleh Hermanto Dwiatmoko (Direktur JenderalPerkeretaaapian Kemenhub RI) didampingi Iti Octavia Jayabaya (BupatiLebak) bertempat di Stasiun Maja pada 11 Mei 2016 lalu. Selain peresmian ketiga stasiun tersebut yaitu Stasiun Maja Kabupaten Lebak, Stasiun ParungPanjang Kabupaten Bogor, Stasiun Kebayoran Jakarta Selatan, juga diresmikan Jalur Ganda Elektrifikasi Antar ParungPanjang-Maja.Â
Peresmian ini dipusatkan di Stasiun Maja, yang turut dihadiri jajaran pemangku kepentingan Kabupaten Lebak Propinsi Banten, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Kotamadya Jakarta Selatan DKI Jakarta. Â Tarian Selamat Datang Walijamaliha membuka acara peresmian sebagai perwujudan perhatian Kabupaten Lebak terhadap budaya lokal.
Fasilitas minimum yang tersedia di ketiga stasiun antara lain lift, ruang kesehatan, ruang laktasi/menyusui, toilet, ruang musholla, layanan informasi termasuk lost & found. Stasiun Kebayoran dilengkapi dengan eskalator, dibangun dua lantai seluas 3384 m2 dengan daya tampung 6609 penumpang. Tiga peron tinggi sepanjang 212 meter dengan daya tampung 7031 penumpang . Stasiun ParungPanjang dibangun dua lantai seluas 756 m2 dengan daya tampung 1476 penumpang. Tiga peron tinggi seluas 2400 m2 dengan daya tampung 4687 penumpang. Â Stasiun Maja telah mulai beroperasi sejak 8 April 2016, dibangun dua lantai seluas 570 m2 dengan daya tampung 1113 penumpang. Dua peron tinggi dengan luas peron 2400 m2 memiliki daya tampung 4687 penumpang. Revitalisasi stasiun ini dapat menghilangkan penyeberangan penumpang ada lintasan tidak sebidang.Â
Iti Octavia Jayabayaberharap sinergi Pemerintah Kabupaten Lebak dengan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dalam meningkatkan layanan perkeretaapian, dapat menggerakkan pengembangan perekonomian yang saling terhubung antara wilayah Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Moda transportasi kereta api yang aman, nyaman, terjangkau, diharapkan dapat menjadi pilihan utama warga Lebak. Ini juga dapat mengurangi kepadatan mobilitas lalu lintas jalan raya.
Posisi lokasi Maja yang hanya sekitar 70 km dari Jakarta, merupakan penyangga Jakarta yang prospektif. Saat ini di Maja digalakkan program rumah layak huni siap bangun masyarakat berpenghasilan rendah seluas 10900 hektar. Selain itu Maja menjadi wilayah interkoneksi kebutuhan logistik industri bagi Kawasan Cikande - Balaraja. Pembenahan kembali kawasan Pasar Kota Rangkasbitung, diharapkan juga Kementerian Perhubungan dapat segera melakukan revitalisasi maupun relokasi Stasiun Rangkasbitung. Hal ini demi kenyamanan penumpang karena selama ini diakui sangat tinggi tingkat kriminalitasnya dengan kepadatan serta keruwetan aktivitas Pasar Rangkasbitung yang berdekatan. Banyaknya proyek nasional dalam modernisasi kewilayahan di Kabupaten Lebak, diharapkan yang selama ini dianggap sebagai daerah tertinggal dapat segera mengejar ketertinggalan dengan daerah lainnya.Â
Sementara Hermanto Dwiatmoko menyatakan apresiasi atas penyelesaian revitalisasi pembangunan tiga stasiun yang melibatkan tiga pemerintah daerah, juga penyelesaian jalur ganda kereta api elektrifikasi jalur ParungPanjang - Maja. Program pembangunan jalur ganda elektrifikasi ParungPanjang - Maja sepanjang 21 km merupakan bagian dari program pembangunan jalur ganda elektrifikasi lintas TanahAbang - Rangkasbitung sepanjang 62,7 km, dengan pendanaan APBN Tahun Anggaran 2012-2015 sebesar 590 milyar. Hingga saat ini telah terbangun (termasuk segmen ParungPanjang) sepanjang 45,6 km. Diharapkan tahun 2017 dapat beroperasi secara penuh KRL Jabodetabek pada lintas TanahAbang - Rangkasbitung, dengan penyelesaian jalur ganda elektrifikasi lintas Maja - Rangkasbitung.
Revitalisasi stasiun telah terlihat dengan operasional Stasiun Palmerah pada tahun lalu. Tahun ini pembangunan telah menyelesaikan Stasiun Kebayoran dengan anggaran Rp. 56,6 milyar, Stasiun ParungPanjang dengan anggaran Rp. 33,13 milyar, Stasiun Maja dengan anggaran Rp. 22,33 milyar. Total anggaran revitalisasi stasiun dan jalur ganda elektrifikasi hingga tahun ini mencapai Rp. 702 milyar.
 Transportasi perkeretaapian telah menjadi moda transportasi yang menjadi harapan utama masyarakat ditengah efiensi transportasi seperti pemborosan energi, kemacetan, dan polusi lingkungan. Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya, diharapkan dapat mempercepat penyediaan infrastruktur perkeretaapian yang lebih baik. Sesuai amanat UU No.23/2007 tentang Perkeretaapian, penataan kebijakan dan pembangunan infrastruktur tepat guna akan tidak hanya pemerataan pembangunan, namun juga mendorong kualitas perekonomian masyarakat, pengembangan kawasan serta infrastruktur yang aman dan nyaman.