Siswanto menyatakan prosedur keselamatan diterapkan untuk meminimalkan kecelakaan (zero accident) bagi para pekerja , pegawai maupun tamu yang berkunjung di Depo Depok. Maka penggunaan APD (alat pengaman diri) merupakan hal mutlak, disamping larangan makan, minum, merokok, mengambil gambar di area terlarang.Â
Mega Rusiandi menjelaskan acara ngumpul bareng di depo merupakan usulan teman komunitas agar dapat melihat perawatan rutin KRL. Tak hanya bengkel dan gudang, Â tapi juga dapat melihat griya masinis dan kuburan KRL.Â
Pembangunan Stasiun Manggarai yang akan berlantai tiga akan dimulai tahun ini. Penambahan SF-10 pada Jalur Serpong, akan membantu mengurangi penumpukan penumpang di Stasiun PondokRanji. Mega meskipun mempunyai  kartu berkode 0 23 yang berhak dan memiliki akses masuk ke kabin masinis, tetapi tidak menggunakannya untuk lebih menunggu keberangkatan kereta berikutnya sebagai pengguna Jalur Serpong.Â
Mega Rusiandi juga mengatakan layanan relasi pelanggan/helpdesk terpusat di Stasiun Juanda. Media sosial KCJ saat ini telah menjadi sarana efektif untuk layanan pelanggan baik itu informasi, penanganan keluhan termasuk Lost & Found. Tingkat barang yang tertinggal di kereta masih tinggi, namun tingkat pengembaliannya pun semakin meningkat pula. Ini tentunya dengan terintegrasinya informasi Lost & Found di setiap stasiun.
Saat ini telah digodok oleh Ella Herlia apabila melebihi 6 bulan barang tidak diambil maka akan dicoba untuk diberikan kepada pihak yang membutuhkan seperti panti asuhan. Barang yang tertinggal masih ada dalam lima lemari besar, yang beraneka ragam jenis seperti helm, jaket, baju, bahkan laptop. Untuk kue/makanan basah akan dihancurkan dalam waktu 2x24 jam.Â
Antrian di Vending Machine (mesin otomatis layanan penjualan tiket KRL) yang hanya di Indonesia dibandingkan pengguna KRL di luar negeri, menunjukkan masih belum signifikannya penggunaan Kartu Multi Trip (KMT). Mayoritas pengguna KRL masih melakukan pembelian Tiket Harian Berjaminan (THB).
Sembilan vending machine telah terpasang hingga akhir 2015 diantaranya dua unit di Stasiun Kranji, dua unit di Stasiun Pondok Cina, dua unit di Stasiun Sudirman, tiga unit di Stasiun Jakarta Kota. Pada tahun 2016 ini akan bertahap terpasang 100 unit.Â
Sementara John Roberto sedang menguji salah satu pengguna setia KRL yang bernama Kevin (tampak pada foto ketiga), untuk mengetahui seberapa menyatunya pengguna dan KRL. Kevin mulai aktif sebagai pengguna KRL sejak tahun 2007. Menurut Kevin hingga tahun 2010 telah diterapkan KRL AC. Penghapusan KRL Ekspress di tahun 2011. Pada tahun 2013 dilakukan penghapusan KRL ekonomi dan mulai diberlakukan e-ticketing. StanFormasi (SF-10) diterapkan tahun 2014 dan StanFormasi (SF-12) diterapkan pada tahun 2015. Hingga awal tahun 2014 AC di KRL masih terasa panas, meski relatif lebih sejuk dibandingkan kondisi AC panas pada KRL di Jepang sendiri.Â
John Roberto menyatakan bahwa ia ditugaskan oleh Menteri Perhubungan Ign Jonan dari Balai Yasa PT KAI ke PT KCJ dengan target awal khusus dalam 1 bulan menyelesaikan permasalahan panasnya AC, jika ada penumpang yang mati kepanasan di KRL maka ganjarannya adalah pemecatan jabatan. Ketika baru datang bergabung di KCJ 12 Agustus 2014, ada 12 train set nganggur yang baru didatangkan dari Jepang. Padahal sarana masih jauh dari memadai yang mempengaruhi volume dan pendapatan perusahaan.
Setelah dipetakan jenis KRL yang sakit dan sehat, maka yang sakit tak tersembuhkan dikirim ke kuburan. Terbukti selama seminggu lalu lintas perjalanan KRL menjadi nol gangguan. Ini setelah manajemen sertifikasi perbaikan KRL di Balai Yasa Manggarai diserahkan langsung dari KAI ke KCJ.
Kinerja KCJ telah melebihi ekspetasi yang diharapkan. Prasarana penerangan di Stasiun yang telah terang benderang, toilet yang bersih. Stasiun Bekasi dan Stasiun Bogor terus mengalami perbaikan peron dan fasilitas terkait penambahan jumlah kereta dalam satu rangkaian menjadi 12 kereta (dikenal dengan SF-12) dari awalnya 10 kereta (SF-10). Untuk Jalur Serpong akan segera digenjot dengan SF-12.Â