Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Puskim Balitbang PUPR: Saat Mengelola Sampah, Saatnya 3R

1 Desember 2015   19:34 Diperbarui: 21 Desember 2015   21:21 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permasalahan klasik sampah di wilayah perkotaan tak kunjung menemui titik ujungnya. Masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat dan kalangan industri, meskipun selalu digalakkan program penghijauan secara masif. Sampah merupakan bahan yang timbul akibat adanya aktivitas manusia seperti rumah tangga, perkantoran, komersial maupun industri.

Maka dari itu Puslitbang Perumahan & Pemukiman (Puskim) Balitbang Kementerian PUPR melakukan inovasi pendekatan 3R (reduce, reuse, recycle), untuk melakukan sosialisasi pengelolaan sampah berbasiskan masyarakat. Sampah bukanlah bahan buangan melainkan material yang masih dapat didaur ulang ( baik sampah basah maupun sampah kering) untuk menghasilkan barang bernilai ekonomi.  Untuk sampah basah dapat menghasilkan pupuk organik, sementara untuk sampah kering dapat dihasilkan barang kerajinan ataupun sebagai bahan baku daur ulang kembali. 

Kegiatan reduce adalah membatasi dalam upaya meminimalkan produk sampah. Kegiatan reuse adalah penggunaan ulang kembali sampah secara langsung. Sementara kegiatan recycle adalah daur ulang untuk pemanfaatan kembali sampah setelah melalui proses. Pemilahan sampah harus dimulai dari rumah tangga dengan penyiapan minimal dua buah wadah terpisah untuk sampah organik dan sampah anorganik. Jenis wadah disesuaikan kondisi yang ada, dapat berbentuk ember, kantong kresek/ plastik dengan diberi penanda di setiap wadah. 

 

Konstruksi pemasangan komposter tampak seperti gambar diatas dan keuntungan penerapan pengomposan skala rumah tangga tersebut  adalah reduksi sampah, mengurangi biaya pengangkutan, memperpanjang umur peralatan & TPA, mengurangi pencemaran (air, tanah dan udara) serta hasil pengomposan/ bahan daur ulang akan bernilai ekonomi.

Tentu saja hal ini membutuhkan tingkat partisipasi masyarakat mulai peningkatan pemahaman sejak dini bagi anak usia sekolah serta pembinaan kekuatan masyarakat sebagai mitra aktif pengelolaan sampah.

Teknologi yang sederhana dan sangat terjangkau biaya produksinya ini, akan menjadi solusi berupa keuntungan lingkungan bersih, sehat dan indah. Selain itu menumbuhkan semangat kebersamaan antar warga untuk kerja bhakti, kegiatan pemberdayaan ekonomi dari pembuatan kerajinan daur ulang sampah hingga pengelolaan kawasan wisata 3R.

 

#KementerianPUPR #BalitbangPUPR #SolusiSeiringInovasi

Keterangan : semua gambar merupakan dokumentasi resmi Balitbang PUPR dan difoto /di-screenshot menggunakan kamera smartphone Dual LED Flash 5MP & 2MP seharga delapan ratus ribu rupiah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun